Arus Mudik Lebaran 2018 Diyakini Lebih Lancar

Sabtu, Juni 02, 2018
Kolase foto jalan tol di Jawa Timur: Surabaya-Porong, Surabaya-Mojokerto, Gempol-Pandaan. Foto: ABDI PURMONO

MALANG — Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mochamad Basoeki Hadimoeljono optimistis arus mudik Lebaran tahun ini berlangsung lancar karena infrastuktur jalan berkondisi lebih baik dari tahun 2017. 

Kondisi lebih baik itu mengacu pada penambahan ruas jalan tol dan preservasi (merawat dan membangun ulang) ruas-ruas jalan nasional sehingga para pemudik bisa memilih jalan atau rute alternatif, bukan hanya mengandalkan jalan tol untuk pulang ke kampung halaman.

Menteri Basoeki mengatakan, kondisi jalan di jalur nasional Pantai Utara Pulau alias Pantura Jawa telah memenuhi standar kenyamanan dan keselamatan. Jalan telah diperbaiki dan dilakukan pelebaran. Saat ini Kementerian PUPR sedang giat memperbaiki Jembatan Cincin Lama atau Jembatan Babat.

Jembatan itu berfungsi vital di jalur Pantura yang menghubungkan Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Tuban. Jembatan Cincin Lama ambruk pada Selasa, 17 April 2018, akibat adanya pelat penyambung badan jembatan yang putus.

“Perbaikan jembatan kami targetkan selesai pada H-10 Lebaran,” kata Basoeki seusai memberi sambutan pembukaan Rapat Pimpinan Nasional Persatuan Insinyur Indonesia di Gedung Widyaloka, Universitas Brawijaya, Malang, pada hari ini, Jumat, 1 Juni 2018.

Kolase foto jalur lintas selatan (JLS) Kabupaten Malang,
Jawa Timur, 13 Desember 2013.
Foto-foto: ABDI PURMONO
Selain kondisi jalan Pantura yang makin baik, Basuki menyatakan jalur Pantai Selatan (Pansela) Jawa juga dalam kondisi bagus dari Banten sampai Yogyakarta. Ia telah mengecek langsung kondisi jalan dan secara umum jalur Pansela sudah bisa dimanfaatkan para pemudik. Hanya jalan di Kebumen yang belum dilebarkan.

Selanjutnya, kata dia, jalan tol dari Jakarta ke Surabaya yang  sudah dioperasionalkan sepanjang 524 kilometer dan yang fungsional 234 kilometer. Jalan tol Jakarta hingga Pemalang sepanjang 324,55 kilometer sudah beroperasi, serta jalan tol Pemalang-Semarang 108,2 kilometer difungsionalkan untuk dilintasi pemudik. Di ruas tol Pemalang-Semarang terdapat Jembatan Kalikuto yang sedang dibangun dan ditargetkan selesai pengerjaannya pada H-7 atau H-2 Lebaran.

Selanjutnya, ruas tol Semarang-Salatiga sepanjang 40,4 kilometer berstatus sudah operasional; Salatiga-Solo sepanjang 32,54 kilometer berstatus fungsional; Solo-Sragen sepanjang 35,2 kilometer sudah siap diresmikan, dan ruas Sragen-Ngawi sepanjang 55,05kilometer berstatus fungsional.

Basuki menambahkan, Jalan Tol Ngawi Kertosono ruas Ngawi-Wilangan sepanjang 47,95 kilometer sudah diresmikan pada 29 Maret 2018 oleh Presiden Joko Widodo. Sedangkan ruas Wilangan-Kertosono sepanjang 38,56 kilometer bisa digunakan fungsional.

Kata dia, seluruh ruas tol yang fungsional ditargetkan sudah bisa dioperasikan pada akhir tahun ini.

Sedangkan titik kritis mudik 2018 adalah pada lokasi pembangunan Jembatan Kenteng sepanjang 496 meter. Pengerjaannya masih berlangsung sehingga belum bisa dilintasi para pemudik. Para pemudik bisa melintas lewat jalan rigid pavement yang sedang dibangun di bawah Jembatan Kenteng.

“Insya Allah, semuanya berjalan lancar. Dari Serang di Banten ke Surabaya bisa lewat tol semua,” ujar Basuki.

Untuk menjaga kelancaran arus mudik, Kementerian PUPR berkoordinasi dengan instansi terkait bakal menyediakan sarana kebutuhan para pemudik seperti mobil toilet dan area peristirahatan atau rest area di jalur mudik yang diperkirakan sangat dipadati kendaraan.

Ada penambahan rest area per 10-20 kilometer. Disediakan pula parking bay yang operasional supaya bisa dimanfaatkan pemudik untuk beristirahat. 
 
Kolase foto jalur lintas selatan Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat, 30 Juni 2017. Foto-foto: ABDI PURMONO

Pemudik Disarankan Menikmati Wisata Pansela

Dalam kesempatan yang sama Menteri Basoeki menyarankan pemudik untuk memanfaatkan jalur Pansela sebagai jalur alternatif supaya arus mudik dan arus balik nantinya tidak terkonsentrasi di jalur Pantura. Pemudik yang memilih jalur Pansela disarankan untuk menyempatkan mengunjungi destinasi wisata yang ada di sepanjang 1.405 kilometer Pansela.

Sehubungan dengan hal itu, Kementerian PUPR terus menggenjot perbaikan jalan Pansela. Jalur Pansela jadi perhatian serius dibenahi untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di jalan nasional Pantura.

Pansela menghubungkan ujung barat dan ujung timur Pulau Jawa, yakni mulai Kabupaten Pandeglang di Provinsi Banten hingga Kabupaten Banyuwangi di Provinsi Jawa Timur. Jalur Pansela layak dilewati pemudik karena kondisi jalan sudah terbangun dengan baik. Ia mencontohkan jalan penghubung Yogyakarta-Ponorogo yang mulus dan lebar.

Namun, Basoeki mengakui belum semua jalan bisa dilewati. Jalur Pansela memiliki lebar jalan 5-7 meter dan yang sudah terkoneksi baru dari Banten ke Yogyakarta, yang menghubungkan empat provinsi, Banten-Jawa Barat-Jawa Tengah-Yogyakarta.

“Kami sudah cek Pansela di rute itu. Kondisinya sudah layak dilintasi dan di sana banyak tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Hanya ada sedikit pelebaran ruas jalan di Kebumen,” kata Basoeki.

Kementerian PUPR terus menggenjot pengerjaan sebagian jalur Pansela yang belum tersambung utuh, yakni dari Trenggalek-Tulung Agung-Malang-Banyuwangi.

Jalur Pansela memang relatif lebih sepi dibanding jalur Pantura, tapi jalur Pansela memiliki banyak objek wisata. Sedikitnya ada 36 objek wisata pantai di sepanjang jalur selatan. Sudah terkenal antara lain Pantai Congot, Pandansimo, Parangtritis, Soge, Laguna Glagah, Kwaru, dan Bantul.

Objek-objek wisata itu masih berdekatan dengan jalur Pansela sehingga anggap saja berwisata sebentar sekalian beristirahat.

Selain itu sudah banyak hotel dan tempat peristirahatan di Pansela yang harganya lebih murah dibanding hotel maupun tempat penginapan lainnya di jalur Pantura. ABDI PURMONO


Share this :

Previous
Next Post »