tag:blogger.com,1999:blog-63000661327595419662024-03-29T04:20:55.566+07:00BatikimonoBaca. Tulis. Potret.Abdi Purmonohttp://www.blogger.com/profile/15343730956425062376noreply@blogger.comBlogger248125tag:blogger.com,1999:blog-6300066132759541966.post-27100346175029209562024-03-25T17:32:00.002+07:002024-03-26T11:42:49.281+07:00Balai Besar KSDA Jawa Timur Mulai Menghitung Stok Karbon<p></p><span><a name='more'></a></span><table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: justify;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVX0km0bnCy7PgMFW4MwLKCdwEt7OhcGQoh7Vn-x1ETZT6I5EsUlFcinBAa4W_AMpMi5rlbcteqvZfe-jy3HBwi4wCSFQNM40bZVQo1DagwpXJlexorF8Ti-ETCXfB1FdYLrLg9I52RafjWvj33EKtjzbqJol2s61YdqtLq4oM8rCi-nbuvwsPc8OrB0d3/s3381/IMG20231001164153~2.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1902" data-original-width="3381" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVX0km0bnCy7PgMFW4MwLKCdwEt7OhcGQoh7Vn-x1ETZT6I5EsUlFcinBAa4W_AMpMi5rlbcteqvZfe-jy3HBwi4wCSFQNM40bZVQo1DagwpXJlexorF8Ti-ETCXfB1FdYLrLg9I52RafjWvj33EKtjzbqJol2s61YdqtLq4oM8rCi-nbuvwsPc8OrB0d3/w640-h360/IMG20231001164153~2.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: justify;"><span style="background-color: #fefefe; text-align: start;"><span style="color: #2b00fe; font-family: arial;">Air terjun Gunung Baung dalam kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Baung terlihat dari Kedai Baung pada Minggu, 1 Oktober 2023. </span><b><span style="color: #2b00fe; font-family: arial;">Foto: ABDI PURMONO <br /><br /></span></b></span><p class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span face="Arial, sans-serif" style="font-size: large;"></span></p><blockquote><p class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span face="Arial, sans-serif" style="font-size: large;"><i>Pelatihan penghitungan stok karbon jadi salah satu cara mitigasi perubahan iklim. <span></span></i></span></p><!--more--><p></p></blockquote><blockquote><p class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"></p></blockquote><p class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">SEBANYAK 30 orang
tekun menyimak penjelasan cara <a href="https://tekno.tempo.co/read/1849268/bbksda-jawa-timur-mulai-menghitung-stok-karbon-di-kawasan-konservasinya">menghitung stok karbon </a>di dalam kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Baung. Hitungannya rumit, tapi menyenangkan karena mereka
mendapat pengetahuan baru.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Semua sampel diambil dengan
penuh kehati-hatian dan teliti. Tiap sampel yang diambil mewakili karakteristik
TWA. Pengambilan masing-masing sampel harus memenuhi standar operasional
prosedur atau SOP, seperti menggunakan sarung tangan supaya supaya semua sampel
yang diambil, yaitu tanah, air sungai, dan lumpur, dalam kondisi steril.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">“Hitung-hitungan pengukuran
biomassa pada sampel air sungai saja, misalnya, sangat <i>ribet</i>. Semua sampel harus benar-benar steril. Hitungan bobot tiap
sampel harus presisi karena semua itu nantinya dibawa ke laboratorium khusus
untuk dihitung kandungan mikroba di masing-masing plot sampel atau plot
contoh,” kata Nizam alias Oyik, seorang peserta pelatihan, kepada saya, Sabtu malam, 23 Maret 2024.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p><p class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Secara administratif, <a href="https://travel.tempo.co/read/1786505/meriung-di-camping-ground-gunung-baung-menikmati-lingkungan-asri-dan-lestari" target="_blank">TWA Gunung Baung </a>berada di Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.
Lokasinya persis di belakang Kebun Raya Purwodadi. Nama taman wisata ini
merujuk pada nama Gunung Baung, gunung setinggi 501 meter di atas permukaan
laut.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p><p class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;"><b>Baca juga:</b> <a href="https://travel.tempo.co/read/1786505/meriung-di-camping-ground-gunung-baung-menikmati-lingkungan-asri-dan-lestari" target="_blank">Meriung di Camping Ground Gunung Baung, Menikmati Lingkungan Asri dan Lestari</a></span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Lokasi pelatihan persisnya dilaksanakan
di zona pemanfaatan seluas 7 hektare yang dikelola Baung Canyon. Luas zona
pemanfaatan hanya 3,6 persen dari 195,5 hektare luas TWA Gunung Baung.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Oyik bersama 29 peserta
mengikuti pelatihan internal atau <i>in house
training</i> penghitungan stok karbon yang diselenggarakan Balai Besar
Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jawa Timur itu pada 17-19 Februari 2024. Hanya
Oyik warga setempat, peserta lainnya merupakan staf teknis dan pejabat
fungsional dalam jajaran BBKSDA Jawa Timur.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Seluruh peserta dipandu oleh Guru Besar Fakultas
Pertanian Universitas Brawijaya (UB) Malang Kurniatun Hairiah, Ketua Program
Studi Kehutanan Sekolah Tinggi Pertanian (STIPER) Kutai Timur Liris Lis Komara,
dan Pengendali Ekosistem Hutan Balai Besar KSDA Jawa Timur Tulus Pambudi.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Materi teori yang diberikan antara lain ilmu dasar
karbon, metode pengukuran stok karbon dengan analisis vegetasi, metode
pengukuran karbon dengan penginderaan jauh, dan analisis data. Namun, para
peserta pelatihan lebih diarahkan untuk mengetahui praktek pengukuran stok
karbon yang mencakup praktek pembuatan petak ukur permanen (PUP), praktek
sampling bawah tanah, praktek sampling permukaan tanah, dan praktek sampling di
atas tanah.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">“Pelatihan penghitungan stok karbon itu berbiaya
mahal. Biayanya bisa mencapai sekitar Rp 6 juta per peserta. Makanya saya dan
kawan-kawan peserta lainnya merasa beruntung karena kami ikutnya gratis,” ujar
Oyik, yang juga seorang pegiat pendakian dan ekowisata.</span></span></p><p class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjzExbPuiAm-QgKKCcnGPluilbGZGnF7GJOMcsaPDIgJtUIwNGp15uNCkrlFAtC7taHu4s9gzf9zXoiHMHvIA3aMPJX0nlFpEW23YBaQ5wGZ2FdtyOXi5Ch7N5RFGOLzH7KxNOhNjYOERkOV8nEHPBp47-ndsDanmV5jAlNM0lbbz7uME7A9TxkTDyUJ08/s4000/IMG20231001160516~3.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2250" data-original-width="4000" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjzExbPuiAm-QgKKCcnGPluilbGZGnF7GJOMcsaPDIgJtUIwNGp15uNCkrlFAtC7taHu4s9gzf9zXoiHMHvIA3aMPJX0nlFpEW23YBaQ5wGZ2FdtyOXi5Ch7N5RFGOLzH7KxNOhNjYOERkOV8nEHPBp47-ndsDanmV5jAlNM0lbbz7uME7A9TxkTDyUJ08/w640-h360/IMG20231001160516~3.jpg" width="640" /></a></div><span style="font-size: medium;"><span face=""Open Sans", Arial, sans-serif" style="background-color: #fefefe; text-align: start;"><span style="color: #2b00fe;">Pemandangan dari anjungan di Baung Canyon yang menghadap Gunung Baung, Pasuruan, Jawa Timur, 1 Oktober 2023. <b>Foto: ABDI PURMONO</b></span></span><br /> </span><p></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Kepada saya, Kepala BBKSDA Jawa Timur Nur Patria Kurniawan
mengatakan, <a href="https://tekno.tempo.co/read/1849268/bbksda-jawa-timur-mulai-menghitung-stok-karbon-di-kawasan-konservasinya" target="_blank">pelatihan menghitung stok karbon</a> di TWA Gunung Baung merupakan proyek percontohan pertama di wilayah
Jawa Timur yang diselenggarakan oleh unsur organisasi di lingkungan Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Sekarang, kata Nur Patria, seluruh sampel yang diambil
sedang diproses oleh tim Liris Lis Komara di STIPER Kutai Timur. Selanjutnya
hasilnya bagus, penelitian serupa akan diterapkan di Pulau Sempu, cagar alam
seluas 877 hektare yang berada di selatan Kabupaten Malang, dan kawasan
konservasi yang dikelola BBKSDA Jawa Timur.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">“Kami berencana, nantinya setiap pengelola kawasan
konservasi segera melakukan pengukuran stok karbon sehingga dalam tahun ini
kami sudah bisa mengeluarkan stok karbon dari dalam kawasan konservasi yang
kami punya,” kata Nur Patria. <o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;"><b>Baca juga: </b><a href="https://tekno.tempo.co/read/1849268/bbksda-jawa-timur-mulai-menghitung-stok-karbon-di-kawasan-konservasinya" target="_blank">BBKSDA Jawa Timur Mulai Menghitung Stok Karbon di Kawasan Konservasinya</a></span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Balai Besar KSDA Jawa Timur menaungi 26 kawasan
konservasi, dengan luas keseluruhan 30.928 hektare. Kawasan konservasi ini
terdiri dari 20 cagar alam; tiga suaka margasatwa (Dataran Tinggi Yang seluas
14.177 hektare, Pulau Bawean seluas 3.831 hektare, dan Pulau Nusa Barung seluas
6.100 hektare), serta tiga taman wisata alam (Gunung Baung, Kawah Ijen seluas
92 hektare, dan Tretes seluas 10 hektare).</span><span face="Arial, "sans-serif""> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Menurut Nur Patria, ada tiga alasan TWA Gunung Baung
dijadikan lokasi proyek percontohan pertama penghitungan karbon. Pertama, TWA
Gunung Baung mempunyai tipe tutupan yang beragam, serta vegetasi yang lengkap
dibandingkan dengan kawasan konservasi lain di Jawa Timur.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Kedua, TWA Gunung Baung punya izin usaha pariwisata yang
diberikan kepada PT Multi Agro Forestindo, pengelola Baung Canyon, serta izin
pemanfaatan air untuk masyarakat dan pembangkit listrik tenaga minihidro
(PLTM).</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Ketiga, “TWA Gunung dikelilingi oleh permukiman dan
pabrik sehingga menjadi kontrol nilai total serapan <i>carbon stock</i> (kandungan karbon),” ujar Nur, mantan Kepala Balai
Taman Nasional Kutai, Kalimantan Timur.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Selanjutnya Nur Patria pun menjelaskan, pelaksanaan
pelatihan internal tersebut bertema besar tentang mitigasi perubahan iklim yang
berhulu pada program <i>Forestry and other
Land Use</i> (FOLU) <i>Net Sink</i> 2030.
Kebijakan ini diamanatkan di dalam Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon untuk Pencapaian Target Kontribusi
yang Ditetapkan secara Nasional dan Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca dalam
Pembangunan Nasional.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Pada Pasal 3 ayat (4) disebutkan bahwa pengurangan
emisi gas rumah kaca atau GRK utamanya didukung oleh sektor kehutanan dan lahan
sebagai penyimpan karbon dengan pendekatan <i>carbon net sink</i> (penyerapan karbon bersih) yang mengacu
pada jumlah penyerapan emisi karbon lebih banyak dari jumlah emisi karbon yang
dilepaskan atau setidaknya tingkat serapan dan pelepasan emisi karbon dalam
kondisi seimbang.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Program FOLU <i>Net
Sink</i> 2030 menggunakan empat strategi utama, yaitu menghindari deforestasi;
konservasi dan pengelolaan hutan lestari; perlindungan dan restorasi lahan
gambut; serta peningkatan serapan karbon. Targetnya cukup ambisius:
menghasilkan karbon negatif 140 juta ton pada 2030.</span></span></p><p class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span style="font-size: large;">Berdasarkan
Keputusan Menteri LHK Nomor 168 Tahun 2022, target tersebut akan dicapai
melalui 15 aksi mitigasi <i>Indonesia's FOLU Net Sink 2030, </i></span><span style="font-size: large;">yaitu pengurangan laju deforestasi lahan mineral; pengurangan
laju deforestasi lahan gambut dan mangrove; pengurangan laju degradasi
hutan-hutan lahan mineral; pengurangan laju degradasi hutan lahan gambut dan
mangrove; pembangunan hutan tanaman; pengelolaan hutan lestari; rehabilitasi
dengan rotasi; rehabilitasi non-rotasi; restorasi gambut dan perbaikan tata air
gambut; rehabilitasi mangrove dan aforestasi pada kawasan bekas tambang;
konservasi keanekaragaman hayati; perhutanan sosial; introduksi replikasi
ekosistem, ruang terbuka hijau, dan ekoriparian; pengembangan dan konsolidasi hutan
adat, serta pengawasan dan penegakan hukum dalam mendukung perlindungan
dan pengamanan kawasan hutan. </span><span style="color: #2b00fe; font-size: x-small;"><b>ABDI
PURMONO</b></span></p><p class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span style="font-size: large;"><b>Tonton juga:</b> <a href="https://www.youtube.com/watch?v=DHpaa6ELVms&t=7s" target="_blank">Ayo Kunjungi Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Baung</a></span></p></td></tr></tbody></table>Abdi Purmonohttp://www.blogger.com/profile/15343730956425062376noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6300066132759541966.post-65206444642098397952024-03-25T03:24:00.133+07:002024-03-29T04:20:11.061+07:00Turun Gunung untuk Membersihkan Masjid <p> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaRayejcq1mrc3rmuoblpaxiG0OYn5srfEr1JxGdZg0a9ZpIDtSKbP6JJjS0_Jj7Gs2Txv0-9qNwzjVSvwm6tJiH4m7w7KnPrDb-fxhVS7sY6Th84mnJhyphenhyphenJk8TEUNJ8migsdOQO7zahZ3idIxE2pI4lQnj05qYJfNHbbGDxMpu1Fxbfmg7e8SaVDuG2JEr/s1280/Gimbal%20Alas%206%20(24032024).png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgaRayejcq1mrc3rmuoblpaxiG0OYn5srfEr1JxGdZg0a9ZpIDtSKbP6JJjS0_Jj7Gs2Txv0-9qNwzjVSvwm6tJiH4m7w7KnPrDb-fxhVS7sY6Th84mnJhyphenhyphenJk8TEUNJ8migsdOQO7zahZ3idIxE2pI4lQnj05qYJfNHbbGDxMpu1Fxbfmg7e8SaVDuG2JEr/w640-h360/Gimbal%20Alas%206%20(24032024).png" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><span style="color: #2b00fe; font-size: large;"> </span><span style="color: #2b00fe; font-size: large; font-weight: bold;">Foto-foto: ABDI PURMONO</span><br /><span style="font-size: large;"><i></i><blockquote><i><span style="color: #2b00fe;">Pandemi Covid-19 memaksa para pegiat Gimbal Alas Indonesia terpaksa keluar hutan dan turun gunung sampai akhirnya memilih jalan religius berupa kegiatan membersihkan musala dan masjid.</span><span><a name='more'></a></span></i></blockquote></span></span></td></tr></tbody></table><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;">SEORANG pria sibuk membersihkan karpet masjid dengan mesin penyedot debu. Seorang
temannya kemudian menyemproti hamparan karpet dengan cairan pewangi setelah
penyedotan selesai.</span></span><span style="font-family: Arial, "sans-serif"; font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;">Penyedotan
debu dan penyemprotan pewangi dilakukan seusai rekan-rekan lainnya mengepel
lantai, membersihkan mihrab (tempat imam memimpin salat berjemaah), dinding,
pintu, jendela, lampu-lampu, kipas angin, serta langit-langit ruangan dan
plafon kubah masjid.</span></span><span style="font-family: Arial, "sans-serif"; font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;">Sedangkan
di bagian teras ada pria dan wanita yang sibuk membersihkan tempat wudu dan kamar
mandi dengan cara menyemprotkan cairan pembersih dan lantai, mengelap lemari
kaca, membersihkan al-Quran dan buku-buku agama, serta mencabut rumput dan
menyapu halaman.</span></span><span style="font-family: Arial, "sans-serif"; font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;">Total,
ada 40 orang yang terlibat dalam pembersihan Masjid Jamik Baitul Muttaqien di
Dusun Kemuning, Desa Kranggan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, Provinsi
Jawa Timur, tersebut. Mayoritas dari mereka merupakan anggota Yayasan Gimbal
Alas Indonesia plus anggota Malang Coret, komunitas motor <i style="mso-bidi-font-style: normal;">trail</i> dan jip.</span></span><span style="font-family: Arial, "sans-serif"; font-size: x-large;"> </span></p><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;"><b>Baca juga: </b><a href="https://www.batikimono.com/2023/03/jelang-ramadan-di-masjid-taj-mahal.html" target="_blank">Jelang Ramadan di Masjid Taj Mahal Malang</a></span></span></p><p class="MsoNoSpacing"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsKgPlcsj8iUwCcwi9N7CqH2hanONL0nj7T6Y0Kegl2FGF2WVKREYOWyxpxDhDg88c8pHOjQl04mp8cNVGhLa6K7VeawuHTz1m-LQpadcuVGTnoPVEL5hlXMIheaLXS6GPCYp4dVbJ723O_6lvcFYlNIf_h_17LNixdbTVjEBDBReg7r6vQSwq0mPP1C86/s1280/Gimbal%20Alas%203%20(24032024).png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsKgPlcsj8iUwCcwi9N7CqH2hanONL0nj7T6Y0Kegl2FGF2WVKREYOWyxpxDhDg88c8pHOjQl04mp8cNVGhLa6K7VeawuHTz1m-LQpadcuVGTnoPVEL5hlXMIheaLXS6GPCYp4dVbJ723O_6lvcFYlNIf_h_17LNixdbTVjEBDBReg7r6vQSwq0mPP1C86/w640-h360/Gimbal%20Alas%203%20(24032024).png" width="640" /></a></div><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;"><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;">“Ditambah
dengan kegiatan yang sekarang, ada seratusan masjid dan puluhan musala yang
kami bersihkan sejak gerakan ini kami mulai,” kata Koordinator Gerakan
Resik-Resik Masjid (GRRM) Malang Endi Mahmudi alias Endik Dhasim kepada saya, Ahad siang, 24 Maret 2024.</span> </p></span></span><p></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;">Mereka
membersihkannya sehabis melaksanakan salat zuhur berjemaah. Pembersihan Masjid
Jamik Baitul Muttaqien dilakukan setelah lebih dulu membersihkan Masjid Nurul
Huda di Jalan Kranggan, Desa Kranggan, kecamatan yang sama. Kedua masjid
terpaut jarak sekitar 800 meter.</span></span><span style="font-family: Arial, "sans-serif"; font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;">Endi
mengatakan Gimbal Alas berdiri pada 1990. Sedangkan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>gerakan bersih-bersih musala dan masjid dilakukan
sejak Rabu, 11 November 2020 atau di masa dunia dilanda pandemi Covid-19. Akibat
pandemi, hampir seluruh kegiatan di alam bebas di Indonesia terpaksa
dihentikan.</span></span><span style="font-family: Arial, "sans-serif"; font-size: x-large;"> </span></p><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;"><b>Baca juga:</b> <a href="https://www.batikimono.com/2018/05/menengok-masjid-apung-di-teluk-palu.html" target="_blank">Menengok Masjid Terapung di Teluk Palu</a></span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;">Gimbal
Alas turut terdampak. Omah Gasek, kantor mereka yang beralamat di Jalan Candi
VI, Gang Pesantren II Nomor 10, Karangbesuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang, nyaris
sepi. Begitu pula dengan rumah induk atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">home
base </i>Gimbal Alas di lereng Gunung Semeru, tepatnya di Desa Ranupani,
Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.</span></span><span style="font-family: Arial, "sans-serif"; font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;">Mereka
tak bisa lagi leluasa masuk hutan dan mendaki. Alhasil, mereka mengalihkan
kegiatan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">outdoor</i> dengan melakukan bakti
sosial yang bersifat religius di wilayah Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota
Malang, dan Kota Batu). Istilahnya, mereka keluar hutan dan turun gunung.</span></span><span style="font-family: Arial, "sans-serif"; font-size: x-large;"> </span></p><p class="MsoNoSpacing"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyAAR5rhYSdSTb9EMVPITa9Scxcvs6xmGW_c3gpf0IIFo7ZDIUABnZYe-gInoUckNfISMs24hEq8SlPcI6Wt6EVfpkfcCPbBNR8qy6-ca-pE8cpLo3AfFdMKa7hNmV7FJ6Mzy0aGM0lZRxWt8ceIQ4NnSiLNzFyW0lsAkO-dPSiAIPRR7I7tMsDlEWCCLT/s1280/Gimbal%20Alas%205%20(24032024).png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyAAR5rhYSdSTb9EMVPITa9Scxcvs6xmGW_c3gpf0IIFo7ZDIUABnZYe-gInoUckNfISMs24hEq8SlPcI6Wt6EVfpkfcCPbBNR8qy6-ca-pE8cpLo3AfFdMKa7hNmV7FJ6Mzy0aGM0lZRxWt8ceIQ4NnSiLNzFyW0lsAkO-dPSiAIPRR7I7tMsDlEWCCLT/w640-h360/Gimbal%20Alas%205%20(24032024).png" width="640" /></a></div><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;"><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;">Mereka
membuat brosur, poster, mencetak kartu nama, stiker, serta aktif menggunakan
akun Instagram dan Facebook untuk menyebarluaskan informasi tentang GRRM.
Strategi ini membuat mereka cepat dikenal masyarakat, terutama dikenali para
takmir masjid. Mayoritas takmir masjid memang kekurangan orang dan biaya untuk
membersihkan masjidnya.</span> </p></span></span><p></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;">Awalnya
GRRM fokus merenovasi dan melakukan bedah rumah kaum duafa. Namun, gerakan ini
berbiaya mahal sehingga mereka menggantinya dengan aksi bersih-bersih musala
dulu, baru belakangan membersihkan masjid.</span></span><span style="font-family: Arial, "sans-serif"; font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;">“Setidaknya,”
kata Endi, “dengan begitu kami tetap bisa mengamalkan semboyan kami, yaitu
sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya, melalui
GRRM.”</span></span><span style="font-family: Arial, "sans-serif"; font-size: x-large;"> </span></p><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;"><b>Baca juga:</b> <a href="https://www.batikimono.com/2012/08/oase-ramadan-di-hamamatsu.html" target="_blank">Oase Ramadan di Hamamatsu</a></span></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhToyf3gXG8dA5WUaY2Pn9r_73dNUxzDoV9jSQETG-PZeCTOQAu2xAkalEbsRypG7apX7E9oDsUqbc8lzO6LKe62bvx_ndIwtRusG-xxi5e_8krYMtXzApacfmcDNN9obgbGhZONmuubHfcq6hl6piYoWjNUTnJ4NpASWrkKMxWSf_jRc55elMi1R812cd5/s1280/Gimbal%20Alas%207%20(24032024).png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhToyf3gXG8dA5WUaY2Pn9r_73dNUxzDoV9jSQETG-PZeCTOQAu2xAkalEbsRypG7apX7E9oDsUqbc8lzO6LKe62bvx_ndIwtRusG-xxi5e_8krYMtXzApacfmcDNN9obgbGhZONmuubHfcq6hl6piYoWjNUTnJ4NpASWrkKMxWSf_jRc55elMi1R812cd5/w640-h360/Gimbal%20Alas%207%20(24032024).png" width="640" /></a></div><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;">Pembersihan
musala biasanya dilakukan atas permohonan takmir atau marbut masjid maupun pengurus
musala yang menghubungi mereka. Bisa juga dilakukan berdasarkan informasi dari
anggota dan terkadang mereka blusukan mencari musala atau masjid yang
benar-benar layak dibersihkan, bila perlu direnovasi.</span></span><span style="font-family: Arial, "sans-serif"; font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;">Pengurus
Gimbal Alas tidak mewajibkan anggotanya untuk ikut. Keterlibatan anggota
berdasarkan kesukarelaan saja, semampu dan sesempatnya. Dari semula hanya belasan
orang, kini sukarelawan GRRM berjumlah 73 orang, termasuk beberapa sukarelawan
nonmuslim. </span></span></p><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;">Belakangan, Gimbal Alas membagi tim kerja, yaitu tim kecil
beranggotakan 7-8 orang yang bertugas membersihkan musala dan tim besar yang
minimal beranggota 20 orang untuk resik-resik masjid. <o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><o:p><span style="font-size: large;"><b>Baca juga:</b> <a href="https://www.batikimono.com/2012/08/nuansa-ramadan-di-nagoya-dan-toyohashi.html" target="_blank">Nuansa Ramadan di Nagoya dan Toyohashi </a></span></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;">GRRM
rutin dilakukan tiap Rabu dan terbanyak dilakukan di wilayah Kota Malang.
