Kutipan dari Buku Musyawarah Burung

Selasa, September 29, 2015
Musyawarah Burung terjemahan Hartojo Andangdjaja
Judul asli: Mantiqu't-Thair oleh Faridu'd-Din Attar
Diterjemahkan dari The Conference of the Birds (C.S. Nott)
Diterbitkan oleh PT Dunia Pustaka Jaya
Cetakan pertama: 1983


Koleksi Pribadi Abdi Purmono (1994)

Saat memeriksa dan membersihkan akun Facebook, eh saya menemukan catatan yang saya kutip dari buku Mantiqu't-Thair (1184-1887) karya penyair sufi Persia, Faridu’d-Din Attar, pada Kamis, 12 September 2013.

Buku tersebut diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh C.S. Nott menjadiThe Conference of the Birds yang diterbitkan pertama kali di London pada 1954 dan beberapa kali dicetak ulang. Di Indonesia, karya Attar itu diterbitkan oleh Pustaka Jaya dengan judul Musyawarah Burung. 

Berikut catatan yang saya maksud:

Perhatikan dan jangan banyak bicara. Jangan jawab pertanyaan yang tidak ditujukan kepadamu; tetapi jika ditanya, jawablah segera,dan jangan malu mengatakan, “Aku tidak tahu.”

Jangan berdebat demi perdebatan semata. Jangan menyombong di hadapan yang lebih tua. Jangan mencari tempat paling terhormat. Jangan bersikap kelewat khidmat. Patuhi adat kebiasaan sehari-hari, dan sesuaikan diri dengan keinginan-keinginan orang lain selama keingingan-keinginan itu tidak berlawanan dengan keyakinan batinmu. Jangan membuat kebiasaan apa pun, kecuali itu kewajiban keagamaan atau yang berguna bagi orang-orang lain, sebab itu dapat menjadi berhala.

Betapa pun banyak “pengetahuan” yang dimiliki seseorang, kalau ia tidak menilik dirinya sendiri, dan mengakui dalam hati bahwa sesungguhnya ia tak mengerti apa-apa, maka segala sesuatu yang telah didapatnya akan menjadi seperti “angin di tangan”.


Dan, saya juga baru menemukan sumber pengetahuan mengenai karya Attar tersebut di sebuah blog bernama Mantiqu't-Thair

Semoga berguna ya... ***







Share this :

Previous
Next Post »