Daftar Kecelakaan Enam Pesawat Milik Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh

Senin, Desember 19, 2016
Pesawat Hercules A-1326 saat mendarat di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Sabtu, 2 Juli 2015. Pesawat membawa peti berisi jenazah para koban kecelakaan Hercules A-1310 di Kota Medan. (Foto: ABDI PURMONO)



JATUHNYA pesawat angkut militer C-130 Hercules A-1334 di sekitar Gunung Lisuwa, Distrik Minimo, Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada Minggu pagi, 18 Desember 2016, memperpanjang daftar kecelakaan pesawat milik Pangkalan TNI Angkatan Udara Abdulrachman Saleh.

Saya mencatat, kejatuhan Hercules A-1334 menjadi musibah keenam yang dialami pesawat milik Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh dalam kurun 11 tahun terakhir sejak 2005. Hercules A-1334 juga menjadi pesawat kedua yang jatuh sepanjang 2016, sekaligus menjadi Hercules kedua yang rontok sejak 2015.

Anggota Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh yang gugur dalam enam kecelakaan pesawat itu berjumlah sekitar 34 orang. 

Berikut catatan yang saya susun dari peristiwa terbaru hingga terlama:


1. Ahad, 18 Desember 2016

Pesawat Hercules yang dibeli dari Angkatan Udara Australia itu diterbangkan dari kandangnya, Skuadron Udara 32 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, pada Sabtu, 17 Desember 2016, pukul 04.00 WIB. Dipiloti Mayor (Penerbang) Marlon Ardiles Kawer, dijadwalkan pesawat kembali ke Malang pada Rabu, 21 Desember tahun yang sama. 

“Pesawat sedang menjalani tugas latihan Navex (navigation exercises alias terbang navigasi jarak jauh) di wilayah udara Papua,” kata Komandan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh Marsekal Pertama TNI R.M. Djoko Senoputro, Ahad, 18 Desember 2016.

Djoko memastikan 12 anggota Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh di dalam pesawat tewas, ditambah Kapten Rino Pratama yang merupakan penumpang dari Satuan Radar 242 Tanjung Warari, Biak, Papua. Total, 13 orang yang tewas. (Baca: Selusin Anggota Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh Gugur dalam Kecelakaan Hercules).


2. Rabu, 18 Februari 2016

Pesawat tempur ringan Super Tucano TT-1308, yang berkandang di Skuadron 21, menghunjam tanah di permukiman penduduk di Jalan LA Sucipto Gang 12, Kelurahan Blimbing, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.

Kecelakaan itu menewaskan Mayor (Penerbang) Ivy Safatillah dan juru mesin udara Sersan Mayor Syaiful Arif Rakhmawan. Ivy ditemukan meninggal di tengah sawah dengan kursi pelontar sejauh 8 kilometer dari lokasi jatuhnya pesawat. Sedangkan Syaiful ditemukan tewas di dalam pesawat.

Super Tucano TT-1308 yang jatuh merupakan pesawat Super Tucano pertama yang jatuh sejak dibeli secara bertahap oleh TNI Angkatan Udara dari Empresa Braziliera de Aeronautica (Embraer), Brazil, sejak 2012. Ada 16 Super Tucano yang dibeli untuk menggantikan OV-10 Bronco dan seluruh pesawat ditempatkan di Skuadron 21.


3. Selasa, 30 Juni 2015

Pesawat angkut militer C-130 Hercules A-1310 jatuh di kawasan pertokoan Jalan Letjen Jamin Ginting, Kota Medan, Sumatera Utara.

Pesawat mengalami gangguan mesin setelah take-off atau tinggal landas dari Pangkalan Udara Soewondo, Medan, menuju Pangkalan Udara Tanjungpinang di Provinsi Kepulauan Riau—sejak 2 April 2016  berganti nama jadi Pangkalan Udara Raja Haji Fisabilillah—untuk menjalankan misi Penerbangan Angkutan Udara Militer (PAUM) di wilayah barat Indonesia.

Pesawat mengangkut 122 orang, terdiri dari 38 anggota TNI dan 83 orang sipil. Seluruh penumpang dan kru pesawat meninggal. Selain itu, ada delapan warga sipil bukan penumpang pesawat yang meninggal di tempat kejadian. Anggota TNI yang gugur terdiri dari 12 awak Hercules A-1310, 10 anggota Pasukan Khas TNI AU, 10 anggota TNI AU lainnya, serta enam anggota TNI Angkatan Darat.

Untuk mengenang peristiwa tersebut, dibangun monumen peringatan di depan hanggar Skuadron Udara 32 yang prasasti peresmiannya ditandatangani oleh Komandan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh Marsekal Pertama TNI R.M. Djoko Senoputro pada Rabu, 29 Juni 2016.


4. Kamis, 26 Juni 2008

Berikutnya, kecelakaan ketiga dialami pesawat CASA C-212-200. Pesawat bernomor register A-2106 ini jatuh di Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Pesawat jatuh saat melakukan misi uji coba kamera baru dari Dinas Survei dan Pemotretan Udara TNI Angkatan Udara. Sebanyak lima anggota TNI Angkatan Udara dan 13 penumpang tewas dalam kecelakaan ini. 


5. Senin, 23 Juli 2007

Pesawat tempur taktis ringan OV-10 Bronco TT-1014 rontok di ladang tebu Dusun Bunut, Desa Bunut Wetan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.

Lokasi kejadian berjarak 1,5 kilometer dari ujung landasan pacu pangkalan. Letnan Dua (Penerbang) Eliseus Quinta Rumiarsa tewas. Sedangkan Mayor (Penerbang) Danang Setyabudi, sang instruktur, berhasil menyelamatkan diri dengan kursi lontar.


6. Jumat, 22 Juli 2005

Pesawat tempur taktis ringan OV-10 Bronco TT-1011 jatuh di Gunung Limas, Desa Gadingkembar, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Kecelakaan ini menewaskan Mayor (Penerbang) Robby Ibnu Robert dan Letnan Dua (Penerbang) Harchus Aditya Wing Wibawa. 

Peristiwa kecelakaan pada 2005 dan 2007 mengurangi jumlah OV-10 Bronco menjadi tinggal tujuh unit. Sebelumnya, di era 1990-an, satu unit Bronco juga jatuh. Akhirnya, Markas Besar TNI Angkatan Udara menghentikan seluruh pengoperasian OV-10 Bronco. Pesawat yang dipakai Angkatan Udara sejak 1976 itu dipensiunkan pada Oktober 2010 dan perannya diganti oleh Super Tucano. ABDI PURMONO


CATATAN:

Artikel yang lebih pendek ada di Tempo.co dengan judul Hercules Jatuh, Ini 6 Pesawat Lain yang Bernasib Nahas, Minggu, 18 Desember 2016, pukul 17.11 WIB.


Share this :

Previous
Next Post »