Pemilihan hari Rabu merujuk pada hari pertama GRRM dimulai pertama kali. Namun,
khusus pembersihan dua masjid di Desa Kranggan dilakukan di hari Minggu atas
permintaan komunitas Malang Coret yang sedang menggiatkan bakti sosial bertajuk
“<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Trail</i> dan Jip Syariah atau TJS 2024.</span></span><span style="font-family: Arial, "sans-serif"; font-size: x-large;"> </span></p><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><o:p><span style="font-size: large;"></span></o:p></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: large;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3fZTUxsUH1LKvCORkgmbe7fXUELvertD6OfnW9E-fQ-7HWigo4Qau2eAhzoa1u-x_S0AXfJHhFOdODzn6Cn-m74W-NZPddbBaOfBCJFo7W7j0KeyPlAqQAv1onBNlS-PVj-lnrh_Z_IAUmNUo9Gmpuhj3bDMKiuSpUXl1T-vRiEj_vSjUoU-fjWEEOG_9/s1280/Gimbal%20Alas%208%20(24032024).png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3fZTUxsUH1LKvCORkgmbe7fXUELvertD6OfnW9E-fQ-7HWigo4Qau2eAhzoa1u-x_S0AXfJHhFOdODzn6Cn-m74W-NZPddbBaOfBCJFo7W7j0KeyPlAqQAv1onBNlS-PVj-lnrh_Z_IAUmNUo9Gmpuhj3bDMKiuSpUXl1T-vRiEj_vSjUoU-fjWEEOG_9/w640-h360/Gimbal%20Alas%208%20(24032024).png" width="640" /></a></span></div><p></p><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;">“GRRM
memang biasanya dilakukan di hari Rabu. Tapi kami bisa sesuaikan jadwalnya jika
ada permintaan dari komunitas seperti Malang Coret maupun pihak lain di luar
musala dan masjid,” ujar Endi, mantan pegawai bank swasta. <o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;">Sama
dengan pembersihan musala, tim Gimbal Alas bergerak membersihkan masjid
berdasarkan permintaan marbut dan atau berdasarkan informasi dari anggota.
Musala dan masjid yang dibersihkan berdasarkan laporan anggota biasanya
berkondisi kotor dan tidak terurus sehingga membuat terenyuh.</span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><o:p><span style="font-size: large;"><b>Baca juga: </b><a href="https://www.batikimono.com/2012/08/lebaran-di-shizuoka_19.html" target="_blank">Lebaran di Shizuoka </a></span></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;">Sesuai
prosedur kerja, Gimbal Alas lebih dulu kirim orang untuk cek lokasi. Dilihat
dulu bagian mana saja yang vital untuk dibersihkan. Skala prioritas berlaku.
Setelah itu, dijadwalkan pembersihannya.</span></span><span style="font-family: Arial, "sans-serif"; font-size: x-large;"> </span></p><p class="MsoNoSpacing"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMGryJDCndqSfhbqw3XX1sZRmaSKhldtw7trLGjcKgD4_lT0UfQ9Ar_OHrc4HTMi9j7aLApIBFPpehyN-1cO-qXXm0vu-XHCdRIpDxqVtf4rhJPrz_tpYMZUWLvBtBf7rIO7T9nWM4Jioeoy6v8EGzTeKrJTAFRP5JrKb7xeZEHopsd4f3rCDAZyhCAWE1/s1280/Gimbal%20Alas%209%20(24032024).png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMGryJDCndqSfhbqw3XX1sZRmaSKhldtw7trLGjcKgD4_lT0UfQ9Ar_OHrc4HTMi9j7aLApIBFPpehyN-1cO-qXXm0vu-XHCdRIpDxqVtf4rhJPrz_tpYMZUWLvBtBf7rIO7T9nWM4Jioeoy6v8EGzTeKrJTAFRP5JrKb7xeZEHopsd4f3rCDAZyhCAWE1/w640-h360/Gimbal%20Alas%209%20(24032024).png" width="640" /></a></div><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;">Semakin
besar sebuah masjid, biasanya makin tinggi kesulitan pembersihan sehingga
membutuhkan banyak sukarelawan dan peralatan kerja. </span></p><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;">Sebagai contoh, untuk
membersihkan Masjid Nurul Huda dan Masjid Baitul Muttaqien, tim Gimbal Alas
membawa satu unit mobil operasional dan satu ambulans. Jumlah sukarelawan terlibat
40 orang, yang berasal dari Malang dan Pasuruan, termasuk sukarelawan dari
komunitas Malang Coret.</span><span style="font-size: x-large;"> </span></p></span><p></p><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;">Peralatan
yang dibawa antara lain gulungan slang, genset berkapasitas 6.000 watt, mesin
penghisap debu atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">vacuum cleaner</i>
seharga Rp 20 juta, dan tangga jenis <i style="mso-bidi-font-style: normal;">extension
ladders</i>, yaitu jenis tangga yang bisa dipanjangkan atau ditinggikan. </span></span></p><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;">Genset
biasa dibawa jika daya listrik di musala atau masjid sasaran tidak mencukupi
kebutuhan listrik untuk menyalakan peralatan kerja yang dibawa Gimbal Alas.</span></span><span style="font-family: Arial, "sans-serif"; font-size: x-large;"> </span></p><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;"><b>Tonton juga: </b><a href="https://www.youtube.com/watch?v=WxebxNjqKV8&pp=ygUqdGFyYXdpaCBwZXJ0YW1hIGRpIGxva2FzaSBnZW1wYSBiYXRpa2ltb25v" target="_blank">Tarawih Pertama di Lokasi Gempa</a></span></span></p><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><o:p><span style="font-size: large;"></span></o:p></span></p><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;">“Kami
bawa peralatan kerja dan barang lain yang dibutuhkan berdasarkan hasil survei.
Semua pekerjaan gratis, tidak dipungut biaya sepeser pun,” kata Endi
menegaskan.<o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><o:p><span style="font-size: large;"></span></o:p></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: large;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHIHY7cQbaC28VOkANiGXFQFRLJ-CV8JoO2tJEpWgcvqYQKYCqXb-qKHJbRrsN9ODEzCICw88unigPQnyzp_9uGs3kodwtp90R2X52xaigxlSdZ-YA06UhOIldNCMSzp8PFb5ssDsgImIK5KqDq3-s7FzFRNeu_XapHTs0ylFHYP25rhYt1KDyL2oiGLVK/s1280/Gimbal%20Alas%208%20(24032024).png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHIHY7cQbaC28VOkANiGXFQFRLJ-CV8JoO2tJEpWgcvqYQKYCqXb-qKHJbRrsN9ODEzCICw88unigPQnyzp_9uGs3kodwtp90R2X52xaigxlSdZ-YA06UhOIldNCMSzp8PFb5ssDsgImIK5KqDq3-s7FzFRNeu_XapHTs0ylFHYP25rhYt1KDyL2oiGLVK/w640-h360/Gimbal%20Alas%208%20(24032024).png" width="640" /></a></span></div><p></p><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;">Awalnya,
Gimbal Alas merogoh kocek organisasi untuk beraksi. Uangnya hasil patungan
anggota. Rata-rata habis Rp 700 ribu di satu titik sasaran GRRM. Anggaran ini
kadang membengkak karena Gimbal Alas terkadang membeli seng baru, mengganti
lampu yang mati, atau membelikan al-Quran baru untuk menggantikan al-Quran yang
lusuh dan rusak.</span></span><span style="font-family: Arial, "sans-serif"; font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;">Untungnya,
belakangan Gimbal Alas dibantu banyak donatur. Terkadang, ada pemohon
bersih-bersih masjid memberikan bantuan dalam bentuk uang maupun makanan dan
minuman. Gimbal Alas tidak menolak donasi uang asalkan uangnya dari kocek
pribadi takmir masjid dan bukan dari kas masjid.</span></span><span style="font-family: Arial, "sans-serif"; font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;">“Dulu,”
Endi mengenang, “di awal-awal, kami pernah terima (donasi) dari takmir masjid.
Tetapi ternyata uangnya dari kas masjid. Kami kecewa karena ditulis di laporan
uang kas masjidnya keluar-masuk. Itu kan uang umat. Sejak itu kami putuskan tolak
donasi dari kas masjid.” <o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><o:p><span style="font-size: large;"></span></o:p></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: large;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-eptOXLV_xDDCuImRw9YszefDNXMcDxY-VY6lCqDQeTN5iWZiAszC7dNi_WeO-K79qayGOxgSrRWs-a3_nbw-5kRAENHDlXuJhnu2T6VwVi8PkRPoXznTXp1DjhE0WeQpxCJTE-MPNPTJcvJeKCk1hNviZp7-LVAlqFf8BqQ_RHpbJPBstk3I8f5m7f5A/s1280/Gimbal%20Alas%204%20(24032024).png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-eptOXLV_xDDCuImRw9YszefDNXMcDxY-VY6lCqDQeTN5iWZiAszC7dNi_WeO-K79qayGOxgSrRWs-a3_nbw-5kRAENHDlXuJhnu2T6VwVi8PkRPoXznTXp1DjhE0WeQpxCJTE-MPNPTJcvJeKCk1hNviZp7-LVAlqFf8BqQ_RHpbJPBstk3I8f5m7f5A/w640-h360/Gimbal%20Alas%204%20(24032024).png" width="640" /></a></span></div><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;"><p class="MsoNoSpacing">Bantuan
makanan dan minuman juga sering mereka terima meski mereka sendiri sebenarnya
bawa bekal makanan dan minuman. Umumnya takmir masjid menyediakan kopi dan teh,
serta makanan ringan.</p><p class="MsoNoSpacing">Untungnya,
Gimbal Alas pun menerima banyak donasi dari luar anggota. Banyak donatur ogah menyebutkan
identitasnya kecuali mengaku sebagai “hamba Allah”. Tidak semua donasi berupa
uang. Ada donasi dalam wujud ambulans, mesin penghisap debu, dan genset. </p><p class="MsoNoSpacing"><b>Tonton juga: </b><a href="https://www.youtube.com/watch?v=fVaHA-G6ozw&pp=ygUTYWwgcXVyYW4gYmF0aWtpbW9ubw%3D%3D" target="_blank">Di Kota Palembang Ada al-Qur'an Kayu Ukiran Terbesar di Dunia</a></p><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;">Khusus
di bulan puasa Ramadan, Gimbal Alas beberapa kali menerima sumbangan sarung, peci,
baju gamis, mukena, sajadah, kurma, kue lebaran, dan uang tunjangan hari raya
atau THR. Bahkan, kata Endi, ada donatur yang memberangkatkan empat sukarelawan
GRRM untuk umrah pada medio November 2023</span> </p></span></span><p></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;">Sudah
banyak masjid dan musala yang mereka bersihkan. Sepanjang Maret tahun ini,
misalnya, mereka membersihkan Masjid Al-Mukhlisin dan Masjid Wali Songo di
Jalan Brigjen Slamet Riyadi, Sukun, Kota Malang (Rabu, 13 Maret), serta Masjid
Besar Sabilal Muhtadi di Desa Wonomulyo, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten
Malang (Rabu, 20 Maret).<o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><o:p><span style="font-size: large;"></span></o:p></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: large;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2NDd_O_EFNaUkLawcErT4YK3yp1n9z4CAJ4OYSpL6FZ4UplDFsPeiO07IlVrWIKeeS9a71NQTQtFhiJH2GHLLPdZDek_FBtXRA6UwMgsIEeYK_815Prr0i95bpB37Y3KYFrJ_qGDmRq3o9n2HXm1wEqCLwBrO7TzFsH9nXYpqFzNStMc41TT5G_bBT36L/s1280/Gimbal%20Alas%201%20(24032024).png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2NDd_O_EFNaUkLawcErT4YK3yp1n9z4CAJ4OYSpL6FZ4UplDFsPeiO07IlVrWIKeeS9a71NQTQtFhiJH2GHLLPdZDek_FBtXRA6UwMgsIEeYK_815Prr0i95bpB37Y3KYFrJ_qGDmRq3o9n2HXm1wEqCLwBrO7TzFsH9nXYpqFzNStMc41TT5G_bBT36L/w640-h360/Gimbal%20Alas%201%20(24032024).png" width="640" /></a></span></div><p></p><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;">“Insyaallah,”
kata Endi, “untuk hari Rabu, 27 Maret nanti (hari ini), kami akan membersihkan
Masjid Zaadut Taqwa di Jalan Raya Bendo, Dusun Karangrejo, Desa Jambearjo,
Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang.”</span></span><span style="font-family: Arial, "sans-serif"; font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;">Bukan
cuma di wilayah Malang Raya, GRRM juga pernah dua kali membersihkan Masjid
Agung Sunan Ampel di Surabaya, masing-masing pada 25 Mei 2022 dan 28 Agustus
2023. Pembersihan dilakukan GRRM Malang bersama GRRM Surabaya dan GRRM
Sidoarjo.</span></span><span style="font-family: Arial, "sans-serif"; font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;">Pekerjaan
membersihkan Masjid Agung Sunan Ampel lebih berat lagi. Tim GRRM, misalnya,
harus memakai helm yang dipasangi senter kepala atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">headlamp</i> dan memakai tali karmantel—biasa dipakai pemanjat tebing—untuk
membersihkan menara masjid setinggi 25 meter.</span></span><span style="font-family: Arial, "sans-serif"; font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;">“Alhamdulillah,
GRRM sudah menular dari Malang ke kota lain, seperti Sidoarjo, Surabaya,
Mojokerto, dan Gresik. Insyaallah, tidak lama lagi GRRM Tuban terbentuk. Ya,
mayoritas penggeraknya para pecinta alam,” kata Endi.<o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><o:p><span style="font-size: large;"><b>Tonton juga: </b><a href="https://www.youtube.com/watch?v=NmzUckvunI8&t=3s&pp=ygUjd2FqYWggc2VnYXIgcmFudSBrdW1ib2xvIGJhdGlraW1vbm8%3D" target="_blank">Wajah Segar Ranu Kumbolo Gunung Semeru</a> </span></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;">Endi
tidak dapat memastikan jumlah total masjid dan musala yang sudah mereka
bersihkan sejak November 2020 hingga Maret 2024. Menurut catatan per Agustus
2023, GRRM telah membersihkan 115 masjid dan 90-an musala. Tentu saja jumlahnya
lebih banyak lagi jika ditambahkan dengan jumlah masjid dan musala yang dibersihkan
setelah Agustus tahun lalu sampai sekarang. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></span><span style="font-family: Arial, "sans-serif"; font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;">“Kalau
dirata-ratakan, tiap bulan kami menerima empat sampai lima permohonan dari
takmir atau masjid. Umumnya mereka berterima kasih karena sangat terbantu oleh
GRRM karena selama dibersihkan oleh marbutnya tidak sebersih yang dilakukan
para sukarelawan GRRM,” ujarnya. <o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><o:p><span style="font-size: large;"></span></o:p></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: large;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOlKyd-jAqHZu9lNf2v-NBF1wHGLfglJeUoGQQ4yEpQRpPa_b-v0fOVA3qDBrXLWcPiZkR2FK_zS3NaxsOFJLuaSju9o6i1NnJXlq4D3_0cg92fZYHodU7FUH6wiKVMB453rRO_2t75AF-6Syj2C2n2EUQOWsRyxI1rX8hykZLgaMyy48tyNb3epw-CQeh/s1280/Gimbal%20Alas%202%20(24032024).png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOlKyd-jAqHZu9lNf2v-NBF1wHGLfglJeUoGQQ4yEpQRpPa_b-v0fOVA3qDBrXLWcPiZkR2FK_zS3NaxsOFJLuaSju9o6i1NnJXlq4D3_0cg92fZYHodU7FUH6wiKVMB453rRO_2t75AF-6Syj2C2n2EUQOWsRyxI1rX8hykZLgaMyy48tyNb3epw-CQeh/w640-h360/Gimbal%20Alas%202%20(24032024).png" width="640" /></a></span></div><p></p><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;">Nizam
alias Oyik, seorang sukarelawan GRRM menambahkan, gerakan bersih-bersih masjid
juga bentuk dakwah dan syiar Islam. GRRM diharapkan bisa meningkatkan kesadaran
masyarakat muslim untuk bersungguh-sungguh menjaga dan merawat masjidnya,
sekaligus membangkitkan gairah para donatur untuk bersedekah dan menyalurkan
zakatnya.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></span><span style="font-family: Arial, "sans-serif"; font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: Arial, "sans-serif";"><span style="font-size: large;">Selebihnya
Endi dan Oyik berharap doa dan dukungan masyarakat untuk GRRM. Dukungannya bisa
dalam bentuk donasi melalui rekening Bank Syariah Indonesia 7215530625 atas
nama GRRM. Mereka bisa dihubungi lewat nomor 081320003676, serta akun Instagram
@resik.resikmasjid dan akun Facebook dengan nama Resik-Resik Masjid. </span><b><span style="color: #2b00fe; font-size: medium;">ABDI PURMONO</span></b></span></p><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 14.0pt;"><o:p></o:p></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQqJq8jco9S9t2M4g1swJ0Ff8WWsftFXccAUhraWTghwlHS2tRVBvO1_lt-hpB8k9ibh-uSx4Y8kPcIDJmyys6K_1CPwiTTKA1X-E4KilenIPsTy8EZlI3zJAvuH44TUVi5m8tEZy1mpJJqtEQ8gwuZGyxy9s6R9r6tmXSQ-bheTL9kQHYMYP3H33CvucH/s2194/GRRM%2018%20(24032024).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2194" data-original-width="1676" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQqJq8jco9S9t2M4g1swJ0Ff8WWsftFXccAUhraWTghwlHS2tRVBvO1_lt-hpB8k9ibh-uSx4Y8kPcIDJmyys6K_1CPwiTTKA1X-E4KilenIPsTy8EZlI3zJAvuH44TUVi5m8tEZy1mpJJqtEQ8gwuZGyxy9s6R9r6tmXSQ-bheTL9kQHYMYP3H33CvucH/w488-h640/GRRM%2018%20(24032024).jpg" width="488" /></a></div><br /><p></p><br /><p></p>Abdi Purmonohttp://www.blogger.com/profile/15343730956425062376noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6300066132759541966.post-24893432141369213622023-10-15T11:00:00.072+07:002024-03-26T11:47:18.400+07:00Meriung di Gunung Baung<p> </p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglcGxUr9c74mJgTJFBgBD89mJduuR1WNsFOQu8Y_3BVgzW_d0_jAOwHonXGlsX6ujbIV1U8jMPhnBu3FNU3KATGtPhybh9KVC4-a9QY8fwgGwLcxjMcJUmmZJAEdmDgptN0Xz2rGRdz-PqFx6nULJRsSrwiZEzxHIwEcHb2VYUeUU5DaiP6X1YEudwQ2lQ/s3717/IMG20231001160559~2.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2091" data-original-width="3717" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglcGxUr9c74mJgTJFBgBD89mJduuR1WNsFOQu8Y_3BVgzW_d0_jAOwHonXGlsX6ujbIV1U8jMPhnBu3FNU3KATGtPhybh9KVC4-a9QY8fwgGwLcxjMcJUmmZJAEdmDgptN0Xz2rGRdz-PqFx6nULJRsSrwiZEzxHIwEcHb2VYUeUU5DaiP6X1YEudwQ2lQ/w640-h360/IMG20231001160559~2.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: arial;"><span style="background-color: #fefefe; color: #2b00fe; font-size: large; text-align: start;">Pemandangan dari anjungan di Baung Canyon yang menghadap Gunung Baung, Pasuruan, Jawa Timur, Minggu, 1 Oktober 2023. </span><b style="background-color: #fefefe; color: #2b00fe; font-size: large; text-align: start;">Foto: ABDI PURMONO</b></span></td></tr></tbody></table><p></p><p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">DAUN-DAUN
jati berguguran seturut angin menyapu rimbun pepohonan. Sapuan bayu pun menimbulkan
gemerisik daun-daun bambu.<span></span></span></span></p><a name='more'></a><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Di
depan sebuah pondok kayu tampak sekelompok monyet ekor panjang (</span><i style="font-family: Arial, "sans-serif";">Macaca fascicularis</i><span face="Arial, "sans-serif"">) sedang bersantai.
Ada yang tidur-tiduran dan ada pula yang asyik mencari kutu.</span><span face="Arial, "sans-serif""> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Agak
jauh di seberang pondok terdengar suara kokok ayam hutan berkali-kali. Suaranya
berasal dari arah kelindapan pohon-pohon di lereng <a href="https://www.youtube.com/watch?v=DHpaa6ELVms&t=7s" target="_blank">Gunung Baung</a>. Menjelang
sore, sembilan ekor lutung jawa atau<i style="mso-bidi-font-style: normal;"> <span style="background: white;">Trachypithecus auratus</span></i><span style="background: white;"> muncul dan nangkring di dahan-dahan pohon sambil memamah
daun-daun muda.</span></span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Sepintas,
di musim kerontang nan panjang, susunan warna daun-daun hutan Gunung Baung
mirip dengan kelir daun-daun di musim gugur (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">autum</i>), yang didominasi warna kekuningan, kemerahan, dan
kecokelatan.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">“Selama
dua bulan aku garap pondok-pondok di sini, baru kali ini aku mendengar suara
ayam hutan. Ini pertanda bagus bahwa lingkungan di sini masih asri dan
lestari,” kata Andi Iskandar Zulkarnain alias Andi Gondrong kepada saya di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung
Baung, Minggu, 15 Oktober 2023.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Andi
adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Site Manager</i> Baung Canyon,
pelaku jasa wisata yang mendirikan bumi perkemahan atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">camping ground</i> di dalam kawasan TWA Gunung Baung. Andi bisa membuka
jasa wisata alam di sana berdasarkan Izin Usaha Penyediaan Sarana Wisata Alam
atau IUPSWA yang dimilikinya.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Luas
kawasan TWA Gunung Baung 195,5 hektare. Kawasan hutan Gunung Baung (501 meter
di atas permukaan laut) ditetapkan sebagai taman wisata alam pada 11 September
1980—sebelumnya berstatus cagar alam sejak 6 Juni 1959. Kini, pengelolaan TWA
Gunung Baung jadi wewenang dan tanggung jawab Balai Besar Konservasi Sumber
Daya Alam (KSDA) Jawa Timur, Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam
dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Secara
administratif pemerintahan, TWA Gunung Baung terletak di Desa Cowek, Kecamatan
Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur. Lokasinya berbatasan
langsung dengan wilayah Desa Kertosari, Kecamatan Purwosari, kabupaten yang
sama.</span></span></p><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><b style="font-family: Arial, "sans-serif";">Tonton juga:</b><span face="Arial, "sans-serif""> </span><a href="https://www.youtube.com/watch?v=DHpaa6ELVms&t=7s" style="font-family: Arial, "sans-serif";" target="_blank">Ayo Kunjungi Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Baung</a><span face="Arial, "sans-serif""> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Wahai
Pembaca, patokan termudah menuju TWA Gunung Baung adalah Kebun Raya Purwodadi
(KRP), balai konservasi tumbuhan yang bernaung dan bertanggung jawab kepada
Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN,
dulu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia). Ya, lokasi TWA Gunung Baung persis di
belakang kebun raya seluas 85 hektare itu. Lokasi KRP di tepi jalan raya
Surabaya-Malang. <span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Menurut
Andi, usia Baung Canyon memang masih muda tapi sudah mulai dikenal luas melalui
media sosial. Bermula dari pendirian Kedai Baung dua tahun silam, Andi
mengembangkan usaha dengan bumi perkemahan pada pertengahan Agustus 2023. Kedai
Baung dan bumi perkemahan Baung Canyon terpisah jarak 400-an meter.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Peresmiannya
ditandai dengan pelaksanaan acara <i style="mso-bidi-font-style: normal;">jagongan</i>
membahas konservasi yang diadakan oleh Balai Besar KSDA Jawa Timur. Acara yang
dihelat pada 12-13 Agustus ini ditujukan untuk menyemarakan peringatan Hari
Konservasi Alam Nasional (HKAN) 10 Agustus.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Acara
tersebut dihadiri 57 orang peserta. Selain unsur Balai Besar KSDA Jawa Timur,
turut hadir Kepala Balai Taman Nasional Alas Purwo (TNAP) Novita Kusuma
Wardani, perwakilan Dinas Kehutanan Jawa Timur dan Taman Hutan Raya (Tahura)
Raden Soerjo; mahasiswa Kehutanan Institut Pertanian Malang, Yayasan Gimbal
Alas Indonesia, siswa SMK Wali Songo Mojokerto, siswa Kehutanan SMK Negeri 4
Garut, dan sejumlah kader konservasi.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Sebulan
lebih kemudian, Baung Canyon menerima kunjungan 6 guru dan 24 murid sekolah
dasar Sekolah Alam Mahira Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, 19-21 September.
