Pejabat Al Azhar Mesir Kunjungi Sekolah di Malang yang Dikelilingi Kebun Jeruk

Senin, Februari 13, 2023
Dua pejabat Al Azhar Mesir, Wakil Direktur Jenderal Bidang Ujian Pendidikan Menengah Syekh Ahmad Abdul Adzim Muhammad Husain (depan) dan Wakil Direktur Jenderal Bidang Pendidikan dan Pengajaran Menengah Syekh Ahmad Khalifah Syarkowi, berjalan keluar sehabis melaksanakan salat zuhur berjamaah di Masjid Thursina dalam kampus putra Thursina International Islamic Boarding School (IIBS), Senin siang, 13 Februari 2023. Foto: ABDI PURMONO

MALANG — Lima pejabat Al Azhar Mesir mengunjungi kampus putra Thursina International Islamic Boarding School (IIBS), sekolah Islam terpadu yang berada di Dusun Klandungan, Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Senin, 13 Februari 2023. 

Kelima pejabat Al Azhar itu adalah Wakil Direktur Jenderal Bidang Ujian Pendidikan Menengah Syekh Ahmad Abdul Adzim Muhammad Husain, Wakil Direktur Jenderal Pendidikan dan Pengajaran Menengah Syekh Ahmad Khalifah Syarkowi, Kepala Lembaga Eksternal Administrasi Pusat Ujian Syekh Muhammad Mahmud Ad Dabes, Kepala Umum Bidang Asesmen Ustad Muhammad Abu Royyah Futuh, serta Kepala Departemen Urusan Pendidikan Menengah Ustad Sayyid Muhammad Abdul ‘Ati. 

Mereka meninjau langsung langsung fasilitas pendidikan, fasilitas pendukung seperti masjid, asrama, olahraga, dan tempat makan. Mereka juga melihat langsung proses pembelajaran di dalam kelas yang menggunakan kurikulum Al Azhar sebagai salah satu kurikulum yang dipakai Thursina IIBS. 

Acara tersebut turut dihadiri wakil dari Pondok Pesantren Daarul Ukhuwwah (Desa Asrikaton, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang); Pondok Pesantren Islamic Center eLKISI (Desa Mojorejo, Kecamatan Panggung, Kabupaten Mojokerto), dan Pondok Pesantren Tahfizh Al-Qur’an Al Fatih (Surakarta). 

Syekh Ahmad Khalifah Syarkowi mengatakan, mereka mengunjungi Thursina untuk memberikan pengawasan dan penilaian terhadap penerapan kurikulum Al Azhar yang diterapkan di sekolah Islam modern terpadu yang berpanorama Gunung Arjuna dan dikelilingi kebun jeruk itu. 

Al Azhar bukan sekadar lembaga pendidikan, melainkan lembaga pendidikan yang mewariskan ilmu Islam dari para penerus Nabi Muhammad. Ilmu Islam yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad diteruskan para sahabat yang kemudian turun temurun dilanjutkan para pendahulu Al Azhar. 

Menurut Syekh Syarkowi, ilmu Islam yang dipelajari dapat mencerahkan dunia sebagai rahmatan lil alamin. Risalah ini diamanahkan kepada Al Azhar dan kemudian Al Azhar menyebarluaskan risalahnya ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Banyak sekolah Islam modern di Indonesia menerapkan kurikulum Al Azhar. 

“Kita umat Islam yang membawa risalah Islam dan membawa wahyu Allah dan Rasulullah. Jadi pembelajar Al Azhar adalah pembelajar mulia yang mempelajari dua ilmu mulia, yaitu ulumul Qur'an dan ulumul sunnah,” kata Syarkowi di hadapan ratusan siswa dan guru Thursina IIBS. 

Baca juga: Siswa Thursina IIBS Manfaatkan Hujan sebagai Energi Listrik

Tentu saja Syarkowi sangat senang mengetahui Thursina IIBS juga menggunakan kurikulum Al Azhar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran ilmu Islam di pesantren putra-putri modern yang baru berusia 8 tahun itu, dengan dengan berbasis pada penguatan akhlakul karimah

“Dengan terbentuknya adab dan akhlak yang baik dan terpuji akan mencetak pencari ilmu yang berkah baik di dunia dan akhirat,” ujar Syarkowi. 

Chief of Thursina International Office Ustad Imam Awaludin mengatakan, Thursina IIBS bersungguh-sungguh berupaya memfasilitasi para santri yang ingin melanjutkan studi ke Universitas Al Azhar di Mesir. Keseriusan ini dibuktikan dengan penggunaan kurikulum Al Azhar bagi santri sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA). Penerapan kurikulum Al Azhar di Thursina didukung oleh 30 persen guru lulusan Al Azhar. 

Saat ini, jumlah guru dan staf di Thursina IIBS tahun ajaran 2022-2023 sebanyak 277 orang. Sedangkan santrinya berjumlah 1.090 orang, baik SMP dan SMA. Mereka terdiri dari 590 santri putra dan 500 santri putri. 

“Dengan menyediakan pengajar yang lulusan Al Azhar juga bentuk penghormatan kami kepada Al Azhar sehingga ilmu-ilmu dari Al Azhar bisa langsung disampaikan kepada santri dengan baik dan tepat,” kata Awaludin. 

Baca juga: Siswa SMA Thursina IIBS Malang Manfaatkan Hujan Jadi Sumber Energi Listrik 

Sehabis acara ceramah, perwakilan Al Azhar melakukan salat zuhur berjamaah di Masjid Thursina. Sehabis salat, Syekh Ahmad Abdul Adzim Muhammad Husain berkhotbah selama sekitar 5 menit. 

Inti khotbahnya, kurikulum Al Azhar sangat menekankan Islam sebagai jalan tengah, sebagai ajaran universal yang menjaga keseimbangan, berada di tengah, tidak terjebak pada ekstremitas baik ke kiri maupun ke kanan, penuh toleransi, moderasi, menyelesaikan masalah dengan musyawarah, terbuka dan sangat menghargai kemajemukan. ABDI PURMONO

Share this :

Previous
Next Post »