Mayoritas siswa yang ikut adalah anak berkebutuhan khusus.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Selama
di Baung Canyon, mereka belajar memainkan karinding, salah satu alat musik
tradisional Sunda, dengan instruktur Bejo Sandi. Lalu, murid-murid diajari membatik
oleh perwakilan kelompok pemuda Desa Kertosari. Mereka juga dikenalkan dengan </span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span face="Arial, "sans-serif"">ecoprint</span></i><span face="Arial, "sans-serif"">, yaitu teknik cetak dan pewarnaan
menggunakan bagian tumbuhan yang mengandung pigmen warna seperti daun, bunga,
dan kulit batang. Materi pengenalan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ecoprint</i>
disampaikan Joko Tebon.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">“Konsepnya,
belajar sambil bermain. Metodenya disesuaikan dengan dunia anak-anak supaya
mereka tidak cepat bosan. Gurunya juga ikut belajar bersama agar para murid
makin bersemangat. Bersama Balai Besar KSDA Jawa Timur, kami ingin menjadikan
Baung Canyon sebagai pusat edukasi konservasi,” kata Andi.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Selain
itu, Baung Canyon juga beberapa kali menerima kedatangan mahasiswa yang ingin
melaksanakan praktek kerja lapangan, seperti mahasiswa Program Studi Kehutanan
Intitut Pertanian Bogor dan Universitas Muhammadiyah Malang.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white; color: #666666; font-size: x-large; text-align: justify;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Bagi
siapa pun yang ingin ke Baung Canyon harus punya izin khusus. Izin tidak
berlaku bagi orang-orang yang mengunjungi Kedai Baung kecuali cukup bayar tiket
masuk Rp 5 ribu per orang, plus biaya parkir kendaraan. Selebihnya mereka bebas
menikmati kuliner di kedai yang terletak di tepi jurang Baung itu.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Andi
mengatakan, sebenarnya ia dan koleganya pernah mendirikan Baung Camp di TWA
Gunung Baung pada 2008. Baung Camp lumayan cepat berkembang karena saat itu
masih sedikit lokasi tamasya berbasis konservasi. Namun, akhirnya Andi harus
rela meninggalkan Baung Camp akibat ketidakcocokan dalam hal manajemen dengan koleganya
yang seorang pengusaha.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Berselang
15 tahun, Andi bersama rekannya mendapatkan hak berusaha mendirikan Baung
Canyon di atas lahan 7 hektare yang memang merupakan blok pemanfaatan TWA
Gunung Baung. Di Baung Canyon saat ini sudah ada sekitar 50 tapak tenda biasa
dan 12 tenda berkelas <i style="mso-bidi-font-style: normal;">very important
person</i>, serta sedang didirikan 5 unit tenda <i style="mso-bidi-font-style: normal;">glamorous camping</i> atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">glamping</i>
model rumah suku Indian. Tersedia fasilitas kamar mandi 10 bilik, kantin, balai
pertemuan, dan musala.</span></span><span style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">“Kami
membangun <i style="mso-bidi-font-style: normal;">camping ground</i> ini tanpa banyak
mengubah kondisi aslinya. Kami hanya memanfaatkan sedikit dari sumber daya yang
ada untuk ke depannya lokasi ini akan kami dijadikan sebagai pusat pendidikan
konservasi alam. Harapan kami setiap 2 bulan diadakan diskusi bertema konservasi.
Insyaallah, 28 Oktober nanti kami adakan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">jagongan</i>
konservasi dengan anak-anak muda untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda,” ujar
Andi.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p><p class="MsoNoSpacing"></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxynDP9pi3knDY3n0Y3LnimaIdYK4FFYsnTtJRZXVcXCYz3kdzbMNsTt_oKmjw1eEHxbEwtQ2p7GIsjDHzaZXaoneTSNhL-egW46sV9kp0iMSw3TKXMff39qqM73-sgK4zMadMtWH8f7C0N_IkpXrnBwdC5hVknsNNENkxVdeW5P9NRaWjf9jtqfNOCacu/s3381/IMG20231001164153~2.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1902" data-original-width="3381" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxynDP9pi3knDY3n0Y3LnimaIdYK4FFYsnTtJRZXVcXCYz3kdzbMNsTt_oKmjw1eEHxbEwtQ2p7GIsjDHzaZXaoneTSNhL-egW46sV9kp0iMSw3TKXMff39qqM73-sgK4zMadMtWH8f7C0N_IkpXrnBwdC5hVknsNNENkxVdeW5P9NRaWjf9jtqfNOCacu/w640-h360/IMG20231001164153~2.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="color: #2b00fe; font-family: arial; font-size: medium;">Air terjun Gunung Baung di dalam kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Baung, Pasuruan, Minggu, 1 Oktober 2023. <b>Foto: ABDI PURMONO</b></span></td></tr></tbody></table><p></p><p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Kepala
Balai Besar KSDA Jawa Timur Nur Patria Kurniawan mengatakan, taman wisata alam
mempunyai regulasi pembagian ruang dalam kawasan. Salah satunya adalah blok
pemanfaatan. Dalam blok pemanfaatan ada blok privat dan blok publik. Nah,
lokasi Baung Canyon masuk dalam blok privat dan pemegang IUPSWA alias
pengembang wisata berhak dan sekaligus bertanggung jawab mengelolanya selama 55
tahun.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">“Siapa
pun bisa mendapatkan IUPSWA selama dokumennya lengkap dan atau sanggup memenuhi
semua persyaratan yang ditentukan,” kata Patria.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Mantan
Kepala Balai Taman Nasional Kutai (TNK) ini sangat ingin membangkitkan kembali
kejayaan TWA Gunung Baung sebagai pusat pendidikan konservasi seperti era
berdirinya Baung Camp.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Gunung,
air terjun, dan hutan tropis dataran rendah adalah inti TWA Gunung Baung. Hutan
TWA Gunung Baung mempunyai vegetasi unik, yaitu hutan bambu. Secara keseluruhan,
Indonesia punya 159 jenis bambu, 53 jenis di antaranya berada di Pulau Jawa.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Di
TWA Gunung Baung terdapat 6 jenis bambu, yaitu gesing (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Bambusa arundinacea</i>), bambu ori (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Bambusa blumeana</i>), bambu ampel (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Bambusa vulgaris</i>), bambu petung (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Dendrocalamus asper</i>), bambu wuluh (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Schizostachyum blumei</i>) dan bambu buluh (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Schizostachyum zollingeri</i>).</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Selain
jati dan bambu, kawasan TWA Gunung Baung ditumbuhi beringin </span><span face="Arial, "sans-serif"" style="border: 1pt none windowtext; padding: 0cm;">(<i>Ficus benyamina</i>), walikukun (<i>Schoutenia
ovata</i>), saga (<i>Abrus precatorius</i>), kepuh (<i>Sterculia foetida</i>),
bendo (<i>Artocarpus elastica</i>), gondang (<i>Ficus variegata</i>), luwing (<i>Ficus
hispida</i>), klampok (<i>Syzigium javanicum</i>), dan cembirit <i>(Ervatamia
divaricata</i>).</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" style="border: 1pt none windowtext; padding: 0cm;">Selain
lutung, monyet ekor panjang, dan ayam hutan, potensi fauna dalam kawasan TWA
Gunung Baung antara lain kijang (<i>Muntiacus muntjak</i>), babi hutan (<i>Sus
sp</i>), kucing hutan (<i>Felis bengalensis</i>), macan tutul (<i>Panthera
pardus</i>), ular piton (<i>Python molurus</i>), kelalawar besar/kalong (<i>Pteropus
vampyrus</i>), landak (<i>Hystrix brachyura</i>), trenggiling (<i>Manis
javanica</i>), plus 19 famili burung (aves).</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Air
terjun jadi daya tarik terkuat. Air terjun Gunung Baung merupakan hasil
pertemuan dua aliran sungai, yakni Sungai Welang dan Sungai Beji, yang meluncur
ke bawah dari ketinggian sekitar 100 meter. Airnya mengalir deras, terlebih di
musim hujan, sehingga berpotensi dikembangkan untuk kegiatan olah arung jeram
atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">rafting</i>.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Namun,
lokasi air terjun Gunung Baung ditutup sementara karena proyek pembangunan
pembangkit listrik tenaga minihidro atau PLTM. Ide proyek ini muncul 2017 dan
sempat tertunda hingga dilanjutkan lagi pembangunannya sejak 2021. Kini, proyek
PLTMH Gunung Baung dalam proses penyelesaian akhir, makanya untuk sementara
para pengunjung dilarang turun ke lokasi air terjun.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p><p class="MsoNoSpacing"></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9Yneo2gefLUQd_hVZ-YiOHeMuj2MIL0sKkVOcVe6pAl8QC85rumWECRIkJjMKittQyTlO-hm3M0MnBhn6kLxtihRBkYBRpxtN5p_ycqaQGwsuzEmQO_2WkaGTy3js-patPxxzlyyHmmjy2g8o7NAjguDa6c9e-YGFR11H5_EQdAmMMmX-ZPlAGPTLzvef/s3262/IMG20231001140430~3.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1833" data-original-width="3262" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9Yneo2gefLUQd_hVZ-YiOHeMuj2MIL0sKkVOcVe6pAl8QC85rumWECRIkJjMKittQyTlO-hm3M0MnBhn6kLxtihRBkYBRpxtN5p_ycqaQGwsuzEmQO_2WkaGTy3js-patPxxzlyyHmmjy2g8o7NAjguDa6c9e-YGFR11H5_EQdAmMMmX-ZPlAGPTLzvef/w640-h360/IMG20231001140430~3.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="color: #2b00fe; font-family: arial; font-size: medium;">Pengunjung di Kedai Baung. </span><b><span style="color: #2b00fe; font-family: arial; font-size: medium;">Foto: ABDI PURMONO </span></b></td></tr></tbody></table><p></p><p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Untungnya,
apabila sudah dibuka, nanti para pengunjung tidak lagi harus bersusah payah
menguras energi melalui jalur </span><i><span style="font-size: large;">trekking</span></i><span style="font-size: large;">
yang cukup berat saat menuju lokasi air terjun lantaran akses jalan dari pintu
masuk TWA Gunung Baung kini sudah berupa jalan beton. </span><b><span style="color: #2b00fe;">ABDI PURMONO</span></b><span style="font-size: 14pt;"><o:p></o:p></span></span></p>Abdi Purmonohttp://www.blogger.com/profile/15343730956425062376noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6300066132759541966.post-55744719732493846322023-04-20T00:14:00.075+07:002023-04-22T00:50:35.299+07:00Toleransi di Hari Raya Fitri<p></p><p><span style="font-family: arial; font-size: large;"></span></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikH4P_gqapAZmxKvSbnLBSh4WL0Dn3p5CMg3exEMQ8Z6FRcy7oazPiY7evrVXSUehVXCp8vMIzYtgzIU95Y7bNwTRit0-0Y43rjfFEijZ7TMkgmEblFBt4P4KozNulEVAADkEalIkOBdazkgi-joAJ-Dodg2QMqq2yTIFRNBX2hRXuCXfnIENdIHYGfA/s752/Screenshot_2023-04-21-23-32-33-26_40deb401b9ffe8e1df2f1cc5ba480b12~4.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="637" data-original-width="752" height="542" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikH4P_gqapAZmxKvSbnLBSh4WL0Dn3p5CMg3exEMQ8Z6FRcy7oazPiY7evrVXSUehVXCp8vMIzYtgzIU95Y7bNwTRit0-0Y43rjfFEijZ7TMkgmEblFBt4P4KozNulEVAADkEalIkOBdazkgi-joAJ-Dodg2QMqq2yTIFRNBX2hRXuCXfnIENdIHYGfA/w640-h542/Screenshot_2023-04-21-23-32-33-26_40deb401b9ffe8e1df2f1cc5ba480b12~4.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="color: #2b00fe; font-size: medium;"><b>Penulis: MOHAMAD ANAS</b></span></td></tr></tbody></table><p></p><p><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">MASYARAKAT muslim Indonesia sebetulnya
beberapa kali sudah pernah mengalami perbedaan dalam merayakan hari raya Idul
Fitri.</span><span face="Arial, "sans-serif""> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">Dimungkinkan, hari raya Idul Fitri
tahun 2023 juga mengalami perbedaan. Ormas keagamaan Muhammadiyah jauh hari
telah </span><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-ID" style="background: white;">resmi menetapkan hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah jatuh pada Jumat, 21
April 2023, sebagaimana yang tertuang dalam Maklumat Pimpinan Pusat
Muhammadiyah Nomor 1/MLM/1.0E/2023 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan,
Syawal, dan Zulhijah 1444 H (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Kompas</i>, 18/04/2023).</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white;"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-ID" style="background: white;"><span>Sedangkan pemerintah melalui Kementerian Agama dan Nahdlatul
Ulama (NU) masih menunggu hasil rukyat yang akan diputuskan dalam Sidang Isbat
Hari Raya 1444 Hijriah yang rencananya dilaksanakan pada Kamis, 20 April 2023.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white;"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-ID" style="background: white;"><span>Perbedaan pandangan dalam penetapan 1 Syawal 1444
Hijriah berdampak pada ritual keagamaan berupa salat Idul Fitri yang
membutuhkan tempat beribadah, khususnya bagi warga Muhammadiyah yang secara
pasti melaksanakan salat Idul Fitri Jumat, 21 April tahun ini.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white;"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-ID" style="background: white;"><span>Muncul penolakan dari beberapa kalangan, bahkan
beberapa pemerintah daerah, tidak mengizinkan penggunaan fasilitas pemerintah
bagi ormas yang melaksanakan salat Idul Fitri yang berbeda dengan pemerintah.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white;"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-ID" style="background: white;"><span>Alhasil, kondisi ini memantik keprihatinan ketua umum
Pengurus Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir meminta pemerintah lebih bijak dalam
mengambil keputusan, terutama terkait dengan penggunaan fasilitas publik yang
sudah seharusnya digunakan untuk semua kelompok tanpa pandang bulu. Lebih jauh,
Haedar Nasir mengkhawatirkan terjadinya rezimisasi agama dapat berdampak atas penihilan
penghargaan terhadap perbedaan.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white;"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-ID" style="background: white;"><span>Secara <i style="mso-bidi-font-style: normal;">fiqh</i>,
merekomendasikan masalah tersebut untuk dikembalikan kepada pemerintah jika
terjadi <i>khilafiyah</i><span style="mso-bidi-font-style: italic;">, sebagaimana
</span>cuitan Profesor Nadirsyah Hosen (akrab dipanggil Gus Nadir), berimplikasi
tidak adanya kewajiban pemerintah memfasilitasi ormas yang melaksanakan salat
Idul Fitri lebih awal karena seharusnya ketaatan pada pemerintah menghapus <i>khilafiyah </i>atau perbedaan
pandangan yang terjadi di tengah masyarakat (<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Jatimnetwork.com</i>, 19/04/2023).</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white;"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-ID" style="background: white;"><span>Akan tetapi, secara konstitusi, pemerintah dalam hal
ini Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta pemerintah daerah untuk memfasilitasi
penggunaan fasilitas umum atau fasum bagi yang melaksanakan salat Idul
Fitri di hari Jumat, 21 April 2023.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white;"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-ID" style="background: white;"><span style="font-family: arial; font-size: large;">Dorongan serupa juga disampaikan Menteri Koordinator Bidang
Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mohammad Mahfud MD agar pemerintah
daerah memfasilitasi pemakaian fasum untuk salat Idul Fitri bagi ormas yang telah
meminta izin penggunaannya. Respons cepat pemerintah ini mendapatkan apresiasi
publik di tengah terjadinya kegaduhan mengenai penggunaan fasilitas publik.</span></span></p><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><b><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-ID" style="background: white;"><span>Agama di Ruang
Publik</span></span></b><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white;"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-ID" style="background: white;"><span>Implikasi masuknya agama di ruang publik pada akhirnya
mengundang polemik karena pemerintah dinilai tidak lagi netral. Kedekatan rezim
pemerintah pada salah satu ormas keagamaan, dalam hal ini NU, mengakibatkan
terancam diabaikannya hak beribadah ormas Muhammadiyah yang berbeda pandangan
mengenai hari raya Idul Fitri.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white;"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-ID" style="background: white;"><span>Kondisi serupa juga pernah terjadi ketika ormas
Muhammadiyah bergandengan tangan dengan pemerintah, NU menjadi ormas yang juga
terancam hak beribadahnya karena berbeda dalam penentuan hari raya Idul Fitri.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white;"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-ID" style="background: white;"><span>Kondisi gagap terjadi ketika ormas Muhammadiyah di Pekalongan
meminta pemerintah kota untuk memfasilitasi dan berujung penolakan atas permohonan
izin tersebut. Penolakan ini buru-buru dicabut dan berujung permintaan maaf oleh wali kota Pekalongan.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white;"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-ID" style="background: white;"><span>Ketidakjelasan posisi pemerintah (baca agama dan
negara) akhirnya berdampak pada kebijakan yang tidak mempunyai pijakan dasar
yang kuat. Kedekatan pemerintah dengan ormas keagamaan tertentu (atau ketika
agama terlanjur masuk di ruang negara) mengakibatkan diabaikannya prinsip dasar
konstitusi yang menjamin hak semua warga negara.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white;"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-ID" style="background: white;"><span>Pilihan relasi agama dan negara di Indonesia yang
disebut bersifat simbiosis-mutualisme atau <i>differentiation</i> (perbedaan
ruang tetapi keduanya saling terhubung) pada akhirnya dalam prakteknya tidak
sekokoh dalam pola sekularisme (memisahkan agama dari negara) atau agamisme
(menjadikan agama sebagai dasar negara).</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white;"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-ID" style="background: white;"><span>Dilema relasi agama dan negara yang secara konseptual
masih rapuh ini perlu pengkajian ulang dalam format yang mampu mengakomodir
semua pandangan dan keberagaman.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white;"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-ID" style="background: white;"><span>Toleransi Menjadi
Kunci</span></span></b><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white;"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-ID" style="background: white;"><span>Perbedaan penentuan 1 Syawal 1444 Hijriah pada tahun
2023 yang sejatinya juga pernah terjadi ditahun-tahun sebelumnya telah mampu
menempa kedewasaan warga muslim Indonesia yang menyikapi perbedaan.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white;"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-ID" style="background: white;"><span>Jika terdapat warga muslim Indonesia secara mayoritas melaksanakan
hari raya yang berbeda dari warga muslim lainnya, maka sudah seharusnya untuk
tidak mengundang gaduh dengan mengintervensi kelompok lain yang melaksanakan salat
Idul Fitri lebih awal.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white;"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-ID" style="background: white;">Tepa slira</span></i><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-ID" style="background: white;"> masyarakat muslim
yang melaksanakan hari raya lebih awal tentu saja juga harus menghargai sesama
warga yang masih menjalankan puasa. Toleransi yang demikian mensyaratkan
terjadinya relasi yang egaliter dan seimbang secara horizontal. Sedangkan bentuk
bentuk toleransi pemerintah sebagai aparatus ideologis juga dapat memayungi
titik-titik perbedaan tersebut agar tidak sampai terjadi pengabaian hak-hak
beragama dan berkeyakinan.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white;"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-ID" style="background: white;"><span style="font-family: arial; font-size: large;">Praktek toleransi warga dalam menyikapi perbedaan hari
raya tidak hanya sebatas koeksistensial, pengakuan akan perbedaan, tetapi jauh
lebih dari itu berupa <i>mutual respect</i> yang cukup indah dalam upaya
mengelola perbedaan. </span></span></p><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-ID" style="background: white;"><span>Di media sosial hari-hari ini kita disuguhkan pemasangan
baliho di beberapa fasilitas umum yang menampilkan jadwal hari raya Idul Fitri
di tanggal 21 dan 22 April 2023. Respek dan tindakan yang dilakukan para pemuka
agama di beberapa titik masjid tidak lain sebagai bentuk toleransi aktif dalam
tindakan.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white;"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-ID" style="background: white;"><span>Mekanisme kultural masyarakat dalam menyelesaikan
perbedaan pandangan ini layak untuk diapresiasi dan sekaligus menjadi modal sosial
yang tangguh dalam penyelesaian problem sosial yang seringkali tidak mampu
diselesaikan melalui pendekatan formal-struktual.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white;"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-ID" style="background: white;"><span style="font-size: large;">Spirit persaudaraan Islam (<i>ukhuwah islamiyah</i>) yang
menjadikan budaya masyarakat (<i>tepa slira</i>, gotong-royong, dan seterusnya)
sebagai media untuk menyemai persatuan dengan mengesampingkan ego kebenaran
masing-masing organisasi keagamaan menjadi kapital sosial yang baik dalam
merawat keberagaman, termasuk keberagaman dalam pandangan keagamaan.</span></span><i><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-ID" style="background: white;"><o:p><span style="font-size: large;"> </span></o:p></span></i></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><i><span lang="EN-ID" style="background: white; font-family: arial;">Wallahu ‘alam bisshawab.</span></i></span></p><span>_______________________________________________<br /></span><p class="MsoNoSpacing"><b style="color: #2b00fe; font-family: arial; font-size: large;"></b></p><blockquote><p class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><b style="color: #2b00fe; font-family: arial; font-size: large;">MOHAMAD ANAS</b></p><p class="MsoNoSpacing" style="text-align: left;"><span style="color: #2b00fe; font-family: arial; font-size: large;">Kepala </span><span style="background-color: white; color: #2b00fe; font-family: arial; font-size: large;">Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengembangan Kepribadian Mahasiswa (PKM) Universitas Brawijaya Malang; </span><span style="background-color: white; color: #2b00fe; font-family: arial; font-size: large;">dosen </span><span style="background-color: white; color: #2b00fe; font-family: arial; font-size: large;">pada Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya Malang.</span></p></blockquote><blockquote><span style="font-size: medium;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial; color: #2b00fe; font-family: arial;"></span></span></blockquote><span style="font-size: medium;"><span style="background: white; color: #2b00fe; font-family: arial;"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;"></span></span></span><p></p>Abdi Purmonohttp://www.blogger.com/profile/15343730956425062376noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6300066132759541966.post-72687554197457331212023-03-20T11:33:00.007+07:002024-03-28T14:59:59.783+07:00Jelang Ramadan di Masjid Taj Mahal Malang<p> </p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsdi8L2IZQSqpQj3LXujuSW24FK5zfjhmpLKaMt26gABunIHTEJaHKCzw1uyIWPrC7C7AKawNg5CC4mKI2tmur2o36X-ARe8-QG-GgtoN-5y6A8co6aEmUoYdA2A-gjZo-PYEQqB31EUimoaqFj2LKPwR7AsEhP7spYdEdDRJLF7lPHtH1R2WdLQvgO8vr/s1280/Masjid%20Salman%20Al%20Farisi%20watermark%201%20(20032023).png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsdi8L2IZQSqpQj3LXujuSW24FK5zfjhmpLKaMt26gABunIHTEJaHKCzw1uyIWPrC7C7AKawNg5CC4mKI2tmur2o36X-ARe8-QG-GgtoN-5y6A8co6aEmUoYdA2A-gjZo-PYEQqB31EUimoaqFj2LKPwR7AsEhP7spYdEdDRJLF7lPHtH1R2WdLQvgO8vr/w640-h360/Masjid%20Salman%20Al%20Farisi%20watermark%201%20(20032023).png" width="640" /></a></div><div style="text-align: center;"><br /></div><span style="color: #2b00fe; font-family: arial; font-size: medium;"><div style="text-align: left;">Masjid Salman Al Farisi di Dusun Karangampel, Desa Karangwidoro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Senin, 20 Maret 2023. Foto-foto: <b>ABDI PURMONO</b></div></span><p></p><p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif"" style="background: white;"><span style="font-size: large;">BELASAN perempuan berjalan pelan meninggalkan Masjid Salman
Al Farisi seusai mengikuti pengajian yang dipandu Ustad Deden Ferry pada Senin
pagi, 20 Maret 2023.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white; font-size: x-large;"> <span></span></span></p><a name='more'></a><p></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif"" style="background: white;"><span style="font-size: large;">Di saat bersamaan, puluhan santri putra Islamic Boarding
School (IBS) Al Hamra berlarian ke kamar masing-masing saat jam rehat
belajar.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Sekelompok santri tampak
meriung di sebuah gazebo di halaman sekolah, yang bersebelahan dengan lapangan
basket.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white; font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" style="background: white;">Masjid Salman Al Farisi dan IBS Al Hamra berada dalam satu
kompleks seluas hampir 2 hektare yang dikelola </span><span face="Arial, "sans-serif"">Yayasan Assunnah Husnul Khotimah.
Secara resmi, pihak yayasan menyebutnya sebagai Kompleks Masjid Salman Al
Farisi.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">“Kami
tidak libur sekolah di awal Ramadan nanti. Pas pertengahan Ramadan baru boleh
pulang ke rumah keluarga. Nanti dijemput orangtua ke sini,” kata seorang murid.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Kompleks
Masjid Salman Al Farisi berada di Jalan Raya Karangampel RT 08 RW 02, Desa
Karangwidoro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Juru
Bicara IBS Al Hamra Abdul Fattah Yasin Tsalis alias Ustad Tsalis mengatakan,
pihak sekolah baru meliburkan seluruh santri saat masuk pekan ketiga Ramadan
1444 Hijriah hingga sepekan Lebaran. Selama dua pekan (hari pertama sampai
ke-15) Ramadan, seluruh santri diarahkan untuk lebih intensif berinteraksi
dengan al-Qur’an.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">“Sekitar
seminggu sebelum Ramadan, kami mengadakan bakti sosial berupa pembagian sembako
bagi warga setempat yang membutuhkan. Sedangkan selama Ramadan, biasanya kami
melakukan tadarus, menyelesaikan hafalan Qur’an, dan khataman,” kata Ustad
Tsalis kepada saya.</span></span></p><p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;"><b>Baca juga:</b> <a href="https://www.batikimono.com/2018/05/menengok-masjid-apung-di-teluk-palu.html" target="_blank">Menengok Masjid Apung di Teluk Palu</a></span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">SMP
IBS Al Hamra beroperasi sejak 2019 dan untuk sementara menerima santri putra
saja. Jumlah santri di pondok pesantren modern ini sekitar 200 orang campuran
kelas 1 sampai kelas 3. Jumlah mayoritas santri berasal dari Jawa Timur, yaitu
Surabaya, Malang, Sidoarjo, dan Gresik. Selebihnya berasal dari Kalimantan dan
Papua.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Jadwal
kegiatan harian santri diatur mulai pukul 03.30 pagi sampai pukul 9 malam atau
diawali dengan salat tahajud dan ditutup dengan kegiatan muhasabah
(introspeksi) malam bersama <i style="mso-bidi-font-style: normal;">musyrif</i>
(pengasuh) selama 30 menit mulai pukul 20.30 WIB.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Padatnya
kegiatan harian bertujuan supaya terbentuk generasi muslim unggulan dengan
fondasi akhlak Al-Qur’an. Di IBS Al Hamra saat ini ada 10 santri yang mampu
jadi penghafal Al-Qur’an (hafiz) dalam tempo kurang dari tiga tahun. “Itu lebih
cepat dari target 3 tahun masa sekolah,” ujar Tsalis.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p><p class="MsoNoSpacing"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhV3OrUw2yzsQFOwoJJ30MdJbPkGp_YgmOs6GtDMpyIvGaYdvwdiXF8l9nXEXeBDnqNoo1lFGDf09PSUNVo2S2wcPkG-3bIN15xWl_wls2rldyOqd0RUsazApEOkVxcvqpMLwEejgIrV8nRJ6c-Obe96pxL9_y-hcMyqEfH6KvmtdiR3BlVcbXXgRzsTlEw/s1280/Masjid%20Salman%20Al%20Farisi%20watermark%202%20(20032023).png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhV3OrUw2yzsQFOwoJJ30MdJbPkGp_YgmOs6GtDMpyIvGaYdvwdiXF8l9nXEXeBDnqNoo1lFGDf09PSUNVo2S2wcPkG-3bIN15xWl_wls2rldyOqd0RUsazApEOkVxcvqpMLwEejgIrV8nRJ6c-Obe96pxL9_y-hcMyqEfH6KvmtdiR3BlVcbXXgRzsTlEw/w640-h360/Masjid%20Salman%20Al%20Farisi%20watermark%202%20(20032023).png" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Sejatinya,
nama IBS Al Hamra turut terangkat oleh kepopuleran Masjid Salman Al Farisi.
Namun, nama resmi masjid seluas 1.600 meter persegi ini pun tidak begitu
dikenal masyarakat. Carilah nama Masjid Taj Mahal, kemungkinan besar masyarakat
di Desa Karangwidoro umumnya dan khususnya penduduk Dusun Karangampel, bisa
langsung mengenali Masjid Salman Al Farisi.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></div>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Tsalis
mengakui, masyarakat memang lebih mengenal nama Taj Mahal sebagai julukan
Masjid Salman Al Farisi. Masjid ini mulai dibangun oleh Yayasan Assunnah Husnul
Khotimah pada 2012 di atas lahan 1,8 hektare. Pembangunannya selesai dan mulai
digunakan pada medio 2017.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Julukan
Masjid Taj Mahal bagi Masjid Salman Al Farisi merujuk pada kemiripan fasad
(muka bangunan) masjid dengan fasad mausoleum (bangunanan makam nan luas dan
megah) di Agra, Uttar Pradesh, India.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Situs
Warisan Budaya Dunia yang ditetapkan oleh UNESCO pada 1983 ini juga berfungsi
sebagai masjid bernama sama. Tentu saja, kaliber bangunan Masjid Taj Mahal di
Malang tiada sebanding dengan Taj Mahal yang asli.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">“Masjidnya
memang lebih dulu dibangun. Sekolahnya dibangun belakangan saat masjidnya viral
disebut masyarakat sebagai Masjid Taj Mahal. Jadi, kepopuleran masjid ikut
menaikkan nama sekolah,” kata Tsalis, alumni Politeknik Negeri Malang.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p><p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: large;"><b>Baca juga:</b> <a href="https://www.batikimono.com/2012/08/oase-ramadan-di-hamamatsu.html" target="_blank">Oase Ramadan di Hamamatsu</a></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Kompleks
Masjid Salman Al Farisi dikelilingi ladang jeruk, berlatar gugusan Gunung Putri
Tidur—julukan bagi gabungan Gunung Kawi (2.551 meter di atas permukaan
laut/mdpl), Gunung Butak (2.686 mdpl), dan Gunung Panderman (2.045 mdpl).</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white; font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" style="background: white;">Lokasi kompleks terpisah cukup jauh dari permukiman penduduk bertujuan
supaya santri bisa lebih fokus menjalani pendidikan di IBS Al Hamra. Namun,
pergaulan dengan masyarakat sekitar tetap dipelihara semisal dengan melakukan
bakti sosial.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white; font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Pembangunan
masjid didahulukan dengan tujuan menjadikan masjid sebagai ikon dan mercusuar dakwah
agama Islam bagi masyarakat dan santri. Selain digunakan untuk pelaksanaan
salat lima waktu, Masjid Taj Mahal juga dipakai sebagai tempat untuk
pelaksanaan salat tarawih dan pengajian di bulan suci Ramadan.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Kompleks
Masjid Salman Al Farisi memang milik Yayasan Assunnah Husnul Khotimah, tapi
pengelolaannya dikerjasamakan dengan Pengurus Daerah Muhammadiyah Kabupaten
Malang. Makanya, pengajian Pengurus Ranting Muhammadiyah Karangwidoro rutin
dilakukan. Sebulan sekali diadakan pengajian khusus bersama para wali santri.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">“Masjid
kami terbuka bagi masyarakat sekitar yang ingin melaksanakan salat maupun
kegiatan keagamaan Islam lainnya. Melakukan iftar (buka puasa) dan salat
tarawih bersama boleh dilakukan di sini,” ujar Tsalis.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p><p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: large;"><b>Baca juga: </b><a href="https://www.batikimono.com/2012/08/nuansa-ramadan-di-nagoya-dan-toyohashi.html" target="_blank">Nuansa Ramadan di Nagoya dan Toyohashi</a></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif"" style="background: white;"><span style="font-size: large;">Masjid Salman Al Farisi mempunyai tujuh menara dan lima
kubah. Empat kubah berukuran kecil dan satu kubah berukuran besar (kubah
utama). Interior masjid gabungan unsur modern dan tradisional. Ada empat pilar
dan pada tiap pilar terpasang lampu tempel bercorak klasik.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white; font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif"" style="background: white;"><span style="font-size: large;">Bagian mihrab (tempat imam) terbuat dari marmer berkombinasi
warna cokelat tua dan abu-abu. Dinding bagian depan dilapisi marmer warna
cokelat muda. Jendela dan pintu terbuat dari kusen kayu jati. Kaca hias jendela
berwarna merah marun dan cokelat, berpadu serasi dengan interior lainnya.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white; font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif"" style="background: white;"><span style="font-size: large;">“Bagian luar memang mirip dengan bangunan Taj Mahal, tapi
bagian dalamnya berbeda sama sekali,” kata Tsalis.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white; font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif"" style="background: white;"><span style="font-size: large;">Tsalis mengaku tidak tahu alasan arsitektur masjid dibuat
mirip dengan Taj Mahal. Pihak Yayasan Assunnah Husnul Khotimah mempercayakan
urusan desain masjid pada sebuah tim.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white; font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif"" style="background: white;"><span style="font-size: large;">Pembangunan masjid membutuhkan lebih dari empat tahun.
Lamanya pembangunan dikarenakan keunikan bentuk masjid dan banyak detail yang
menuntut ketelitian tinggi saat penggarapan.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white; font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif"" style="background: white;"><span style="font-size: large;">Ustad Deden Ferry (ketua yayasan), Tsalis, dan unsur yayasan
lainnya baru menyadari kemiripan Masjid Salman Al Farisi dengan Taj Mahal
setelah mulai ramai diperbincangkan masyarakat, terutama lewat media sosial,
saat masuk tahap penyelesaian akhir pada 2016.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white; font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif"" style="background: white;"><span style="font-size: large;">Pihak yayasan tidak keberatan dan justru sangat berharap
penyebutan Masjid Taj Mahal bisa mengundang masyarakat untuk memakmurkan masjid
itu.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white; font-size: x-large;"> </span></p><p class="MsoNoSpacing"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFOmAHmcjPGpd1wHQ-FymbZ1pUnIYNfbEkP2MFXQ5Flexkm6s_l-_BpEoZ8xV3k5m7CTYpP7kkJYTAUkjroYAD2bHyp4ZqrYZ5cbNzYh0_yvPVr7xERiBt2_jXvhscEIfN5SR04K4DP6F9eBfpiba5RRj-w-2LMjX85o84xVFiIL6q1SfgN4x_blJ1z09g/s1280/Masjid%20Salman%20Al%20Farisi%20watermark%203%20(20032023).png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgFOmAHmcjPGpd1wHQ-FymbZ1pUnIYNfbEkP2MFXQ5Flexkm6s_l-_BpEoZ8xV3k5m7CTYpP7kkJYTAUkjroYAD2bHyp4ZqrYZ5cbNzYh0_yvPVr7xERiBt2_jXvhscEIfN5SR04K4DP6F9eBfpiba5RRj-w-2LMjX85o84xVFiIL6q1SfgN4x_blJ1z09g/w640-h360/Masjid%20Salman%20Al%20Farisi%20watermark%203%20(20032023).png" width="640" /></a></div><span face="Arial, "sans-serif"" style="background: white;"><span style="font-size: large;"><p class="MsoNoSpacing"><span style="background-attachment: initial; background-clip: initial; background-image: initial; background-origin: initial; background-position: initial; background-repeat: initial; background-size: initial;"><span style="font-size: large;">Sebelum IBS Al Hamra berdiri dan lingkungan masjid masih
terbuka tanpa pagar, hanya dikelilingi ladang tebu (sebelum berubah jadi kebun
jeruk), Masjid Salman Al Farisi sangat ramai dikunjungi warga, baik yang ingin
melaksanakan salat maupun melakukan wisata religi. Pada bulan Ramadan, banyak
warga yang menghabiskan waktu untuk <i>ngabuburit </i>atau melaksanakan salat tarawih
berjemaah. </span></span> </p><p class="MsoNoSpacing"><b>Baca juga:</b> <a href="https://www.batikimono.com/2012/08/lebaran-di-shizuoka_19.html" target="_blank">Lebaran di Shizuoka</a></p></span></span><p></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif"" style="background: white;"><span style="font-size: large;">Kini, setelah kompleks masjid dipagari karena sudah dihuni
pengurus yayasan dan para santri, Masjid Salman Al Farisi tidak bebas lagi
dikunjungi. Setiap orang masih boleh masuk ke sana dengan meminta izin lebih
dulu pada petugas sekuriti. Jangan khawatir, petugas sekuritinya sangat ramah kok.
<o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white;">Tsalis memastikan tiada larangan bagi setiap muslim yang
ingin salat di Masjid Salman Al Farisi. Takmir masjid pun membolehkan
masyarakat melakukan </span><i style="background-color: white; font-family: Arial, "sans-serif";">ngabuburit </i><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white;">atau </span><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white;">ikut salat tarawih berjemaah di sana.</span><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white;"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif"" style="background: white;"><span style="font-size: large;">“Untuk buka puasa, biasanya ada sumbangan dari para wali
santri,” kata Tsalis, menutup pembicaraan. </span><b><span style="color: #2b00fe; font-size: medium;">ABDI
PURMONO</span></b></span><span face=""Arial","sans-serif"" style="font-size: 14pt;"><o:p></o:p></span></p>Abdi Purmonohttp://www.blogger.com/profile/15343730956425062376noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6300066132759541966.post-866805586247654872023-02-13T15:30:00.005+07:002023-04-17T12:30:06.425+07:00Pejabat Al Azhar Mesir Kunjungi Sekolah di Malang yang Dikelilingi Kebun Jeruk <table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: left;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjldtFVyaDghjAoXhcOOS7XoCzr5F8JW1KQaJXFTAzZ2zRAZrypMivLS5c_rjDbtjTe5DoVsH6Zl0MQHmLMRiMLjx02McrSvZ9sLBmkI3DAiMhxMNqyJpibGtWnDhks7rLKqIiauJf9bACmQLoiJ_pJQy1EPPyt7SKQhPTA4add2--CVq8UWfiWYLTi1A/s1280/Batikimono%20Thursina%20IIBS%202.png" style="font-size: x-large; margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjldtFVyaDghjAoXhcOOS7XoCzr5F8JW1KQaJXFTAzZ2zRAZrypMivLS5c_rjDbtjTe5DoVsH6Zl0MQHmLMRiMLjx02McrSvZ9sLBmkI3DAiMhxMNqyJpibGtWnDhks7rLKqIiauJf9bACmQLoiJ_pJQy1EPPyt7SKQhPTA4add2--CVq8UWfiWYLTi1A/w640-h360/Batikimono%20Thursina%20IIBS%202.png" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: justify;"><span style="background-color: #fefefe; text-align: start;"><span style="color: #2b00fe; font-family: arial; font-size: medium;">Dua pejabat Al Azhar Mesir, Wakil Direktur Jenderal Bidang Ujian Pendidikan Menengah Syekh Ahmad Abdul Adzim Muhammad Husain (depan) dan Wakil Direktur Jenderal Bidang Pendidikan dan Pengajaran Menengah Syekh Ahmad Khalifah Syarkowi, berjalan keluar sehabis melaksanakan salat zuhur berjamaah di Masjid Thursina dalam kampus putra Thursina International Islamic Boarding School (IIBS), Senin siang, 13 Februari 2023. <b>Foto: ABDI PURMONO</b></span></span></td></tr></tbody></table><p></p><div style="text-align: left;"><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white; font-size: large;">MALANG —
Lima pejabat Al Azhar Mesir mengunjungi kampus putra Thursina International
Islamic Boarding School (IIBS), sekolah Islam terpadu yang berada di Dusun
Klandungan, Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa
Timur, Senin, 13 Februari 2023. </span></div><p></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Kelima pejabat Al Azhar itu adalah Wakil Direktur Jenderal Bidang Ujian
Pendidikan Menengah Syekh Ahmad Abdul Adzim Muhammad Husain, Wakil Direktur
Jenderal Pendidikan dan Pengajaran Menengah Syekh Ahmad Khalifah Syarkowi,
Kepala Lembaga Eksternal Administrasi Pusat Ujian Syekh Muhammad Mahmud Ad
Dabes, Kepala Umum Bidang Asesmen Ustad Muhammad Abu Royyah Futuh, serta Kepala
Departemen Urusan Pendidikan Menengah Ustad Sayyid Muhammad Abdul ‘Ati. </span><span face="Helvetica, "sans-serif""><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Mereka meninjau langsung langsung fasilitas pendidikan, fasilitas pendukung
seperti masjid, asrama, olahraga, dan tempat makan. Mereka juga melihat
langsung proses pembelajaran di dalam kelas yang menggunakan kurikulum Al Azhar
sebagai salah satu kurikulum yang dipakai Thursina IIBS. </span><span face="Helvetica, "sans-serif""><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Acara tersebut turut dihadiri wakil dari Pondok Pesantren Daarul Ukhuwwah
(Desa Asrikaton, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang); Pondok Pesantren Islamic
Center eLKISI (Desa Mojorejo, Kecamatan Panggung, Kabupaten Mojokerto), dan
Pondok Pesantren Tahfizh Al-Qur’an Al Fatih (Surakarta). </span><span face="Helvetica, "sans-serif""><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Syekh Ahmad Khalifah Syarkowi mengatakan, mereka mengunjungi Thursina untuk
memberikan pengawasan dan penilaian terhadap penerapan kurikulum Al Azhar yang
diterapkan di sekolah Islam modern terpadu yang berpanorama Gunung Arjuna dan
dikelilingi kebun jeruk itu. </span><span face="Helvetica, "sans-serif""><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Al Azhar bukan sekadar lembaga pendidikan, melainkan lembaga pendidikan
yang mewariskan ilmu Islam dari para penerus Nabi Muhammad. Ilmu Islam yang
diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad diteruskan para sahabat yang kemudian
turun temurun dilanjutkan para pendahulu Al Azhar. </span><span face="Helvetica, "sans-serif""><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Menurut Syekh Syarkowi, ilmu Islam yang dipelajari dapat mencerahkan dunia
sebagai <i>rahmatan lil alamin</i>. Risalah ini diamanahkan kepada Al
Azhar dan kemudian Al Azhar menyebarluaskan risalahnya ke berbagai negara,
termasuk Indonesia. Banyak sekolah Islam modern di Indonesia menerapkan
kurikulum Al Azhar. </span><span face="Helvetica, "sans-serif""><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">“Kita umat Islam yang membawa risalah Islam dan membawa wahyu Allah dan
Rasulullah. Jadi pembelajar Al Azhar adalah pembelajar mulia yang mempelajari
dua ilmu mulia, yaitu <i>ulumul Qur'an</i> dan <i>ulumul sunnah</i>,”
kata Syarkowi di hadapan ratusan siswa dan guru Thursina IIBS. </span></span></p><p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: large;"><b>Baca juga: </b><a href="https://www.batikimono.com/2023/02/siswa-thursina-iibs-manfaatkan-hujan.html" target="_blank">Siswa Thursina IIBS Manfaatkan Hujan sebagai Energi Listrik</a></span></p><p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Tentu saja Syarkowi sangat senang mengetahui Thursina IIBS juga menggunakan
kurikulum Al Azhar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran ilmu Islam di
pesantren putra-putri modern yang baru berusia 8 tahun itu, dengan dengan
berbasis pada penguatan </span><i style="font-family: Arial, "sans-serif";">akhlakul karimah</i><span face="Arial, "sans-serif"">. </span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">“Dengan terbentuknya adab dan akhlak yang baik dan terpuji akan mencetak
pencari ilmu yang berkah baik di dunia dan akhirat,” ujar Syarkowi. </span><span face="Helvetica, "sans-serif""><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-size: large;"><i><span face="Arial, "sans-serif"">Chief of Thursina International Office</span></i><span face="Arial, "sans-serif""> Ustad Imam Awaludin
mengatakan, Thursina IIBS bersungguh-sungguh berupaya memfasilitasi para santri
yang ingin melanjutkan studi ke Universitas Al Azhar di Mesir. Keseriusan ini
dibuktikan dengan penggunaan kurikulum Al Azhar bagi santri sekolah menengah
pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA). Penerapan kurikulum Al Azhar di
Thursina didukung oleh 30 persen guru lulusan Al Azhar. </span><span face="Helvetica, "sans-serif""><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Saat ini, jumlah guru dan staf di Thursina IIBS tahun ajaran 2022-2023
sebanyak 277 orang. Sedangkan santrinya berjumlah 1.090 orang, baik SMP dan
SMA. Mereka terdiri dari 590 santri putra dan 500 santri putri. </span><span face="Helvetica, "sans-serif""><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">“Dengan menyediakan pengajar yang lulusan Al Azhar juga bentuk penghormatan
kami kepada Al Azhar sehingga ilmu-ilmu dari Al Azhar bisa langsung disampaikan
kepada santri dengan baik dan tepat,” kata Awaludin. </span><span face="Helvetica, "sans-serif""><o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif""><b>Baca juga: </b><a href="https://tekno.tempo.co/read/1691165/siswa-sma-thursina-iibs-malang-manfaatkan-hujan-jadi-sumber-energi-listrik" target="_blank">Siswa SMA Thursina IIBS Malang Manfaatkan Hujan Jadi Sumber Energi Listrik</a> </span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Sehabis
acara ceramah, perwakilan Al Azhar melakukan salat zuhur berjamaah di Masjid
Thursina. Sehabis salat, Syekh Ahmad Abdul Adzim Muhammad Husain berkhotbah
selama sekitar 5 menit. </span></span></p><p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-size: large;"><span><span face="Arial, "sans-serif"">I</span></span><span face="Arial, "sans-serif"">nti
khotbahnya, kurikulum Al Azhar sangat menekankan Islam sebagai jalan tengah,
sebagai ajaran universal yang menjaga keseimbangan, berada di tengah, tidak
terjebak pada ekstremitas baik ke kiri maupun ke kanan, penuh toleransi,
moderasi, menyelesaikan masalah dengan musyawarah, terbuka dan sangat
menghargai kemajemukan.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span><span face="Arial, "sans-serif""><span style="color: #2b00fe; font-size: x-small;"><b>ABDI PURMONO</b></span></span></p>Abdi Purmonohttp://www.blogger.com/profile/15343730956425062376noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6300066132759541966.post-88887414832319579132023-02-13T11:35:00.028+07:002023-04-17T12:10:13.944+07:00Siswa Thursina IIBS Manfaatkan Hujan sebagai Energi Listrik <p> </p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGcdigfNo89vV5cbxOjd7rKgnzTj3yB9w8BPCeWvsBuA3ZcM0mQ6J9n7zYFM4DO3g3W5lJWG2bTOW88tH_yl_7IFad5CYFQ3IIN3cMMq3pWLxQbv0sgi9dWIehTr3u2qCDjdkgZGk5k6cA47lj0Qa03zTwc9I3aFmYqmVOqh3PrUcF6yIBNoypNfFPxw/s1280/Batikimono%20Thursina%20IIBS%201.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGcdigfNo89vV5cbxOjd7rKgnzTj3yB9w8BPCeWvsBuA3ZcM0mQ6J9n7zYFM4DO3g3W5lJWG2bTOW88tH_yl_7IFad5CYFQ3IIN3cMMq3pWLxQbv0sgi9dWIehTr3u2qCDjdkgZGk5k6cA47lj0Qa03zTwc9I3aFmYqmVOqh3PrUcF6yIBNoypNfFPxw/w640-h360/Batikimono%20Thursina%20IIBS%201.png" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><span style="color: #2b00fe; font-family: arial; font-size: medium;">Nayif Muhammad Dzaki dan guru pembimbing Farhan Naufal Firdaus Al Fath. <b>Foto: ABDI PURMONO.</b></span></td></tr></tbody></table><p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">MALANG —
Sebagian orang menganggap hujan sebagai sumber bencana hidrometeorologi. Banjir
dan longsor, contohnya. </span><span face="Helvetica, "sans-serif""><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Nayif Muhammad Dzaki dan empat siswa kelas dua (kelas XI) Ilmu Pengetahuan
Alam SMA Thursina International Islamic Boarding School (IIBS) justru
menganggap hujan sebagai berkah bagi kemaslahatan manusia dan musim hujan jadi
inspirasi bagi Nayif dan kawan-kawan. </span><span face="Helvetica, "sans-serif""><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Perlu diketahui, Thursina IIBS (dulu Tazkia IIBS) berlokasi di Dusun
Klandungan, Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa
Timur. Sekolah berasrama ini baru berusia 8 tahun. </span><span face="Helvetica, "sans-serif""><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Nayif mengaku butuh waktu seminggu untuk mendapatkan ide hingga ia bersama
Balaga Idnick, Muhammad Raafi Ananda, Muhammad Roayana Azzam Muntaqo, dan
Farras Hazim Rakhmadi mulai meneliti kegunaan air hujan sebagai sumber energi
listrik sejak pertengahan November sampai akhir Desember 2022. Mereka dibimbing
Farhan Naufal Firdaus Al Fath alias Ustad Farhan selaku guru
Fisika. </span><span face="Helvetica, "sans-serif""><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">“Saya waktu itu <i>mikirnya</i> sayang banget air hujan terbuang
begitu saja. Padahal negeri kita punya curah hujan yang sangat tinggi dan itu
merupakan potensi besar yang bisa diubah jadi energi terbarukan. Apalagi dunia
juga sedang menuju krisis energi fosil secara global. Pemerintah kita pun
sedang berusaha mengembangkan PLTA (pembangkit listrik tenaga air) hujan,” kata
Nayif kepada </span><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">saya </span><span face="Arial, "sans-serif"">di sekolahnya, Senin, 13 Februari 2023. </span><span face="Helvetica, "sans-serif""><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Secara ringkas, Nayif dan kawan-kawan menggunakan bahan <i>piezoelectric </i>(diindonesiakan
jadi piezoelektrik), ditambah sejumlah komponen seperti resistor, dioda, dan
kapasitor. Nayif dan kawan-kawan menghabiskan Rp 200 ribu untuk belanja bahan,
tapi menghabiskan waktu tiga pekan untuk merakit seluruh komponen hingga jadi
alat prototipe pembangkit listrik. </span><span face="Helvetica, "sans-serif""><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Alatnya sederhana saja, berupa tripleks berdimensi 600 sentimeter persegi
panjang yang ditempeli 10 piezoelektrik berbentuk bulat yang berdiameter 35
milimeter. Tim Nayif tidak bernama, begitu pula dengan alat buatan
mereka. </span><span face="Helvetica, "sans-serif""><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Piezoelektrik merupakan salah satu bahan yang dapat menghasilkan tegangan
listrik saat terkena tekanan atau getaran mekanik. Bahan piezoelektrik bersifat
reversibel: apabila tegangan listrik diterapkan pada bahan piezoelektrik, maka
pada material tersebut terjadi deformasi mekanik. </span><span face="Helvetica, "sans-serif""><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Karena kelebihannya, bahan piezoelektrik dapat digunakan sebagai bahan
pembuat sistem yang dapat mengumpulkan energi. Penelitian yang dilakukan tim
Nayif memanfaatkan derai hujan yang mengenai bahan piezoelektrik dan
mengeluarkan tegangan. Tegangan yang dihasilkan diukur dengan memakai sensor
tegangan dan </span><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">Arduino Uno </span><span face="Arial, "sans-serif"">yang
berbasis ATMega328P. Tegangan yang dibaca Arduino langsung disambungkan ke
laptop yang sudah dilengkapi aplikasi penghitung energi listrik, dengan tujuan
untuk mempermudah pengolahan data. </span><span face="Helvetica, "sans-serif""><o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-family: arial;"><b>Baca juga: </b><a href="https://tekno.tempo.co/read/1691165/siswa-sma-thursina-iibs-malang-manfaatkan-hujan-jadi-sumber-energi-listrik" target="_blank">Siswa SMA Thursina IIBS Malang Manfaatkan Hujan Jadi Sumber Energi Listrik</a></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Seluruh kegiatan riset dipusatkan di Laboratorium Fisika Thursina IIBS.
Sedangkan pengujiannya dilakukan di tempat terbuka dalam lingkungan sekolah
saat terjadi hujan. Pengujian dilakukan dengan cara membiarkan bahan piezoelektrik
terkena hujan. Tim tidak menghitung kecepatan angin. </span><span face="Helvetica, "sans-serif""><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Pengujian dilakukan lima kali. Hasilnya, alat rancangan Nayif dan
kawan-kawan dapat menghasilkan daya sebesar 10 sampai 18,46 volt dari debit air
sebesar 160 mililiter per detik hingga dapat menyalakan lampu <i>light
emitting diode</i> (LED). Lampu ini sebenarnya hanya lampu indikator
listrik. Untuk tegangan yang dibutuhkan LED sebesar 3,6 volt. Energi yang
dihasilkan muncul di layar laptop. Sedangkan durasi lampu menyala seturut
lamanya hujan turun. </span><span face="Helvetica, "sans-serif""><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Hasil penelitian mereka pun menunjukkan, semakin besar debit air yang
digunakan, maka tegangan yang dihasilkan semakin besar. </span><span face="Helvetica, "sans-serif""><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">“Data yang masuk melalui piezoelektrik belum konstan, masih acak-acakan.
Alat yang kami buat bertugas untuk merapikan sekaligus menyamakan aliran arus
listrik yang masuk. Jadi, sebenarnya, riset kami masih awalan sekali dan sangat
sederhana, hanya untuk menghitung besaran voltase yang dihasilkan,” ujar Nayif,
remaja kelahiran Palembang, 2 November 2006. </span><span face="Helvetica, "sans-serif""><o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: arial; font-size: large;">Hasil penelitian itu yang kemudian diikutsertakan dalam ajang Global Youth
Invention and Innovation Fair (GYIIF) 2023 yang diadakan di Kampus Institut
Pertanian Bogor (sekarang IPB University) pada 23 Januari lalu. Nayif dan
kawan-kawan menyisihkan 152 tim riset yang berasal dari Indonesia dan 17
negara. </span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Keberhasilan itu tidak membuat Nayif dan teman-temannya cepat puas. Mereka
bertekad menyempurnakan alat buatan mereka agar bisa bermanfaat bagi banyak
orang. Nayif membayangkan suatu saat alat buatan mereka bisa dipasang di
atap-atap rumah masyarakat untuk menghemat biaya hidup mereka. </span><span face="Helvetica, "sans-serif""><o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-family: arial;"><b>Baca juga: </b><a href="https://tekno.tempo.co/read/1558622/tiada-listrik-pln-nelayan-kondangmerak-andalkan-plts-atap-untuk-bikin-es" target="_blank">Tiada Listrik PLN, Nelayan Kondangmerak Andalkan PLTS Atap untuk Bikin Es</a></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Ustad Farhan menambahkan, Nayif dan kawan-kawan sebenarnya sering
mendapatkan gelar juara di bidang riset. Pada 2022 mereka meraih tiga gelar
juara dengan medali berbeda. </span><span face="Helvetica, "sans-serif""><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Di tahun itu mereka memperoleh medali emas di ajang International Avicenna
Youth Science Fair yang diselenggarakan di Iran. Lalu, mereka mendapat
medali perak di ajang World Invention Competition Exhibition (WICE) di
Malaysia. Mereka membawa medali emas dari ajang International Science and
Invention Fair (ISIF) yang diadakan secara hibrida di Universitas Pendidikan
Ganesha Bali, 1-5 November 2022. </span><span face="Helvetica, "sans-serif""><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Saat ini, Nayif dan kawan-kawan ingin berkarya lagi lewat Lomba Karya
Ilmiah Remaja (LKIR), yang merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), sekitar Maret nanti. LIPI sendiri
sudah dilebur menjadi organisasi riset di Badan Riset dan Inovasi Nasional
(BRIN) pada 2021 berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2021 tentang
BRIN. </span><span face="Helvetica, "sans-serif""><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNormal" style="background: white; line-height: normal; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;"><span style="font-family: arial;">“Jika bisa menang di LKIR, siswa kami punya kesempatan untuk terbang ke
Amerika Serikat untuk beradu dengan tim riset dari banyak negara. Itu lebih
menantang lagi,” kata Farhan.</span> </span><b><span style="color: #2b00fe; font-size: x-small;">ABDI PURMONO</span></b><span style="font-size: large;"> </span></span><span face=""Helvetica","sans-serif"" style="font-size: 12pt; mso-bidi-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p>Abdi Purmonohttp://www.blogger.com/profile/15343730956425062376noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6300066132759541966.post-26958628398106582232023-02-06T15:00:00.013+07:002023-04-17T11:33:39.130+07:00Prajurit PPRC TNI Jangan Sampai Melanggar HAM <p><span style="color: #2b00fe; font-family: arial;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhz5MoqfGXXGF-zHXQ2VHqxFznKC7Po8Z6dYzOd5F_q7GRkVjSWF0vkbhGlL_2pABHKk4DoZSl_fP3yY20lG8M-0qSMdqHB6k1jxoeYFs_RXf7jkZlk8H6W8SQTaFLMMDetxbLwF_veFPq6zjh6HDvKdHZ2wP3CZZlhu32ty4mSwMMvc2NYMJusM0QeVQ/s1280/Batikimono%20Panglima%20TNI%20Yudo%20Margono.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhz5MoqfGXXGF-zHXQ2VHqxFznKC7Po8Z6dYzOd5F_q7GRkVjSWF0vkbhGlL_2pABHKk4DoZSl_fP3yY20lG8M-0qSMdqHB6k1jxoeYFs_RXf7jkZlk8H6W8SQTaFLMMDetxbLwF_veFPq6zjh6HDvKdHZ2wP3CZZlhu32ty4mSwMMvc2NYMJusM0QeVQ/w640-h360/Batikimono%20Panglima%20TNI%20Yudo%20Margono.png" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: justify;"><span style="color: #2b00fe; text-align: left;">Panglima TNI Laksamana Yudo Margono melakukan salam komando bersama Pangdivif 1 Kostrad Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun (kanan) dan Pangdivif 2 Kostrad Mayjen TNI Syafrial (kiri) seusai acara Alih Kodal PPRC TNI di Markas Pangkalan TNI Angkatan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Senin, 6 Februari 2023. </span><b style="color: #2b00fe; text-align: left;">Foto: ABDI PURMONO</b><span style="color: #2b00fe; text-align: left;"> </span></td></tr></tbody></table> </span><span style="font-size: large;"><br /></span><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white; color: #1d2228;">MALANG
— Panglima Tentara Nasional Indonesia Laksamana TNI Yudo Margono menekankan
pentingnya seluruh prajurit memahami hukum dan hak asasi manusia atau HAM,
serta aktif memantau perkembangan terkini di Tanah Air.</span><span style="background-color: white; outline: none;"> </span></span></p>
<p class="yiv2314981471ydp7ba8590fmsonospacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background: white; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; outline: none; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="font-size: large;"><span style="outline: none;"><span face="Arial, "sans-serif"" style="color: #1d2228;">Penekanan tersebut disampaikan
Panglima TNI saat memimpin upacara Pengalihan Komando dan Pengendalian (Alih
Kodal) Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI Tahun Anggaran 2023-2025 dari
Panglima Divisi Infanteri 1 Kostrad Mayor Jenderal TNI Bobby Rinal Makmun
kepada Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad Mayor Jenderal TNI Syafrial.</span><span style="outline: none;"> </span></span><span face=""Helvetica","sans-serif"" style="color: #1d2228;"><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="yiv2314981471ydp7ba8590fmsonospacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background: white; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; outline: none; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="font-size: large;"><span style="outline: none;"><span face="Arial, "sans-serif"" style="color: #1d2228;">Upacara Alih Kodal dilaksanakan
tiap dua tahun sekali dan tahun ini dilaksanakan di landasan hubung atau <i style="outline: none;">taxi way</i> Pangkalan TNI Angkatan Udara
(Lanud) Abdulrachman Saleh, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Senin, 6
Februari 2023.</span><span style="outline: none;"> </span></span><span face=""Helvetica","sans-serif"" style="color: #1d2228;"><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="yiv2314981471ydp7ba8590fmsonospacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background: white; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; outline: none; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="font-size: large;"><span style="outline: none;"><span face="Arial, "sans-serif"" style="color: #1d2228;">Kegiatan ini dihadiri Panglima
Kostrad Letnan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, ratusan prajurit TNI dari tiga
matra (darat, laut, dan udara), sejumlah komandan komando utama operasi, serta
jajaran forum komunikasi pimpinan daerah setempat.</span><span style="outline: none;"> </span></span><span face=""Helvetica","sans-serif"" style="color: #1d2228;"><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="yiv2314981471ydp7ba8590fmsonospacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background: white; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; outline: none; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="font-size: large;"><span style="outline: none;"><span face="Arial, "sans-serif"" style="color: #1d2228;">Acara diawali dengan pengecekan
pasukan PPRC oleh Panglima TNI, serah terima bendera PPRC dari Bobby Rinal
Makmun kepada Syafrial.</span><span style="outline: none;"> </span></span></span></p><p class="yiv2314981471ydp7ba8590fmsonospacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background: white; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; outline: none; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span face="Arial, "sans-serif"" style="color: #1d2228; font-size: large;"><b>Baca juga: </b><a href="https://nasional.tempo.co/read/1688331/panglima-tni-yudo-margono-meminta-prajurit-pprc-jangan-sampai-melanggar-ham" target="_blank">Panglima TNI Yudo Margono Meminta Prajurit PPRC Jangan Sampai Melanggar HAM</a></span></p><p class="yiv2314981471ydp7ba8590fmsonospacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background: white; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; outline: none; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" style="color: #1d2228;">Dalam amanatnya, Yudo Margono
mengingatkan seluruh perwira, bintara, dan tamtama untuk selalu mengingat dan
sepenuhnya mematuhi tugas pokok PPRC TNI, yaitu melaksanakan tindakan cepat
pada ancaman nyata bersenjata dalam kurun waktu tujuh hari di wilayah NKRI
(Negara Kesatuan Republik Indonesia) dalam rangka menangkal, menyanggah, atau
menghancurkan lawan.</span><span style="outline: none;"> </span></span></p>
<p class="yiv2314981471ydp7ba8590fmsonospacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background: white; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; outline: none; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="font-size: large;"><span style="outline: none;"><span face="Arial, "sans-serif"" style="color: #1d2228;">Yudo mengatakan, tuntutan dan
tantangan tugas TNI ke depan semakin berat. Dinamika perubahan lingkungan
strategis yang begitu cepat menghadirkan ancaman nyata yang bersifat asimetris, <i>proxy </i>dan hibrida, serta sangat sulit
diprediksi sehingga dapat mengancam stabilitas keamanan dan integritas NKRI.</span><span style="outline: none;"> </span></span><span face=""Helvetica","sans-serif"" style="color: #1d2228;"><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="yiv2314981471ydp7ba8590fmsonospacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background: white; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; outline: none; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="font-size: large;"><span style="outline: none;"><span face="Arial, "sans-serif"" style="color: #1d2228;">Yudo menegaskan, TNI selaku
alat negara dan komponen utama pertahanan negara, sekaligus sebagai garda
terdepan dan benteng terakhir bangsa, dituntut mampu mempersiapkan diri
sebaik-baiknya, dengan mobilitas tinggi guna menghadapi berbagai bentuk ancaman
kontemporer yang semakin mengemuka dan mengancam kedaulatan, keutuhan wilayah
serta keselamatan bangsa.</span><span style="outline: none;"> </span></span><span face=""Helvetica","sans-serif"" style="color: #1d2228;"><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="yiv2314981471ydp7ba8590fmsonospacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background: white; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; outline: none; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="font-size: large;"><span style="outline: none;"><span face="Arial, "sans-serif"" style="color: #1d2228;">“Jadi sebelum diturunkan untuk
operasi yang lebih besar tentunya PPRC yang diisi dengan pasukan terlatih
telah disiapkan selama 24 jam, dan bisa mengatasi permasalahan selain perang.
Nantinya mereka bertugas sampai tahun 2025,” kata Yudo.</span><span style="outline: none;"> </span></span></span></p><p class="yiv2314981471ydp7ba8590fmsonospacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background: white; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; outline: none; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="font-size: large;"><b style="color: #1d2228; font-family: Arial, "sans-serif";">Tonton juga video: </b><a href="https://www.youtube.com/watch?v=6tLaJ4MIyvs" style="font-family: Arial, "sans-serif";" target="_blank">Panglima TNI Yudo Margono Meminta Prajurit PPRC Jangan Sampai Melanggar HAM</a><span face="Arial, "sans-serif"" style="color: #1d2228;"> </span></span></p><p class="yiv2314981471ydp7ba8590fmsonospacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background: white; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; outline: none; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span face="Arial, "sans-serif"" style="color: #1d2228; font-size: large;">Pemberian amanat itu diakhiri
dengan penekanan sekaligus instruksi kepada seluruh perwira, bintara, dan
tamtama supaya dapat dijadikan pedoman bagi seluruh jajaran PPRC dan seluruh
prajurit TNI lainnya dalam menghadapi tugas-tugas mendatang.</span><span style="font-size: x-large; outline: none;"> </span></p>
<p class="yiv2314981471ydp7ba8590fmsonospacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background: white; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; outline: none; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="font-size: large;"><span style="outline: none;"><span face="Arial, "sans-serif"" style="color: #1d2228;">Pertama, pelihara dan
tingkatkan terus kesiapsiagaan operasional dan kemampuan profesionalisme
prajurit melalui pelatihan terencana dan terprogram. Laksanakan dan awasi serta
kendalikan dengan baik agar PPRC TNI benar-benar siap untuk digerakkan di
seluruh wilayah Indonesia secara cepat dan tepat.</span><span style="outline: none;"> </span></span><span face=""Helvetica","sans-serif"" style="color: #1d2228;"><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="yiv2314981471ydp7ba8590fmsonospacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background: white; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; outline: none; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="font-size: large;"><span style="outline: none;"><span face="Arial, "sans-serif"" style="color: #1d2228;">Kedua, seluruh prajurit wajib
memelihara dan merawat peralatan dan alutsista (alat utama sistem senjata) yang
kalian miliki secara baik dengan penuh rasa tanggung jawab dalam rangka
mendukung kelancaran tugas.</span><span style="outline: none;"> </span></span><span face=""Helvetica","sans-serif"" style="color: #1d2228;"><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="yiv2314981471ydp7ba8590fmsonospacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background: white; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; outline: none; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="font-size: large;"><span style="outline: none;"><span face="Arial, "sans-serif"" style="color: #1d2228;">“Saya menyadari adanya
kendala-kendala yang ditemui dalam rangka menjaga kesiapsiagaan operasional
PPRC TNI. Oleh karena itu, saya minta agar segala hambatan atau kendala masalah
yang ditemui dari sisi personel, kondisi materiel, dan serta kesiapan alutsista
agar dicarikan solusi melalui inovasi dan kreasi dari para komandan satuan di
jajaran PPRC TNI,” kata Yudo.</span><span style="outline: none;"> </span></span><span face=""Helvetica","sans-serif"" style="color: #1d2228;"><o:p></o:p></span></span></p><p class="yiv2314981471ydp7ba8590fmsonospacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background: white; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; outline: none; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="font-size: large;"><b style="color: #1d2228; font-family: Arial, "sans-serif";">Tonton juga video:</b><span face="Arial, "sans-serif"" style="color: #1d2228;"> </span><a href="https://www.youtube.com/watch?v=l2jQK-bVXkg" style="font-family: Arial, "sans-serif";" target="_blank">Amanat Lengkap Panglima TNI Yudo Margono dalam Upacara Alih Kodal PPRC: Prajurit Jangan Langgar HAM</a></span></p>
<p class="yiv2314981471ydp7ba8590fmsonospacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background: white; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; outline: none; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="font-size: large;"><span style="outline: none;"><span face="Arial, "sans-serif"" style="color: #1d2228;">Ketiga, selalu ikuti dan pantau
perkembangan situasi di Tanah Air yang sangat dinamis dengan cermat guna
menentukan kemungkinan pelibatan PPRC TNI ke depan.</span><span style="outline: none;"> </span></span><span face=""Helvetica","sans-serif"" style="color: #1d2228;"><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="yiv2314981471ydp7ba8590fmsonospacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background: white; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; outline: none; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="font-size: large;"><span style="outline: none;"><span face="Arial, "sans-serif"" style="color: #1d2228;">Keempat, lakukan pembinaan dan pembekalan
hukum kepada para prajurit PPRC TNI secara optimal sehingga dalam pelaksanaan
tugas tidak menyimpang dari peraturan hukum, norma, serta prosedur yang berlaku.</span><span style="outline: none;"> </span></span><span face=""Helvetica","sans-serif"" style="color: #1d2228;"><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="yiv2314981471ydp7ba8590fmsonospacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background: white; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; outline: none; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="font-size: large;"><span style="outline: none;"><span face="Arial, "sans-serif"" style="color: #1d2228;">Yudo tidak ingin seluruh
prajurit TNI yang bertugas di lapangan dihantui ketakutan melanggar HAM
gara-gara ketidaktahuan mereka tentang hukum dan HAM. Seluruh prajurit harus
dibekali pengetahuan hukum dan HAM agar perilaku dan tindakan mereka saat
bertugas di lapangan terukur, benar, dan tepat.</span><span style="outline: none;"> </span></span><span face=""Helvetica","sans-serif"" style="color: #1d2228;"><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="yiv2314981471ydp7ba8590fmsonospacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background: white; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; outline: none; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="font-size: large;"><span style="outline: none;"><span face="Arial, "sans-serif"" style="color: #1d2228;">“Saya tidak ingin isu
pelanggaran HAM menjadi momok bagi para prajurit sekalian. Itu bisa mengganggu
psikologis mereka di lapangan. Makanya, kami perintahkan kepada seluruh jajaran
untuk membekali mereka tentang HAM tadi agar mereka tidak melanggarnya,” ujar
Yudo saat menjawab pertanyaan saya dalam
jumpa pers seusai acara.</span><span style="outline: none;"> </span></span></span></p><p class="yiv2314981471ydp7ba8590fmsonospacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background: white; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; outline: none; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span face="Arial, "sans-serif"" style="color: #1d2228; font-size: large;">Setelah itu Yudo dan rombongan
melihat-lihat pameran alutsista dan mendengarkan yel-yel prajurit dari tiap
satuan. </span><b style="font-family: Arial, "sans-serif"; outline: none;"><span style="color: #2b00fe; font-size: x-small;">ABDI PURMONO</span></b></p>Abdi Purmonohttp://www.blogger.com/profile/15343730956425062376noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6300066132759541966.post-20419950350630997822023-01-19T14:06:00.030+07:002023-04-17T15:04:05.938+07:00Tiga Penyebab Penyakit Tuberkulosis Sukar Diberantas <table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: left;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRA3V-fxH9VLLTaeJNyVL7nKec1rE5lrT-7oriPY5J3jZ407a0kKrsCZ0f25xDBhoUuBCu1zLmI5E9upqU2F_s7odi4ihgI6CgK26kjhayzihB0AlwkQC5Rdn0gY9mqdgWiluwPVSiqlDxMdXn7s86pb-GDNDSBkLnbQDVms-sCI0oPASJV_f5qaY-7Q/s1280/Batikimono%20YABHYSA%201.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRA3V-fxH9VLLTaeJNyVL7nKec1rE5lrT-7oriPY5J3jZ407a0kKrsCZ0f25xDBhoUuBCu1zLmI5E9upqU2F_s7odi4ihgI6CgK26kjhayzihB0AlwkQC5Rdn0gY9mqdgWiluwPVSiqlDxMdXn7s86pb-GDNDSBkLnbQDVms-sCI0oPASJV_f5qaY-7Q/w640-h360/Batikimono%20YABHYSA%201.png" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: justify;"><span style="color: #2b00fe; font-family: arial; text-align: left;">Kegiatan diskusi terpumpun tentang penanggulangan penyakit tuberkulosis yang diadakan Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera (YABHYSA) di Hotel Savana, Kota Malang, Rabu, 18 Januari 2023. </span><b style="color: #2b00fe; font-family: arial; text-align: left;">Foto: ABDI PURMONO</b></td></tr></tbody></table><div style="text-align: justify;"><br /></div><div><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">MALANG — Salah </span><span face="Arial, "sans-serif"">satu gangguan
kesehatan yang banyak terjadi dan erat kaitannya dengan pernapasan adalah
tuberkulosis. Nama </span><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">penyakit ini biasa disingkat
dengan TB maupun TBC.</span><span face="Arial, "sans-serif""> </span></span>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Tuberkulosis
disebabkan </span><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">oleh infeksi </span><span face="Arial, "sans-serif"">bakteri <em><span face=""Arial","sans-serif"">Mycobacterium
tuberculosis</span></em></span><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US"><i>. </i>Bakteri ini sering </span><span face="Arial, "sans-serif"">menginfeksi paru-paru</span><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">, serta dapat juga menyerang tulang, kelenjar, dan kulit</span><span face="Arial, "sans-serif"">. </span><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">Tuberkulosis merupakan penyakit menular. Penularan tuberkulosis bisa
terjadi melalui droplet (percikan air di udara) yang dikeluarkan penderita TB
aktif saat bersin, batuk, berbicara, bernyanyi, atau tertawa.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white; font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">Tuberkulosis masih jadi satu dari
sepuluh </span><span face="Arial, "sans-serif"">penyakit
penyebab utama kematian di dunia</span><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">. Secara global,
Indonesia pun masih merupakan salah satu negara dengan beban TBC tertinggi di
dunia dan masih bertahan dalam kelompok tiga besar negara dengan jumlah penderita
tuberkulosis terbanyak setelah India dan Cina.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US"><span style="font-size: large;">Angka penderita tuberkulosis di
Indonesia cenderung naik dalam tiga tahun terakhir. Pada 2020, data TBC di
Indonesia menunjukkan mayoritas (67 persen) penderita tuberkulosis berusia
produktif (15-54 tahun) dan 9 persen lagi adalah penderita berusia kurang dari
15 tahun alias masih anak-anak. Mengacu pada WHO Global TB Report 2020, sebanyak
10 juta orang di dunia menderita TBC dan menyebabkan 1,2 juta orang meninggal
setiap tahunnya.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US"><span style="font-size: large;">Pada 2020 di Indonesia,
diperkirakan sebanyak 845 ribu orang menderita TBC dan 98 ribu orang di
antaranya meninggal atau setara dengan 11 kematian per jam.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US"><span style="font-size: large;">Mengacu data WHO Global
Tuberculosis (TB) Report 2021, Indonesia berada di posisi ketiga (8,4 persen)
di bawah Cina (8,5 persen) dan India (26 persen). Di bawah Indonesia ada
Filipina, Pakistan, Nigeria, Bangladesh, dan Afrika Selatan.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US"><span style="font-size: large;">Estimasi temuan kasus TBC pada
2021 sebanyak 824 ribu atau setara 301/100.000 penduduk, dengan angka kematian
atau mortalitas 93 ribu orang per tahun. <o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US"><span style="font-size: large;">Namun, pada 2022 menurut data
yang sama, Indonesia menempati peringkat kedua (9,2 persen) di bawah India (28
persen). Sedangkan Cina turun ke posisi ketiga dengan angka 7,4 persen.
Estimasi temuan kasus TBC di Indonesia sebanyak 969 ribu atau setara 354 per
100 ribu penduduk, dengan angka kematian 144 ribu orang.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US"><span style="font-size: large;">Demikian data tuberkulosis yang
dirangkum dari kegiatan diskusi terpumpun atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">focus group discussion</i> yang diselenggarakan Yayasan Bhanu Yasa
Sejahtera (YABHYSA) Peduli TBC Kota Malang di Hotel Savana, Rabu, 18 Januari
2023. Kegiatan ini dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Husnul Muarif
dan I Made Riandiana Kartika, ketua parlemen setempat.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US"><span style="font-size: large;">“Bila kita persempit skopnya di
Kota Malang, temuan kasus TB-nya 60 persen atau masih di bawah standar Program
Nasional Penanggulangan TBC yang 70 persen dan angka keberhasilan
penyembuhannya berkisar 77 persen atau masih di bawah standar 90 persen,” kata Kepala
YABHYSA Kota Malang Ruly Narulita.</span></span></p><p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US"><span style="font-size: large;"><b>Baca juga: </b><a href="https://gaya.tempo.co/read/1707124/jumlah-penderita-tuberkulosis-di-kota-malang-masih-tinggi" target="_blank">Jumlah Penderita Tuberkulosis di Kota Malang Masih Tinggi</a></span></span></p><p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"></span></p><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US"><table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvtBRJc4oUtLAU52g8l-3GbpibkZm7hwZo5v7rb4u9WUsxOs1Z-mI24lXcsp710B0Cunmyq1RL84Jrk1tBXKrS1goubhjlvvp7_DXiitmkyTYa-YtbZBJyIG8aZIwpaQ4LqbGQLjrJLjqeFkLrObINRT7XPNvWVoQ6WckUXLOhzkQXMYwDcVIfadKd8g/s1280/Batikimono%20YABHYSA%202.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvtBRJc4oUtLAU52g8l-3GbpibkZm7hwZo5v7rb4u9WUsxOs1Z-mI24lXcsp710B0Cunmyq1RL84Jrk1tBXKrS1goubhjlvvp7_DXiitmkyTYa-YtbZBJyIG8aZIwpaQ4LqbGQLjrJLjqeFkLrObINRT7XPNvWVoQ6WckUXLOhzkQXMYwDcVIfadKd8g/w640-h360/Batikimono%20YABHYSA%202.png" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: justify;"><span style="color: #2b00fe; text-align: left;">Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Husnul Muarif, Rabu, 18 Januari 2023. </span><b style="color: #2b00fe; text-align: left;">Foto: ABDI PURMONO</b></td></tr></tbody></table></span></span></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US"><br /></span></span></div><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">Karena itu, kata Ruly Narulita,
penanggulangan tuberkulosis harus dilaksanakan secara terpadu, komprehensif dan
berkesinambungan dengan melibatkan banyak pihak baik pemerintah, swasta, maupun
masyarakat.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span><p></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US" style="background: white;"><span style="font-size: large;">Ruly Narulita
dan kawan-kawan sudah aktif membantu pemerintah menanggulangi penyakit
tuberkulosis sejak 2014. Berdasarkan pengalaman mereka, ada tiga penyebab
penyakit tuberkulosis masih jadi momok menakutkan sehingga tetap sulit diatasi,
yaitu mitos, stigma negatif, serta rendahnya edukasi dan literasi.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="background-color: white; font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36pt; mso-list: l0 level1 lfo1; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-variation-settings: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]--><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">Sebagian masyarakat
Indonesia masih mempercayai mitos dan takhayul tentang penyakit, termasuk TBC. Banyak
masyarakat percaya TBC sebagai penyakit kutukan leluhur atau hasil
jampi-jampi/guna-guna seseorang.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36pt;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US"><span style="font-size: large;">Dampaknya, penderita tuberkulosis bukannya dibawa ke fasilitas kesehatan
untuk ditangani, tapi justru disarankan melakukan sejumlah ritual supaya
terbebas dari hal-hal buruk itu. Padahal, faktanya, ritual semacam itu tidak
mampu menyembuhkan penyakit TBC yang diderita seseorang. Penyakit TBC bisa
disembuhkan dengan perawatan medis dan mengonsumsi obat yang diresepkan secara
disiplin dan teratur.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36pt; tab-stops: 326.05pt;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US"><span style="font-size: large;">Mitos lain yang didapat kader YABHYSA di lapangan, TBC merupakan
penyakit keturunan yang bisa menurun ke anak dan cucu. Faktanya, tuberkulosis
merupakan penyakit menular yang disebabkan infeksi bakteri <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Mycobacterium tuberculosis</i>.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: 326.05pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-variation-settings: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]--><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">Jamak didapati di
lapangan bahwa penderita TBC acap mendapat stigma negatif sehingga penderita
mengalami diskriminasi. Selain harus berjuang menyembuhkan penyakitnya,
penderita TBC masih harus berjuang menghadapi pengucilan oleh masyarakat dan
bahkan oleh keluarga sendiri. Segelintir tenaga kesehatan juga ogah memeriksa
karena takut tertular.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36pt; tab-stops: 326.05pt;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US"><span style="font-size: large;">Ruly menceritakan sebuah kasus menyedihkan penderita TBC yang didampingi
Yayuk Widiana selaku Bendahara YABHYSA Kota Malang. Karena takut tertular,
pihak keluarga menyewa sebuah lapak dagang untuk ditempati anggota keluarga
yang menderita TBC.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36pt; tab-stops: 326.05pt;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US"><span style="font-size: large;">“Penderita disewakan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">bedak</i>
atau tempat jualan yang biasa kita temukan di pasar-pasar. Di situlah penderita
ditempatkan untuk istirahat, makan, minum, dan aktivitas lainnya. Makan dan
minumnya dipesan secara <i style="mso-bidi-font-style: normal;">online</i>,” ujar
Ruly.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36pt; tab-stops: 326.05pt;"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">Padahal, Ruly menukas, penderita TBC </span><span face="Arial, "sans-serif"">membutuhkan semangat dan dukungan </span><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">masyarakat setempat dan utamanya dari pihak keluarga untuk </span><span face="Arial, "sans-serif"">sembuh</span><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">. Penanganan penderita TBC bisa dikomunikasikan langsung dengan rumah
sakit maupun fasilitas kesehatan lain dan kader YABHYSA.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36pt; tab-stops: 326.05pt;"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">Supaya tidak menulari orang lain, penderita TBC harus disiplin
menerapkan protokol </span><span face="Arial, "sans-serif"">kesehatan
dengan benar, seperti menggunakan masker, menutup mulut </span><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">saat </span><span face="Arial, "sans-serif"">bersin
dan batuk, serta </span><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">teratur meminum obat sampai
tuntas sebagaimana diresepkan dokter.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36pt; tab-stops: 326.05pt;"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Selain itu, orang
yang tinggal </span><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">serumah dengan penderita TBC </span><span face="Arial, "sans-serif"">disarankan </span><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">rajin </span><span face="Arial, "sans-serif"">membersihkan
rumah</span><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">, </span><span face="Arial, "sans-serif"">memastikan ruangan </span><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">ber</span><span face="Arial, "sans-serif"">ventilasi
dan </span><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">memiliki </span><span face="Arial, "sans-serif"">pencahayaan yang baik, serta </span><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">ber</span><span face="Arial, "sans-serif"">pola
hidup sehat </span><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">untuk menjaga kondisi </span><span face="Arial, "sans-serif"">kondisi tubuh tetap </span><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">prima.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: 326.05pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-feature-settings: normal; font-kerning: auto; font-optical-sizing: auto; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-variation-settings: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">Mayoritas penderita TBC tidak memeriksakan diri pada dokter untuk
mendapat penanganan yang tepat. Mereka menganggap penyakit TBC sebagai penyakit
ringan yang tidak butuh penanganan khusus sehingga bisa sembuh sendiri dengan
mengonsumsi obat batuk biasa.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36pt; tab-stops: 326.05pt;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US"><span style="font-size: large;">Persepsi dan pemahaman salah itu disebabkan oleh lemahnya edukasi
tentang pengobatan TBC. Padahal, orang dengan TBC memerlukan pengobatan dalam
jangka waktu minimal 6 bulan dengan teratur mengonsumsi semua obat yang
diresepkan.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36pt; tab-stops: 326.05pt;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US"><span style="font-size: large;">Kendati gejalanya sudah hilang selama masa pengobatan, orang dengan TBC
tetap harus mengonsumsi obat sesuai yang diresepkan dokter. “Sebab,” kata Ruly,
“meski gejalanya sudah hilang, tapi bakterinya belum tentu hilang.”</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p><p class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36pt; tab-stops: 326.05pt;"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">Minum obat antituberkulosis tidak boleh putus. Harus disiplin. Apabila
sekali saja tidak minum obat, pengobatan bisa diulang dari awal dan atau
penyakitnya malah tambah parah. Andai berhenti minum obat atau tidak
melanjutkan pengobatan, maka bakteri bakteri </span><em><span face="Arial, "sans-serif"">Mycobacterium tuberculosis</span></em><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US"> bisa kebal terhadap obat yang diberikan sehingga penyakit TBC-nya jadi
lebih berbahaya dan makin sulit disembuhkan.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36pt;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US"><span style="font-size: large;">Bila orang dengan TBC ingin melanjutkan pengobatan, bukan saja harus
diulang dari awal, tapi durasi pengobatannya jadi lebih panjang, minimal butuh
20 selama bulan untuk masa pengobatan.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US"><span style="font-size: large;"><b>Baca juga: </b><a href="https://gaya.tempo.co/read/1707198/3-alasan-penyakit-tuberkulosis-sukar-diberantas" target="_blank">3 Alasan Penyakit Tuberkulosis Sukar Diberantas</a> </span></span></p><p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US"><span style="font-size: large;">“Ada juga penyebab lain tapi
tidak terlalu dominan, yaitu masalah ekonomi, ketiadaan biaya. Masalah ini
sebenarnya bisa diatasi bersama. Pasti ada jalan keluarnya. Tapi, tiga penyebab
itu yang paling menonjol selama kami bergerak di lapangan,” kata Ruly. </span><b><span style="color: #2b00fe; font-size: x-small;">ABDI PURMONO</span></b> <span style="font-size: 14pt;"><o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face=""Arial","sans-serif"" style="font-size: 14pt;"><o:p> </o:p></span></p></div>Abdi Purmonohttp://www.blogger.com/profile/15343730956425062376noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6300066132759541966.post-11725733424577469122023-01-18T12:28:00.095+07:002023-04-17T15:01:31.671+07:00Jumlah Penderita Tuberkulosis di Kota Malang Masih Tinggi pada 2022<blockquote><p></p></blockquote><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxXpDZqKwbchUtYuHU85E8DhCZLTM8lBGjs9UvOiLrC8qViUD3mAsSCdz_KkyWx64nahnTRwLTc-lsY9Lbddhx9j5TpbWS5NVjoOFRW7VNMiBFEHVzoDsRWdf3egYKFU4G92X2qgjvjfMxB18jjrkrpBH6ZuyTLFZCNa5SpnE3nb5Xqm2jHdusmth83w/s1280/Batikimono%20YABHYSA%202.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxXpDZqKwbchUtYuHU85E8DhCZLTM8lBGjs9UvOiLrC8qViUD3mAsSCdz_KkyWx64nahnTRwLTc-lsY9Lbddhx9j5TpbWS5NVjoOFRW7VNMiBFEHVzoDsRWdf3egYKFU4G92X2qgjvjfMxB18jjrkrpBH6ZuyTLFZCNa5SpnE3nb5Xqm2jHdusmth83w/w640-h360/Batikimono%20YABHYSA%202.png" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: justify;"><span style="color: #2b00fe; font-family: georgia; text-align: left;">Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Husnul Muarif saat mengisi acara diskusi yang diadakan YABHYSA di Hotel Savana, Rabu, 18 Januari 2023. Foto: </span><b style="color: #2b00fe; font-family: georgia; text-align: left;">ABDI PURMONO</b><span style="color: #2b00fe; font-family: georgia; text-align: left;"> </span></td></tr></tbody></table><br /><blockquote><p><i><span style="font-size: large;">Capaian perawatan kasus tuberkulosis (TBC) di Kota Malang masih berkisar 60-70 persen dan dibutuhkan upaya bersama banyak pihak untuk mencapai angka ideal. </span></i></p></blockquote><p style="background: white;"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Helvetica, "sans-serif"" style="color: #222222;">MALANG — Jumlah penderita </span><span class="il" face="Helvetica, "sans-serif"" style="color: #222222;">tuberkulosis</span><span face="Helvetica, "sans-serif"" style="color: #222222;"> atau
TBC di Kota Malang masih tinggi pada tahun 2022. Sedangkan angka temuan
kasus </span><span class="il" face="Helvetica, "sans-serif"" style="color: #222222;">tuberkulosis</span><span face="Helvetica, "sans-serif"" style="color: #222222;"> di kota yang sama masih di
bawah standar Program Nasional Penanggulangan TBC. </span></span></p>
<p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background: white; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span face=""Helvetica","sans-serif"" style="color: #222222;"><span style="font-family: arial; font-size: large;">Menurut
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Husnul Muarif, angka minimal temuan terduga kasus tuberkulosis secara nasional 70 persen
dari total kasus, tapi capaian jumlah temuan kasus TBC di Kota Malang masih 60
persen. <o:p></o:p></span></span></p>
<p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background: white; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span face=""Helvetica","sans-serif"" style="color: #222222;"><span style="font-family: arial; font-size: large;">“Makanya,
kami terus menerapkan strategi TOSS (temukan dan obati sampai sembuh) penderita <span class="il">tuberkulosis</span>,” kata Husnul Muarif dalam
kegiatan diskusi terpumpun yang diadakan Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera (YABHYSA)
Kota Malang di Hotel Savana, Kota Malang, Rabu siang, 18 Januari 2023. Kegiatan
ini turut dihadiri Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika.<o:p></o:p></span></span></p>
<p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background: white; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span face=""Helvetica","sans-serif"" style="color: #222222;"><span style="font-family: arial; font-size: large;">Berdasarkan
dokumen laporan Analisis Situasi dan Kebijakan Program TBC Kota Malang Tahun
2022 yang dirilis Dinas Kesehatan diketahui temuan terduga kasus TBC pada tahun
lalu sebanyak 19.157 temuan. Dari seluruh temuan, diketahui warga yang positif
menderita TBC sebanyak 3.215 orang atau 16,8 persen dari jumlah temuan. <o:p></o:p></span></span></p>
<p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background: white; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span face=""Helvetica","sans-serif"" style="color: #222222;"><span style="font-family: arial; font-size: large;">Rinciannya,
sebanyak 1.970 orang menderita TBC SO (sensitif obat) dari berbagai daerah yang
dirawat di fasilitas pelayanan kesehatan Kota Malang. Dari jumlah ini,
penderita berstatus warga Kota Malang sebanyak 1.256 orang atau 63,75
persen. <o:p></o:p></span></span></p>
<p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background: white; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span face=""Helvetica","sans-serif"" style="color: #222222;"><span style="font-family: arial; font-size: large;">Pasien
TBC SO adalah pasien yang berdasarkan hasil pemeriksaan bakteriologi atau tes
cepat molekuler (TCM) menunjukkan hasil masih sensitif terhadap obat
antituberkulosis (OAT) lini pertama. <o:p></o:p></span></span></p>
<p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background: white; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span face=""Helvetica","sans-serif"" style="color: #222222;"><span style="font-family: arial; font-size: large;">Lalu,
ada 889 pasien TBC SO terkonfirmasi bakteriologis (pasien yang terbukti positif
pada hasil pemeriksaan contoh uji biologinya melalui pemeriksaan mikroskopis
langsung). Dari jumlah ini, 621 orang atau 68,85 persen tercatat sebagai warga
Kota Malang. <o:p></o:p></span></span></p>
<p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background: white; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span face=""Helvetica","sans-serif"" style="color: #222222;"><span style="font-family: arial; font-size: large;">Angka
yang memprihatinkan, jumlah anak penderita TBC SO sebanyak 248 orang, sebanyak
165 orang atau 66,53 persen di antaranya tercatat sebagai penduduk Kota
Malang. <o:p></o:p></span></span></p>
<p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background: white; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span face=""Helvetica","sans-serif"" style="color: #222222;"><span style="font-family: arial; font-size: large;">Selanjutnya,
terdapat 108 pasien TBC RO (resisten obat) dan 23 orang pasiennya terdata
sebagai warga Kota Malang, serta sebanyak 71 orang menderita <span class="il">tuberkulosis</span> HIV. Total, ada 84 orang meninggal selama
pengobatan TBC sepanjang 2022 dan angka keberhasilan pengobatan <span class="il">tuberkulosis</span> baru mencapai 77,3 persen atau masih di bawah
target kesembuhan nasional 90 persen.</span></span></p><p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background: white; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="color: #222222; font-size: x-large;"><span style="font-family: arial;"><b>Baca juga: </b><a href="https://gaya.tempo.co/read/1707124/jumlah-penderita-tuberkulosis-di-kota-malang-masih-tinggi" target="_blank">Jumlah Penderita Tuberkulosis di Kota Malang Masih Tinggi</a></span></span></p><p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background: white; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span style="color: #222222;">Husnul
mengatakan, Dinas Kesehatan mustahil bisa mandiri menanggulangi penyakit </span><span class="il" style="color: #222222;">tuberkulosis</span><span style="color: #222222;"> sehingga sehingga penanganannya membutuhkan
kerja sama banyak pihak terkait, seperti YABHYSA dan LSM Panther (beranggotakan
mantan penderita TBC), yang aktif melakukan penyuluhan tentang TBC, pelacakan kasus TBC</span><span style="color: #222222;">, hingga mendampingi masyarakat
yang membutuhkan pengobatan. </span></span></p>
<p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background: white; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span face=""Helvetica","sans-serif"" style="color: #222222;"><span style="font-family: arial; font-size: large;">Kepala
YABHYSA Kota Malang Ruly Narulita menyatakan sangat siap membantu Pemerintah
Kota Malang menanggulangi TBC. Masalah terbesar yang mereka hadapi di lapangan
adalah persepsi masyarakat yang menganggap TBC sebagai aib sehingga mereka
enggan diperiksa maupun dibawa ke rumah sakit. Bahkan, sering ditemukan kasus
“penelantaran” anggota keluarga yang menderita TBC.<o:p></o:p></span></span></p>
<p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background: white; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span style="font-family: arial;"><span style="color: #222222; font-size: large;">YABHYSA
Kota Malang mencatat berdasarkan data Global TB Report 2022, jumlah kasus tuberkulosis </span><span style="color: #222222; font-size: large;">di Indonesia cenderung naik dalam dua tahun
terakhir. Pada 2021 angkanya naik 8,4 persen dari 2020 dan lalu naik jadi 9,2
persen pada 2022, dengan jumlah rata-rata kematian (mortalitas) 144 ribu
kejadian per tahun. </span><strong><span face="Helvetica, "sans-serif""><span style="color: #2b00fe; font-size: x-small;">ABDI
PURMONO</span></span></strong><span style="color: #222222;"><o:p></o:p></span></span></p><p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background: white; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><b style="color: #222222; font-family: arial; font-size: x-large;">Baca juga:</b><span style="color: #222222; font-family: arial; font-size: x-large;"> </span><a href="https://gaya.tempo.co/read/1707198/3-alasan-penyakit-tuberkulosis-sukar-diberantas" style="font-family: arial; font-size: x-large;" target="_blank">3 Alasan Penyakit Tuberkulosis Sukar Diberantas</a></p><p style="-webkit-text-stroke-width: 0px; background: white; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; text-decoration-thickness: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;"><span face="Helvetica, "sans-serif""><strong><span face="Helvetica, "sans-serif""><span style="color: #2b00fe; font-size: x-small;"><br /></span></span></strong></span></p>Abdi Purmonohttp://www.blogger.com/profile/15343730956425062376noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6300066132759541966.post-7080105470400182342022-08-19T12:00:00.015+07:002022-08-20T17:15:39.841+07:00Serpico dan Sambo<p> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSRLovV95g5KmK8MY3ZK2deUkKRi6baZASSPDnMMHXXqjeB5lUFkQ6S8ZO5YeRYK7dUtC5WjBBZpZmtr0aV-TA2wM9KVwPwjjPJ1pskH0Cv9bqTxDPmBCZ88ycruDSmubwiTHnRlMLYBxUrr74_lBtiLTiKMp0uOQUePgLUtIDVZLbtvUgh8b-kd-dXA/s178/WhatsApp%20Image%202022-08-19%20at%2010.42.34%20(1).jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="178" data-original-width="132" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSRLovV95g5KmK8MY3ZK2deUkKRi6baZASSPDnMMHXXqjeB5lUFkQ6S8ZO5YeRYK7dUtC5WjBBZpZmtr0aV-TA2wM9KVwPwjjPJ1pskH0Cv9bqTxDPmBCZ88ycruDSmubwiTHnRlMLYBxUrr74_lBtiLTiKMp0uOQUePgLUtIDVZLbtvUgh8b-kd-dXA/w475-h640/WhatsApp%20Image%202022-08-19%20at%2010.42.34%20(1).jpeg" width="475" /></a> </p><blockquote><p><i style="color: #2b00fe; font-family: arial;"><span style="font-size: large;">Polisi macam apa aku ini jika hal tersebut (kasus korupsi) aku biarkan saja?</span></i> </p></blockquote><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">KASUS kejahatan yang melibatkan bekas Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Markas
Besar Kepolisian Republik Indonesia (Kadiv Propam Mabes Polri) Inspektur
Jenderal Polisi Ferdy Sambo mengingatkan saya pada novel berjudul </span><i>Serpico</i><span face="Arial, "sans-serif"">.</span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Itu
novel lawas banget. Saya sempat membacanya semasa remaja SMP. Seingat saya, novel <i>Serpico </i>yang saya baca bersampul wajah pria berewokan dengan kacamata <i>nangkring</i> di kepala. Warna sampul didominasi warna kuning dan hitam, serta cuma ada tulisan tebal </span><span face="Arial, "sans-serif"">“Serpico” seperti yang saya jadikan sampul tulisan receh ini. </span><span face="Arial, "sans-serif""> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-family: arial; font-size: large;">Seingat
saya, novel karya Peter Maas itu diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh PT
Gramedia pada 1978. Sungguh sebuah bacaan berat bagi saya. Saya tidak membaca novel setebal 438 halaman itu karena guli/kelereng, mengejar layang-layang, dan main egrang lebih menggoda. Apalagi kapasitas otak saya pas banderol.</span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-family: arial; font-size: large;">Tapi
saya ingat betul inti ceritanya: Francesco Vincent Serpico alias Frank Serpico (kelahiran
14 April 1936) seorang polisi jujur, pemberani, dan patuh aturan harus
berhadapan dengan kelompok polisi korup yang notabene atasan dan kawan-kawannya
sendiri di Departemen Polisi Kota New York (NYPD).</span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-family: arial; font-size: large;">Serpico
sangat dibenci kelompok polisi korup hingga Serpico nyaris mati ditembak
pembunuh bayaran yang disewa geng polisi korup. Serpico akhirnya memilih
pensiun dini dari NYPD.</span></span></p><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Kutipan
dari Serpico yang menggugah dan layak dikenang: “Polisi macam apa aku ini jika hal
tersebut (kasus korupsi) aku biarkan saja?”</span><span face="Arial, "sans-serif""> </span></span></p><p class="MsoNoSpacing">
</p><p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-family: arial; font-size: large;">Serpico
juga mengatakan, “Aku belajar banyak dari pengalaman hidup kakek dan pamanku. Dulu
kakekku juga seorang penegak hukum. Ia mati terhormat setelah berusaha
menggagalkan sebuah perampokan. Dan dari pamanku, aku belajar menjadi
seorang polisi yang baik dan berani menegakkan keadilan.”</span><span style="font-size: 14pt;"><o:p></o:p></span></span></p><p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""></span></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgin2ymhnYiZvwA2uK2mmuw-LAJi2KCQfQwZFz0SWei3A33vKuylo0xiOfYzBORHkl2NuP3IUe7NmR6YM1976zgygnuVTNrgpa_NGnWCKnKpBfZN2VZRASISfnLe9qKUq2HtO0zXwRNDcFa7ufPBrRwudJhJjG8tcGANGTD8BZX5z3NeSyhHcYgAED8iQ/s467/WhatsApp%20Image%202022-08-19%20at%2010.42.34.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="467" data-original-width="300" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgin2ymhnYiZvwA2uK2mmuw-LAJi2KCQfQwZFz0SWei3A33vKuylo0xiOfYzBORHkl2NuP3IUe7NmR6YM1976zgygnuVTNrgpa_NGnWCKnKpBfZN2VZRASISfnLe9qKUq2HtO0zXwRNDcFa7ufPBrRwudJhJjG8tcGANGTD8BZX5z3NeSyhHcYgAED8iQ/w412-h640/WhatsApp%20Image%202022-08-19%20at%2010.42.34.jpeg" width="412" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Poster film <i>Serpico </i>(1973)</span></td></tr></tbody></table><p></p><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Saat
itu saya tak tahu novel tersebut diadaptasi dari kisah nyata. Saya juga tak
tahu novelnya sudah difilmkan dengan judul </span><i>Serpico</i><span face="Arial, "sans-serif"">
(1973). Disutradarai Sidney Lumet (25 Juni 1924-9 April 2011), karakter Frank
Serpico dalam film ini diperankan Al Pacino, salah satu aktor kondang.</span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-family: arial; font-size: large;">Harap
maklum, saya tumbuh remaja di era mesin ketik dan tumbuh dewasa di masa
transisi dari era mesin ketik ke era masuknya internet di Indonesia, awal
dekade 1990-an.</span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Saya
baru bisa menonton film <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Serpico</i> saat jadi
mahasiswa. Sebuah televisi swasta pernah menyiarkan film berdurasi 2 jam 10
menit itu. Sekarang, di era nyaris serba-digital, gampang sekali menonton film
apa pun: bisa nonton film sepuas-puasnya dan sebebas-bebasnya asalkan tahu
caranya, baik yang gratisan maupun berbayar.</span><span face="Arial, "sans-serif""> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Tentu
banyak film bertema korupsi seperti film <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Serpico</i>,
tapi mayoritas film fiksi.</span><span face="Arial, "sans-serif""> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Nah,
selain <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Serpico</i>, ada empat film bagus
bertema korupsi yang diangkat dari kisah nyata dan layak ditonton. Pertama, film <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Prince of the City</i> (1981) yang juga disutradarai Sidney Lumet. Ini
semacam kelanjutan film <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Serpico</i>, dengan
tokoh utama detektif Leuci. Dia ditugasi polisi antikorupsi Frank Serpico dan
David Durk untuk mengumpulkan bukti-bukti korupsi anggota NYPD.</span><span face="Arial, "sans-serif""> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Terus,
kedua, film <i style="mso-bidi-font-style: normal;">The Untochables</i> (1987). Pokok ceritanya seputar aksi agen Biro Investigasi Federal (FBI) bernama Eliot
Ness (19 April 1903-16 Mei 1957). Ia ingin
membongkar kerajaan mafia Al Capone. Film berdurasi 1 jam 59
menit ini disutradarai Brian de Palma dan diperankan aktor-aktor ternama, seperti Kevin Costner dan Robert de Niro yang masing-masing berperan sebagai Eliot Ness dan Al Capone.</span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Ketiga,
film <i style="mso-bidi-font-style: normal;">American Gangster</i> (2007).
Disutradarai Ridley Scoot, film ini bercerita tentang seorang mafia narkoba
bernama Frank Lucas (9 September 1930-30 Mei 2019) yang semula berprofesi
sebagai supir. Karakter Lucas diperankan aktor top Denzel Washington.</span><span face="Arial, "sans-serif""> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Lucas
sosok pendiam dan sederhana, namun telah<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>banyak mempelajari<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dunia narkoba
hingga mampu membangun kartel. Namun, bisnis narkoba Lucas mulai terbongkar
oleh detektif Richie Robert (Russell Crowe). Richie seorang polisi yang punya banyak masalah dan akhirnya berhadapan dengan polisi-polisi
korup.</span><span face="Arial, "sans-serif""> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Satu
film lagi yang layak ditonton adalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Rampart</i>
(2012). Film ini diadaptasi dari kisah nyata “Skandal Rampart”, sebuah divisi polisi yang bertugas membasmi para mafia di bawah perintah Los Angeles
Police Department (LAPD).</span><span face="Arial, "sans-serif""> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Film
<i style="mso-bidi-font-style: normal;">Rampart</i> bercerita tentang seorang
veteran militer yang menjadi polisi bernama Dave Brown (Woody Harrelson). Sebagai
penegak hukum, Dave bukanlah polisi teladan lantaran ia banyak
menyalahi aturan kepolisian.</span><span face="Arial, "sans-serif""> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Di
Amerika Serikat bebas saja memproduksi film-film bertema korupsi baik film yang
diangkat dari kisah nyata maupun fiksi: bandit dan jagoannya bukan cuma polisi,
tapi juga bisa bersosok tentara, politikus, menteri dan presiden.</span><span face="Arial, "sans-serif""> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Jadi,
ketika kasus Ferdy Sambo mencuat, saya sempat berpikir dan agak mengkhayal:
mungkin kelak suatu saat kisah Ferdy Sambo ini akan digarap novelis asing dan
difilmkan oleh Hollywood.</span><span face="Arial, "sans-serif""> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Saya
pesimistis sineas Indonesia mengangkatnya ke layar sinema. Bukan mereka tidak
berani, tapi iklim politik dan regulasi perfilman di Indonesia tidak begitu mendukung
untuk produksi film-film berkisah sangat sensitif.</span><span face="Arial, "sans-serif""> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Yang
jelas, sosok Ferdy Sambo sangat kontras dengan profil Kepala Kepolisian Republik
Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Hoegeng Imam Santoso (14 Oktober 1921-14
Juli 2004). Beliau menjadi Kapolri kelima dengan masa jabatan dimulai 27 Maret
1968 hingga 25 Juli 1970.</span><span face="Arial, "sans-serif""> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-family: arial; font-size: large;">Jenderal
Hoegeng dikenal sebagai jenderal jujur dan pemberani. Kroninya Presiden
Soeharto saja disikat. Jenderal Hoegeng akhirnya memang dimusuhi Soeharto, terlebih setelah Hoegeng bergabung dengan kelompok Petisi 50 yang sangat kritis terhadap rezim Soeharto.</span></span></p><p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-family: arial; font-size: large;">Ayo, Polri, bangkitlah! Tetap tegar dan kuat! </span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: 14pt;">■</span></p>Abdi Purmonohttp://www.blogger.com/profile/15343730956425062376noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6300066132759541966.post-67502789542818164822022-04-28T11:03:00.006+07:002022-04-28T11:34:08.610+07:00Kisah Remaja Penyuka Jaya Baya Diterima Dua Kampus di Kanada<p> </p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLK0k0RmT1XHtx_CnToNA9hUuPFndDGco3Wht7YM_OFWl5Yu7hoX6PtURg83h8AwqzVEGCEjvQ00IQXuSXzHOJ-sAAMhyIa98dzvBfUMAndMIeSeBeszSclNLGNwnMRwHSDd3JbxsT0pBcthcxb8GK6ZOo8VltvjNILyBVHRofzbIrd7hZBzdTyXEGIA/s2000/Mohammad%20Ismu%20Daud%202%20(21042022).jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1139" data-original-width="2000" height="364" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLK0k0RmT1XHtx_CnToNA9hUuPFndDGco3Wht7YM_OFWl5Yu7hoX6PtURg83h8AwqzVEGCEjvQ00IQXuSXzHOJ-sAAMhyIa98dzvBfUMAndMIeSeBeszSclNLGNwnMRwHSDd3JbxsT0pBcthcxb8GK6ZOo8VltvjNILyBVHRofzbIrd7hZBzdTyXEGIA/w640-h364/Mohammad%20Ismu%20Daud%202%20(21042022).jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;">Mohammad Ismu Daud, siswa Kelas XII IPA 7 Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang yang diterima di Universitas British Columbia dan Universitas Toronto, Kanada, lewat jalur Beasiswa Indonesia Maju. <b>Foto-foto: ABDI PURMON</b><b>O</b></span></div><div style="text-align: left;"><span style="font-family: arial;"><b><br /></b></span></div></td></tr></tbody></table><p></p><blockquote><span style="color: #2b00fe; font-family: arial; font-size: large;"><i>Ia bercita-cita jadi peneliti tumbuhan untuk membantu dunia mengatasi ancaman krisis pangan di masa depan.</i></span></blockquote><p></p><p><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">WAKTU salat zuhur baru saja berlalu. Mohammad Ismu Daud tersenyum saat
membuka pintu pagar dan mengajak saya memasuki ruang tamu. Di rak meja terdapat tumpukan majalah berbahasa Jawa <i>Jaya Baya</i>.</span><span face="Arial, "sans-serif""> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Usianya masih 18 tahun. Penampilan
Daud tampak lebih dewasa dalam balutan baju koko warna kecokelatan. Ia baru diterima di Universitas British Columbia atau University of British
Columbia (UBC) dan Universitas Toronto. UBC adalah perguruan tinggi tertua yang
berlokasi di kota pelabuhan Vancouver, Provinsi British Columbia, Kanada.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Daud
bisa melanjutkan studi di UBC dan Universitas Toronto dengan menggunakan
Beasiswa Indonesia Maju (BIM) yang diadakan Pusat Prestasi Nasional Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">“Insya
Allah, saya berangkat ke sana September nanti,” kata Daud, siswa Kelas XII
Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 7 Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota
Malang, Provinsi Jawa Timur, kepada saya,
Kamis siang, 21 April 2022. Ia dijumpai di rumah orangtuanya di Dusun Bunut
Kidul, Desa Asrikaton, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Selain
Daud, ada tiga </span><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">orang </span><span face="Arial, "sans-serif"">lagi siswa IPA</span><span face="Arial, "sans-serif""> </span><span face="Arial, "sans-serif"">7
MAN 2 Kota Malang yang diterima di perguruan tinggi luar </span><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">negeri </span><span face="Arial, "sans-serif"">lewat
jalur Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), yaitu Hilman Agung Saputra,
Afifuddin Yunior, dan Fitra Hasanata Isa.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Hilman
diterima di UBC dan Universitas Teknologi Nanyang (Nanyang Technological
University/NTU), Singapura, serta Afifuddin diterima di NTU dan Fitra diterima
di Sekolah Tambang Colorado (Colorado School of Mines), Amerika Serikat.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p><p class="MsoNoSpacing"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6HjSE8qJD4PNtvrEWggHLzlu-zktiY7w8CpC882VyAJs8N-e3DcVpREd3qKSADeBpI-HmqCafAlLoZkpkZGv4s9HO5PmHgiCEGJwbnm-gowtBuOrqqVpL4WaX18bvTYhgVr_kSSojSy92biuqQkZCKMG_5e2DqNE1fU0Q6-o9AxGNqvZsPsX-WJBHXQ/s2000/Mohammad%20Ismu%20Daud%206%20(21042022).jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1276" data-original-width="2000" height="408" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6HjSE8qJD4PNtvrEWggHLzlu-zktiY7w8CpC882VyAJs8N-e3DcVpREd3qKSADeBpI-HmqCafAlLoZkpkZGv4s9HO5PmHgiCEGJwbnm-gowtBuOrqqVpL4WaX18bvTYhgVr_kSSojSy92biuqQkZCKMG_5e2DqNE1fU0Q6-o9AxGNqvZsPsX-WJBHXQ/w640-h408/Mohammad%20Ismu%20Daud%206%20(21042022).jpg" width="640" /></a></div><p></p><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Daud
berhasil mengikuti program BIM </span><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">usai </span><span face="Arial, "sans-serif"">meraih medali emas
bidang biologi di ajang Kompetisi Sains Nasional (KSN) 2021 tingkat SMA/MA
secara daring selama seminggu di bulan September 2021. <o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Tentu
tidak mudah bagi Daud berprestasi di KSN 2021 tanpa mengikuti KSN 2020 lebih
dulu. Seleksi KSN dilakukan berjenjang. Daud harus bersaing dulu di tingkat
sekolah sampai akhirnya terpilih lima siswa yang mewakili MAN 2 Kota Malang
untuk mengikuti seleksi tingkat kota. Pada seleksi tahap kedua ini diambil tiga
siswa yang berhak mengikuti seleksi tahap ketiga KSN tingkat Provinsi Jawa
Timur.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Seleksi
tingkat provinsi diikuti 45 orang dari 9 bidang lomba—tiap bidang diwakili 5
orang. Semua peserta dikarantina selama sebulan. Seluruh siswa kemudian dikirim
mengikuti KSN tingkat pusat. Jumlah peserta dari tiap provinsi berbeda, namun
total peserta KSN 2020 tingkat pusat sebanyak 100 orang.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Dari
100 orang itu ditentukan 30 siswa yang berhak meraih 5 medali emas, 10 medali
perak, dan 15 medali perunggu.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Lalu,
kata Daud, 30 siswa peraih medali tadi diikutsertakan dalam program pemusatan
latihan nasional pertama (Pelatnas I) selama 2 pekan di tahun 2020. Dari
Pelatnas I diambil 15 siswa untuk mengikuti Pelatnas II (2021) dan kemudian
dari Pelatnas II diambil empat siswa untuk mewakili Indonesia di tingkat
internasional.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Peserta
yang tidak lolos ke tingkat internasional boleh langsung mengikuti KSN 2021
tingkat provinsi. Ismu masuk 10 besar peserta KSN Bidang Biologi yang berhak
dikirim mengikuti KSN 2021. Sama dengan KSN 2020, siswa peserta KSN 2021
berjumlah 100 orang.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">“Sebelumnya,”
Daud menukas, “saya ikut KSN 2020 dan dapat medali perunggu bidang biologi.
Karena saya sudah dapat medali, maka saya boleh langsung ikut KSN 2021 tingkat
pusat dan alhamdulillah saya bisa dapat medali emas bidang biologi.”</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p><p class="MsoNoSpacing"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioK_XefD12ap_pDuT8gIKTDylgd232_MiUCj3lXmsyyl3S2VHNQ5wSUaAHcVL-f4vjNiwBxdC-ZEs5SqqSErkDeaSNMOC1UehRvd1uki0kJKQeBkyPteDTYvajvWjmSqNnXCH99l6ep_u-sINIhJ2UyJ9qfHEeEIHAN4fe6XEs9piUDluqInIPFRq4wg/s2000/Mohammad%20Ismu%20Daud%208%20(21042022).jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1293" data-original-width="2000" height="414" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEioK_XefD12ap_pDuT8gIKTDylgd232_MiUCj3lXmsyyl3S2VHNQ5wSUaAHcVL-f4vjNiwBxdC-ZEs5SqqSErkDeaSNMOC1UehRvd1uki0kJKQeBkyPteDTYvajvWjmSqNnXCH99l6ep_u-sINIhJ2UyJ9qfHEeEIHAN4fe6XEs9piUDluqInIPFRq4wg/w640-h414/Mohammad%20Ismu%20Daud%208%20(21042022).jpg" width="640" /></a></div><span face="Arial, "sans-serif""><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;">Serangkaian
proses dilewati untuk mengikuti program BIM. Misalkan kemampuan berbahasa
Inggris, Ismu harus lolos Test of English as a Foreign Languange (TOEFL) dan
IELTS. </span></p></span><p></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Perlu
diketahui, TOEFL dibuat oleh ETS (Educational Testing Service), sebuah lembaga
bahasa di Amerika Serikat. Boleh dibilang, TOEFL adalah ujian kemampuan
berbahasa Inggris dengan logat Amerika untuk semua peserta tes di seluruh
dunia. Umumnya, hasil TOEFL diminta oleh universitas di Amerika Serikat dan
Kanada.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Sedangkan
IELTS adalah uji coba kemampuan bahasa Inggris yang diselenggarakan bersama
oleh Universitas Cambridge, British Council dan IDP Education Australia. Bahasa
Inggris yang digunakan pada tes IELTS adalah bahasa Inggris Britania atau
British. Umumnya sertifikat IELTS diterima oleh institusi perguruan tinggi di
Australia, Inggris, dan Selandia Baru.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Sebenarnya,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menawarkan 40 perguruan tinggi di luar
negeri kepada seluruh siswa penerima BIM. Perguruan tinggi ini antara lain
berada Amerika Serikat, Cina, Inggris, Australia, dan Kanada. Setiap siswa
dapat jatah lima perguruan tinggi yang harus dipilih satunya. Nah, Daud pilih
dua perguruan tinggi di Amerika Serikat, dua perguruan tinggi di Kanada, dan
satu perguruan tinggi di Singapura.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Nantinya,
seluruh biaya kuliah, akomodasi, dan uang saku ditanggung penuh oleh
Kemendikbud. “Kalau uang saku, belum ada informasi besarannya yang saya
terima,” kata Daud, remaja kelahiran Malang, 14 Desember 2003.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Daud
memilih kuliah di Kanada. Alasan Daud memilih dua perguruan tinggi di UBC dan
Universitas Toronto lebih dikarenakan masa pendaftaran beasiswanya lebih
panjang dibanding perguruan tinggi negara lain</span><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">. </span><span face="Arial, "sans-serif"">Maklum,
sosialisasi BIM-nya di sekolah mendadak. Daud dan para siswa yang berminat ikut
BIM cuma punya waktu kurang dari sepekan untuk mendaftar sejak BIM
disosialisasikan. Daud mendaftar pada awal Desember 2021.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Namun,
karena disuruh pilih salah satu, akhirnya Daud memilih Universitas Toronto
ketimbang UBC. Daud berpendapat Universitas Toronto lebih banyak menerima
mahasiswa dari luar negeri, serta kualitasnya dianggap lebih bagus dan terutama
sangat cocok dengan minatnya yang ingin mendalami Studies in Life Science,
Faculty of Arts and Sciences. Di tahun pertama ia akan ambil gelar <i style="mso-bidi-font-style: normal;">bachelor of science</i> dulu, baru
menentukan jurusannya. Hal ini mirip di Institut Teknologi Bandung.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">“Universitas
Toronto punya konsentrasi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">plant science</i>
atau ilmu tumbuhan yang sangat saya minati. Ini juga sesuai dengan cita-cita
saya jadi peneliti tumbuhan yang berfokus pada tanaman pangan untuk membantu
dunia mengatasi ancaman krisis pangan di masa depan. Krisis pangan dunia jadi
isu yang sangat menarik bagi saya untuk diteliti dan dicarikan solusinya,” kata
Daud.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US"><span style="font-size: large;">Daud doyan membaca, rasa ingin
tahunya sangat besar, dan suka berselancar di internet sejak usia <i style="mso-bidi-font-style: normal;">bocil</i>. Dari internet Daud mendapat
informasi tentang reputasi Institut Teknologi Massachusetts atau Massachusetts
Institute of Technology (MIT), Amerika Serikat, sebagai perguruan tinggi nomor
satu dunia.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US"><span style="font-size: large;">Maka, Daud pun berangan-angan
jadi mahasiswa di sana. Padahal, waktu itu Daud masih seorang siswa kelas 6
sekolah dasar di Kabupaten Tulungagung. Kuliah di MIT memotivasi Daud untuk
giat belajar dan mengukir prestasi. Tanpa prestasi mimpi sukar jadi nyata.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Selain
medali perunggu dan medali emas KSN, Daud mencetak tiga prestasi lain, yaitu
mendapat medali perak untuk cabang Biologi Terintegrasi pada ajang kompetisi
sains madrasah atau KSM (2020); meraih medali perunggu Kompetisi Sains Ruang
Guru Biang Biologi 2021, serta juara ketiga di ajang Medical Science and
Application Competition for High School Students (MEDSPIN) tahun 2021. MEDSPIN
adalah lomba sains kedokteran terbesar se-Indonesia yang diselenggarakan
Universitas Airlangga, Surabaya.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Daud
mengaku tak punya kiat khusus untuk berprestasi. Bahkan, ia mengaku cenderung
santai, tidak suka berolahraga, tidak terlalu ketat mengatur waktu belajar.
Daud lebih suka berorganisasi dan membaca. Di sekolahnya, Daud menjadi
Koordinator Bidang Bahasa Organisasi Santri Intra Ma’had (Osima) Al Qalam.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span face="Arial, "sans-serif"">Ma’had</span></i><span face="Arial, "sans-serif""> secara umum mirip
pesantren. Ma’had Al Qalam didirikan pada 2010 di bawah naungan MAN 2 Kota Malang.
Pendirian Ma’had Al-Qalam bertujuan untuk mengantarkan santri memiliki
kemantapan akidah, kekhusyukan ibadah, dan keluhuran akhlak sehingga terbentuk
generasi madani, yaitu generasi yang mempunyai kebudayaan hidup islami dan
intelek, serta dapat berprestasi dalam rangka mengemban tugas sebagai hamba dan
khalifah Allah di muka bumi.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Daud
dan beberapa kawannya mengikuti kelas Olimpiade di MAN 2 Kota Malang. Ia biasa
belajar <i style="mso-bidi-font-style: normal;">bareng</i> Hilman. Semua siswa
biasa dapat tambahan pelajaran maupun pekerjaan rumah setelah jam sekolah
berakhir. Seluruh siswa kelas Olimpiade pasti mendapat banyak tes saat
menjelang lomba.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p><p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><o:p><span style="font-size: large;"></span></o:p></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: large;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEht1fguD8_9qAtO6oqTlx4rFvbnUd35Jt-9WeSS-3Om1L4RM8GGf7zsQDUxnFM3Klhj-A0lRlRjg0Jpy9C3JBt2Kld41-KBeYy_KjBpLPfRtBjZM-czQbKuxJl3tNJQyIkvuKWxDVZ4Akppg1D6mzfthipvSzdTbjXCfd04ngoG4L04HiBPbL9RoEf1IQ/s2150/Mohammad%20Ismu%20Daud%209%20(21042022).jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1287" data-original-width="2150" height="384" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEht1fguD8_9qAtO6oqTlx4rFvbnUd35Jt-9WeSS-3Om1L4RM8GGf7zsQDUxnFM3Klhj-A0lRlRjg0Jpy9C3JBt2Kld41-KBeYy_KjBpLPfRtBjZM-czQbKuxJl3tNJQyIkvuKWxDVZ4Akppg1D6mzfthipvSzdTbjXCfd04ngoG4L04HiBPbL9RoEf1IQ/w640-h384/Mohammad%20Ismu%20Daud%209%20(21042022).jpg" width="640" /></a></span></div><p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">“Saya
cuma berusaha giat belajar dan berusaha mencintai ilmunya. Ya, terkadang saya
perlu berusaha lebih keras untuk menjaga semangat belajar sesuai kemampuan
masing-masing. Itu saja <i style="mso-bidi-font-style: normal;">sih</i> kiat saya
untuk bisa berprestasi, selain jaga ibadah,” kata pelajar penyuka permainan
Mobile Legends dan doyan membaca majalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Jaya
Baya</i> ini.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Daud
memang lahir di Malang, tapi menamatkan pendidikan dasar di Sekolah Dasar
Negeri 04 Pulosari, Kabupaten Tulungagung, serta sempat satu tahun jadi siswa
di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Tulungagung, lalu pindah ke SMP Negeri 21 Kota
Malang.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Ia
bersekolah di Tulungagung dan pindah ke Kota Malang seturut pemindahan tugas
kerja ayahnya yang berstatus pegawai negeri Balai Latihan Kerja—sudah pensiun.
Sekolah-sekolah ini mempunyai muatan lokal bahasa Jawa.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">“Jadi,
karena kebiasaan belajar bahasa Jawa di sekolah, apalagi di rumah tiap hari
berbahasa Jawa, maka saya senang saja baca majalah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Jaya Baya</i> ini walau dibilang bacaannya orangtua. Yang berlangganan
majalah ibu saya, tapi saya yang baca,” kata Daud, bungsu dari empat bersaudara
dari pasangan Andri Nugroho dan Nurlaili.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Nurlaili
mengaku biasa membacakan buku cerita anak-anak yang mengandung motivasi dan
religi pada Daud sebelum tidur. Kalau buku habis dibaca, Nurlaili beli buku
baru dan begitu seterusnya. “Saya juga ngajari baca al-Qur’an. Daud yang baca
ayatnya, saya bacakan terjemahannya,” kata Nurlaili, yang tak punya profesi
lain selain jadi ibu rumah tangga.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Nurlaili
pun ingat betul dirinya suka memberikan motivasi “berupa pepatah berakit-rakit
ke hulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang
kemudian”</span><span face="Arial, "sans-serif""> </span><span face="Arial, "sans-serif"">kepada Daud dan tiga anak lainnya. Pepatah ini mengandung
arti untuk mencapai suatu kesuksesan seseorang harus mau bekerja keras.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">“Saya
sering bilang pada Daud, kalau waktu mudamu berleha-leha, maka nanti masa tuamu
susah,” kata Nurlaili. “Waktu SD dan SMP dulu, Daud pernah ikut tes IQ oleh
Unair (Universitas Airlangga), hasilnya sama bahwa IQ Daud tetap 113.”</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Ketua
Tim Olimpiade dan Karya Ilmiah Remaja (KIR) MAN 2 Kota Malang Wulaidah
mengatakan, pencapaian Daud dan tiga siswa lain yang mendapat beasiswa kuliah
di luar negeri tidak terlepas dari prestasi mereka di KSN dan ajang lomba
lainnya.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Kata
Wulaidah, penyelenggaraan KSN oleh Kemendikbud dikhususkan bagi para siswa
kelas 12 yang berprestasi pada ajang lomba, kompetisi, atau festival di bidang
sains, riset, teknologi, dan inovasi.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">“Prestasi
demi prestasi yang didapat ananda Daud dan empat kawan lainnya inilah yang jadi
modal mengikuti Beasiswa Indonesia Maju dan diterima perguruan tinggi luar
negeri setelah melewati serangkaian seleksi dan program pembinaan yang ketat,”
kata Wulaidah.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Kepala
MAN 2 Kota Malang Mohammad Husnan sangat mensyukuri prestasi Daud dan siswa MAN
2 Kota Malang penerima BIM. Keberhasilan mereka wujud dari pelaksanaan program
“Madu Manja” alias “MAN Dua Menjelajah Dunia.”</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Khusus
Daud, Husnan mengaku tak heran dengan pencapaian Daud karena remaja 18 tahun
itu sudah banyak mencetak prestasi, khususnya di bidang biologi.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">“Ananda
Daud mengikuti program pembinaan intensif madrasah sejak ia kelas 10. Dia tidak
pernah absen, tekun dan kreatif mengatur ritme belajarnya baik saat belajar
mandiri maupun saat bersama teman sebayanya,” kata Husnan.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">Kegigihan
Daud berbuah nilai rapor yang selalu <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ciamik</i>
dan menempatkannya pada posisi tiga besar secara paralel di sekolah. Selain
unggul di bidang akademik, kata Husnan, Daud mempunyai kecakapan sosial yang
baik, luwes bergaul dan berkomunikasi.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">Wakil
Kepala MAN 2 Kota Malang Bidang Humas dan Kerja Sama, Ahmad Thohir Yoga, turut
berbangga atas prestasi Dau</span><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">d</span><span face="Arial, "sans-serif""> dan kawan-kawan.</span></span><span face="Arial, "sans-serif"" style="font-size: x-large;"> </span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">Saat ini, kata </span><span face="Arial, "sans-serif"">Yoga</span><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">,</span><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">
</span><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">selain para siswa peraih BIM, </span></span><span face="Arial, "sans-serif""><span style="font-size: large;">ada beberapa siswa
yang mendapat beasiswa ke luar negeri melalui program beasiswa yang ditawarkan
LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan), satuan kerja di bawah Kementerian
Keuangan. </span><b>ABDI PURMONO</b><span style="font-size: 14pt;"><o:p></o:p></span></span></p>Abdi Purmonohttp://www.blogger.com/profile/15343730956425062376noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6300066132759541966.post-72926319919309967882022-03-28T14:28:00.008+07:002022-03-28T14:35:04.390+07:00Sebanyak 90 Spesimen Anggrek Ditemukan di Kepulauan Raja Ampat<p> </p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuCxEYGaDkom4bbsysLVcUlejj47YR5Ye6DthwwjpV1WD54xcMOdY5yAoxz6iVNveNUd55bmEjBvZed91A2UAkBudXbpwSGSV5pvReeELeLI5PY3XZKh_gtxEE094l-j-FwYhNKncPdPE3pSSTido4WQz9Y-jB1AjR0S9N6z40dlYqkgGVn35tZpndLA/s1722/Dendrobium%20cuneatum%20oleh%20Reza%20Saputra.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1722" data-original-width="1665" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuCxEYGaDkom4bbsysLVcUlejj47YR5Ye6DthwwjpV1WD54xcMOdY5yAoxz6iVNveNUd55bmEjBvZed91A2UAkBudXbpwSGSV5pvReeELeLI5PY3XZKh_gtxEE094l-j-FwYhNKncPdPE3pSSTido4WQz9Y-jB1AjR0S9N6z40dlYqkgGVn35tZpndLA/w618-h640/Dendrobium%20cuneatum%20oleh%20Reza%20Saputra.jpg" width="618" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><span style="color: #2b00fe; font-family: arial;"><i>Anggrek </i>Dendrobium cuneatum <i>yang ditemukan Tim BBKSDA Papua Barat dan BRIN di Pulau Batanta. Anggrek ini temuan baru karena sebelumnya hanya ditemukan di wilayah Sulawesi dan Maluku. (Foto-foto: Reza Saputra/BBKSDA Papua Barat)</i></span></td></tr></tbody></table><p><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"">MALANG — Tim kajian Balai Besar Konservasi Sumber Daya
Alam (BBKSDA) Papua Barat melakukan studi inventarisasi keragaman anggrek dan
potensi pemanfaatan keanekaragaman tumbuhan oleh masyarakat adat di <a href="https://tekno.tempo.co/read/1575420/bbksda-papua-barat-dan-peneliti-brin-temukan-90-spesimen-bunga-anggrek">Pulau Batanta</a>, salah satu dari empat pulau terbesar di kepulauan Raja Ampat, Provinsi
Papua Barat.</span><span face="Arial, "sans-serif""> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">Studi yang dilaksanakan sejak pertengahan Maret lalu itu berkolaborasi
dengan peneliti anggrek dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) <a href="https://www.batikimono.com/2013/08/agar-anggrek-selop-lestari.html">Destario Metusala</a>. Studi dipusatkan di Cagar Alam Batanta Barat yang berada di bagian
barat Pulau Batanta, yang digunakan untuk penelitian maupun perlindungan
biodiversitas dan ekosistemnya.</span><span face="Arial, "sans-serif""> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">Menurut Petugas Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) yang
jadi anggota tim BBKSDA, Reza Saputra, tim mendapatkan pelbagai temuan. Salah
satu temuan penting yang diperoleh adalah keberadaan 90 spesimen bunga anggrek
di Pulau Batanta.</span><span face="Arial, "sans-serif""> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">Kata Reza, sebagian anggrek yang ditemukan masih dalam
proses identifikasi untuk memastikan nama spesiesnya. Sedangkan anggrek lainnya
ditemukan dalam kondisi tanpa bunga sehingga harus ditunggu sampai berbunga untuk
memastikan spesiesnya.</span><span face="Arial, "sans-serif""> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">“Spesimen anggrek yang tanpa bunga harus dipelihara
terlebih dahulu hingga berbunga agar dapat diidentifikasi lebih lanjut secara
akurat,” kata Reza Saputra, dalam keterangan tertulis yang saya terima pada Sabtu
sore, 26 Maret 2022, saat saya masih berada di wilayah <a href="https://www.batikimono.com/2013/06/anggrek-endemik-gunung-semeru-terancam.html">Kabupaten Lumajang</a>.</span><span face="Arial, "sans-serif""> </span></span></p><p class="MsoNoSpacing"><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="font-size: 14pt;"><o:p></o:p></span></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhz5iJJSsjG1J-iCg6XRAUmj5C24imqVoSj82dU-7eoSYOUHDgy0LPWrIUbOE6H71Snn4nfKntE8sCwlHCQhkWEJuGm9SblIAathWQXkKYooDrikC7M4fctUchIPLclV6PBpo48HqDD4pmJIbfrlKcS__fwt6d1ET605MtzexPxPUa_u7l_CppJnhcsfQ/s2374/Dendrobium%20incumbens%20oleh%20Reza%20Saputra.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2255" data-original-width="2374" height="608" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhz5iJJSsjG1J-iCg6XRAUmj5C24imqVoSj82dU-7eoSYOUHDgy0LPWrIUbOE6H71Snn4nfKntE8sCwlHCQhkWEJuGm9SblIAathWQXkKYooDrikC7M4fctUchIPLclV6PBpo48HqDD4pmJIbfrlKcS__fwt6d1ET605MtzexPxPUa_u7l_CppJnhcsfQ/w640-h608/Dendrobium%20incumbens%20oleh%20Reza%20Saputra.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><span style="color: #2b00fe; font-family: arial; font-size: medium;">Anggrek <i>Dendrobium incumbens.<br /><br /></i></span></td></tr></tbody></table><p></p><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">Kata Reza, lokasi temuan spesies baru anggrek di Pulau
Batanta mempunyai berbagai tipe ekosistem yang masih sangat alami, mencakup
ekosistem pantai, hutan hujan tropis, dataran rendah, hingga hutan pegunungan
bahwa di ketinggian sekitar 1.100 meter di atas permukaan laut.</span><span face="Arial, "sans-serif""> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">Destario Metusala alias Rio menjelaskan, salah satu
spesies anggrek yang ditemukan ialah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Dendrobium
cuneatum</i> di Pulau Batanta. Anggrek ini merupakan temuan baru karena
sebelumnya anggrek dengan bunga kecil berwarna kehijauan ini hanya ditemukan di
wilayah Sulawesi dan Maluku.</span><span face="Arial, "sans-serif""> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">“Temuan spesies anggrek <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Dendrobium cuneatum</i> di Pulau Batanta akan menambah informasi baru
terkait jangkauan distribusi alaminya yang ternyata melewati zona Wallacea dan
mencapai zona biogeografi Australasia,” kata Rio kepada saya. </span><span face="Arial, "sans-serif""> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">Temuan berharga lainnya, tim mendapati anggrek akar <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Taeniophyllum torricellense</i>. Spesies
anggrek ini pernah ditemukan di Pulau San Cristobal, Kepulauan Solomon, serta pegunungan
Torricelli di Papua Nugini.</span><span face="Arial, "sans-serif""> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">Tim juga menemukan anggrek epifit (anggrek yang tumbuh
menumpang pada tumbuhan lain yang disebut inang tapi tidak bersifat parasit) <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Dendrobium incumbens</i> yang sebelumnya cuma
ditemukan Distrik Sepik dan Distrik Morobe, Papua Nugini.</span><span face="Arial, "sans-serif""> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US"><span style="font-size: large;">“Penemuan anggrek <i>Taeniophyllum
torricellense</i> dan <i>Dendrobium
incumbens</i> ini saja sudah menambah jumlah keanekaragaman spesies anggrek di
Indonesia. Kami sedang mengindentifikasi anggrek-anggrek lainnya untuk
memperdalam kajian supaya mudah mengetahui keanekaragaman anggrek di sana,” ujar
Rio.</span></span></p><p class="MsoNoSpacing"></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkpT3lQ9HDPcDufKQsO-xnfY6L85NZ2RCK0NGWO8zjTqEevMz12Cs0eCKQ-bKP_NYPjRPy9IYdfEUghCOfdIxMKuDi1LKnTuUK5nKTxVeahii8P19SVc_KVV2X8ZyHJnF1gOFXedET3OW6_H1qo-bPg8oBgzMq5heGPfdHTGDrLNG-sb9gUus9vhrvUQ/s2299/Taeniophyllum%20torricellense%20by%20reza%20saputra.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2299" data-original-width="1826" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkpT3lQ9HDPcDufKQsO-xnfY6L85NZ2RCK0NGWO8zjTqEevMz12Cs0eCKQ-bKP_NYPjRPy9IYdfEUghCOfdIxMKuDi1LKnTuUK5nKTxVeahii8P19SVc_KVV2X8ZyHJnF1gOFXedET3OW6_H1qo-bPg8oBgzMq5heGPfdHTGDrLNG-sb9gUus9vhrvUQ/w509-h640/Taeniophyllum%20torricellense%20by%20reza%20saputra.jpg" width="509" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><span style="color: #2b00fe;"><span style="font-family: arial; font-size: medium;">Anggrek <i>Taeniophyllum torricellense</i></span>.</span></td></tr></tbody></table><p></p><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">Reza Saputra menambahkan lagi, selain melakukan studi untuk pengumpulan dan
penyusunan data anggrek, tim pun melakukan penelitian botani di Pulau Batanta.
Penelitian botani jarang dilakukan di sana. Tim mengobservasi serta merekam
upaya pemanfaatan jenis-jenis tumbuhan oleh masyarakat adat. Penelitian ini
sangat penting lantaran populasi suku Batanta cukup terbatas dan umumnya
terkonsentrasi di tiga kampung di bagian selatan Pulau Batanta, yakni Yenanas,
Waiman, dan Wailebet.</span><span face="Arial, "sans-serif""> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">Hasil observasi sementara memperlihatkan lebih dari 100
jenis tumbuhan digunakan masyarakat adat untuk berbagai keperluan, mulai dari
obat-obatan, pangan lokal, pakaian, upacara tradisional, kerajinan,
perlengkapan rumah, bangunan, hingga material untuk membuat perahu.</span><span face="Arial, "sans-serif""> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US">“Dari berbagai sampel tumbuhan yang kami kumpulkan dan
dicatat, masih menggunakan nama lokal dari bahasa Batanta atau Batta,” kata
Reza.</span><span face="Arial, "sans-serif""> </span></span></p><p class="MsoNoSpacing"></p><table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjT8bMm8OB4q0LBJy59esTg1IClmKHs3bBYQEHVxF2WjKKE9gBQUPzpZjGcdf-oyjAZaqtQucmtqsyy95JPrOCeD2F93E0UOjMsx3nsOed7rZwbUWhFOFZzLSGxE9RA1tQgnz8eBRNwb4QOpGl3c8_LX1x1zEfaTAfGMzWSWrjY5SSPIk5AShQ8iw4WAQ/s2997/Wilgelfun%20(Coscinium%20fenestratum)%20by%20Reza%20Saputra.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2896" data-original-width="2997" height="618" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjT8bMm8OB4q0LBJy59esTg1IClmKHs3bBYQEHVxF2WjKKE9gBQUPzpZjGcdf-oyjAZaqtQucmtqsyy95JPrOCeD2F93E0UOjMsx3nsOed7rZwbUWhFOFZzLSGxE9RA1tQgnz8eBRNwb4QOpGl3c8_LX1x1zEfaTAfGMzWSWrjY5SSPIk5AShQ8iw4WAQ/w640-h618/Wilgelfun%20(Coscinium%20fenestratum)%20by%20Reza%20Saputra.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><span style="color: #2b00fe; font-family: arial; font-size: medium;">Tumbuhan <i>wilgefun </i>(<i>Terminalia catappa</i>).</span></td></tr></tbody></table><p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US"><span style="font-size: large;">Sebagai contoh, masyarakat adat Batanta mempunyai
kearifan tradisional berupa pemanfaatan tumbuhan <i>wilgelfun</i>, yang bernama ilmiah bernama <i>Coscinium fenestratum</i>, sebagai obat malaria, sakit mata, gangguan
pencernaan, serta letih. Tumbuhan <i>teliih</i>
atau <i>Terminalia catappa</i> yang banyak
tumbuh liar di pesisir biasa digunakan untuk mengobati luka terbuka, gangguan
pencernaan, dan diare.</span></span></p><p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, "sans-serif"" lang="EN-US"><span style="font-size: large;">
Saat ini, tim peneliti sedang mengindentifikasi semua temuan botani untuk
mengetahui nama ilmiahnya. Cara ini akan memudahkan tim memperdalam kajian.</span></span><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US"> <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="color: #2b00fe;">ABDI PURMONO</span></b><o:p style="font-size: 14pt;"></o:p></span></p>Abdi Purmonohttp://www.blogger.com/profile/15343730956425062376noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6300066132759541966.post-21764704859141918272021-09-17T21:23:00.003+07:002021-09-17T21:41:36.563+07:00Dampak UU Cipta Kerja terhadap UU Desa menurut Koalisi LSM Sumatera Utara<p><span style="font-size: large;"> </span></p><div class="separator" style="clear: both; font-size: x-large; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-mzeLmrysmb8/YUSfBWfpAhI/AAAAAAAAQMA/WnuZ57KxtO83zjiNRA1SNOAKwhFVdg_NACLcBGAsYHQ/s1328/Bitra%2B3.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="1328" height="308" src="https://1.bp.blogspot.com/-mzeLmrysmb8/YUSfBWfpAhI/AAAAAAAAQMA/WnuZ57KxtO83zjiNRA1SNOAKwhFVdg_NACLcBGAsYHQ/w662-h308/Bitra%2B3.jpg" width="662" /></a></div><span style="font-family: arial; font-size: medium;"><p><i>Pelatihan kewirausahaan perempuan BUM Desa di Kabupaten Deliserdang. (Foto: Yayasan BITRA Indonesia) </i></p></span><p></p><p></p><blockquote><p><span style="color: #2b00fe; font-family: arial; font-size: large;">Berlakunya Undang-Undang Cipta Kerja semakin mempersulit penerapan Undang-Undang Desa. </span></p></blockquote><p></p><p><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif" lang="EN-US">TUJUH </span><span face="Arial, sans-serif">lembaga swadaya
masyarakat yang tergabung dalam <a>Jaringan</a><span class="MsoCommentReference"> </span>
Advokasi Masyarakat Sipil Sumatera Utara atau <a>JAMSU</a> mengkritik pemberlakuan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p><p></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Ketujuh
LSM itu adalah Perhimpunan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat Sumatera Utara
(Bakumsu) Kota Medan; Yayasan Pijer Podi (Yapidi) Pancurbatu, Kabupaten
Deliserdang; Yayasan Ate Keleng Gereja Batak Karo Protestan (YAK GBKP)
Sibolangit, Kabupaten Deliserdang; Yayasan Diakonia Pelangi Kasih (YDPK), Desa
Parongil, Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi; Yayasan Pengembangan
Ekonomi dan Teknologi Rakyat Selaras Alam (Petrasa), Sidikalang, Kabupaten
Dairi; Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat (KSPPM) Parapat,
Kabupaten Simalungun, serta Yayasan Bina Keterampilan Pedesaan Indonesia (BITRA Indonesia)
Kota Medan.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Perwakilan
JAMSU Iswan Kaputra mengatakan, berdasarkan kajian JAMSU pada Agustus lalu,
pemberlakuan UU Cipta Kerja justru kian menyulitkan pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Padahal,
JAMSU menilai kelahiran UU Desa pada dasarnya memberi peluang besar bagi desa
untuk mengembangkan sektor strategis yang ada di desa dan sekaligus menjadi
pelaku utama dalam pengembangannya.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">“Pemerintah
tidak sungguh-sungguh menjalankan UU Desa selama diberlakukan, sekarang (UU
Desa) malah tambah sulit diimplementasikan sejak ada UU Cipta Kerja, jadi
kontradiktif,” kata Iswan</span><span face="Arial, sans-serif" lang="EN-US">, Jumat, 17 </span><span face="Arial, sans-serif">September 2021.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Iswan
mengatakan, kelahiran UU Desa jika diterapkan dengan baik dan benar akan
membuat desa jadi mandiri dan maju. Namun peraturan pemerintah (PP) dan peraturan
menteri (permen) yang menjadi aturan tata laksananya justru kian membelenggu
desa karena kebijakan yang dibuat Pemerintah Pusat, baik oleh Kementerian Dalam
Negeri; Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
(Kementerian Desa); Kementerian Keuangan maupun kementerian dan lembaga negara
lain yang langsung bersentuhan dengan desa dan masyarakatnya.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Alih-alih
menjadikan desa lebih mudah dalam melaksanakan UU Desa, namun yang terjadi desa
malah kian tidak berdaya dan jauh dari cita-cita luhur lahirnya UU Desa.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Puluhan
peraturan pemerintah (PP) disahkan sepanjang tahun ini setelah UU Cipta Kerja
sah berlaku. Dari hasil pemantauan JAMSU, sedikitnya ada tujuh PP yang langsung
maupun tidak langsung bersinggungan dengan desa. Dari ketujuh PP ini, yang
secara langsung mengubah kedudukan yuridis UU Desa adalah Peraturan Pemerintah
Nomor 11 Tahun 2021 tentang Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Sedangkan
enam PP lainnya harus disinkronisasikan dengan UU Desa, yakni Peraturan
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Daerah; Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2021 tentang Hak Pengelolaan, Hak
Atas Tanah, Satuan Rumah Susun, dan Pendaftaran Tanah; Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan
untuk Kepentingan Umum; Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2021 tentang
Penertiban Kawasan dan Tanah Terlantar; Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun
2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
serta Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Kehutanan.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Iswan
mengatakan, UU Desa memberikan mandat tegas terhadap seluruh proses
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa untuk berorientasi dan
berpihak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, peningkatan ekonomi lokal
desa dan penanggulangan kemiskinan, serta mencerminkan pembangunan yang
berkeadilan untuk semua.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Namun,
Iswan menukas, terbitnya PP turunan UU Cipta Kerja secara tidak langsung
berdampak pada ketidakleluasaan desa mengatur dan mengurus diri sendiri sesuai
kewenangan yang dimiliki desa.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">“Yang
notabenenya mendistorsi cita-cita besar dilahirkannya UU Desa untuk menjadikan
desa semakin berdaya, mandiri, demokratis dan sejahtera,” ujar Iswan, Wakil
Direktur Yayasan BITRA Indonesia.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: large;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-B9MVAz6Z_PA/YUSh_o1oE2I/AAAAAAAAQMI/23RvuwqPve87092w2iVMVAFAPKvTS0SuwCLcBGAsYHQ/s1249/Bitra%2B2.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="519" data-original-width="1249" height="266" src="https://1.bp.blogspot.com/-B9MVAz6Z_PA/YUSh_o1oE2I/AAAAAAAAQMI/23RvuwqPve87092w2iVMVAFAPKvTS0SuwCLcBGAsYHQ/w640-h266/Bitra%2B2.jpeg" width="640" /></a></span></div><p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, sans-serif"><span style="color: #2b00fe; font-size: medium;"><i>Kegiatan penyampaian aspirasi warga di Desa Stabat Lama, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. (Foto: Yayasan BITRA Indonesia)</i></span></span></p><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Iswan
mencontohkan, dalam konteks mengatur sumber daya alam desa, terjadi upaya
resentralisasi ke Pemerintah Pusat. Padahal, pada Pasal 9 huruf d Peraturan
Menteri Desa Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal
Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa menyebutkan salah satu kewenangan lokal
berskala desa di bidang pembangunan adalah pemanfaatan sumber daya alam dan
lingkungan desa.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Ia
menyebutkan ada tiga persoalan serius di desa akibat menumpuknya peraturan
turunan dari UU Desa sendiri dan/atau percepatan perubahan peraturan
perundangan sektoral lainnya yang berdampak dengan desa.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Pertama,
kesiapan sumber daya manusia (SDM) pemerintah desa yang realitasnya masih
banyak keterbatasan untuk memahami dan merespons cepat perubahan regulasi yang
ada. Kedua, tumpang tindih antara turunan UU Desa dengan peraturan perundangan
lainnya, sehingga saling “merasa paling benar” yang membuat desa semakin pusing
dalam menerapkannya. Ketiga, ketiadaan harmonisasi kebijakan antara desa dan
lintas sektor, baik yang bersumber dari pemerintah pusat maupun daerah.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Berdasarkan
hasil kajian, JAMSU membuat empat kesimpulan. Pertama, banyaknya regulasi
pelaksanaan yang tumpang tindih dan berbenturan tentu mereduksi UU Desa. Aturan
yang banyak ini bukan wujud negara hukum demokratis, melainkan wujud negara
peraturan administratif. Tumpang tindihnya aturan memperlihatkan pertandingan
antara rezim pemerintahan, rezim pembangunan, dan rezim keuangan di tingkat
kementerian.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Kedua,
pembangunan desa masih terjebak pada pembangunan infrastruktur fisik. Ini
adalah doktrin sesat yang diwariskan oleh Orde Baru dan masih sangat mendarah
daging hingga sekarang. Sejak Indonesia merdeka, pembangunan fisik di desa
telah dilakukan, namun kurang menyentuh pembangunan kemampuan dan keberdayaan
manusia.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">“Itulah
penyebab kegagalan pola pembangunan Orde Baru yang <i>top down</i> karena hasil
pembangunan fisik digunakan terus-menerus dalam jangka 3-5 tahun rusak kembali
dan dibangun kembali tanpa diiringi dengan membangun pikiran dan mental untuk
merawat milik bersama di desa, atau menjaga agar bangunan tidak cepat rusak,”
ujar Iswan, salah seorang peneliti dan anggota tim perumus kebijakan JAMSU.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span></span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Ketiga,
keberadaan desa dikalahkan “negara kebun” yang otonom dan sakti. Banyak desa di
Sumatera Utara berada di wilayah dan tanah kebun tanpa memiliki kuasa
yurisdiksi seperti dikehendaki oleh UU Desa.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Iswan
mencontohkan, mantan Bupati Serdang Bedagai Soekirman pernah menyampaikan
kepada pemerintah tentang keberadaan 44 desa di wilayah kebun, tetapi tidak ada
respons. Desa-desa ini ada di dalam wilayah area perkebunan ber-HGU (hak guna
usaha) dan relatif tanpa batas atau kepemilikan lahan atau area desa sehingga
kewenangan desa sangat terbatas dan lama-lama tergerus.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">“Negara
perlu melakukan riset lebih mendalam mengenai hal ini untuk membuat regulasi
baru atau khusus bagi desa-desa perkebunan dan desa yang diapit area
perkebunan,” kata Iswan, alumni Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pembangunan
(STIKP) Medan.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Keempat,
banyaknya aturan yang kontradiktif makin memperlihatkan pertandingan antara
“ekonomi konsumtif” dengan “ekonomi eksploitatif” sekalipun sudah ada proyek
dana desa yang melimpah.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">JAMSU,
kata Iswan, antara lain menyoroti belanja pemerintah dan koperasi yang semata untuk
merawat daya beli dan ekonomi konsumtif sehingga daya jual lemah. Lebih jauh
lagi, makin terlihat perputaran uang di desa relatif tetap jumlahnya karena
cuma bersumber dari sektor produksi pertanian dan peternakan yang relatif
tetap, bahkan produktivitasnya menurun, seperti ditunjukkan oleh penyusutan
lahan pertanian.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Pertumbuhan
semu hanyalah melalui bantuan sosial, bunga pinjaman terhadap koperasi, dan
lain halnya dengan pinjaman dari bank yang menumbuhkan modal bank yang
bersangkutan. Jadi konsumsi (daya beli) menjadi petunjuk utama dari tingkat
kemakmuran. Dalam fenomena ini terlihat kesejahteraan ingin ditingkatkan dengan
memperbesar konsumsi tanpa upaya berarti untuk meningkatkan produksi.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">“Pada
sisi lain, kalau kita lihat lebih teliti, maka akan tampak bahwa ternyata
sektor produksi tumbuh secara signifikan pada korporasi di sekeliling desa,”
kata Iswan, alumni Pascasarjana Antropologi Sosial Universitas Negeri Medan.</span><b><span face="Arial, sans-serif"><o:p> </o:p></span></b></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-pyTKKuWWxAA/YUSjHYlm0mI/AAAAAAAAQMQ/-lPSp6mb_HwVql_LGqukJjU2ItAohc-7ACLcBGAsYHQ/s1224/Bitra%2B1.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="594" data-original-width="1224" height="310" src="https://1.bp.blogspot.com/-pyTKKuWWxAA/YUSjHYlm0mI/AAAAAAAAQMQ/-lPSp6mb_HwVql_LGqukJjU2ItAohc-7ACLcBGAsYHQ/w640-h310/Bitra%2B1.jpeg" width="640" /></a></div><span style="color: #2b00fe; font-family: arial; font-size: medium;"><i>Kegiatan penyampaian aspirasi warga Desa Stabat Lama, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. (Foto: Yayasan BITRA Indonesia)</i></span><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Menurut
Sutoro Eko Yunanto, peneliti dan anggota tim perumus kebijakan JAMSU, ada empat
rekomendasi yang dibuat JAMSU untuk mengurai masalah tersebut dan mencari
solusinya.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Pertama,
UU Cipta Kerja bukanlah solusi atas masalah desa saat ini. Pemerintah
sepatutnya melaksanakan terlebih dahulu peraturan perundang-undangan yang berpihak
kepada petani dan rakyat desa, bukan malah sebaliknya menggantikannya dengan UU
Cipta Kerja.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Kedua,
UU Cipta Kerja hanya membuka kran investasi dan menjadikan desa hanya sebagai
objek. Bagi petani dan rakyat desa, khususnya masyarakat adat, investasi tidak
diperlukan sama sekali. “Yang terjadi malah menciptakan ketakutan baru bagi
petani dan rakyat desa,” kata Sutoro, yang juga Ketua Sekolah Tinggi
Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Ketiga,
kata Sutoro, keberadaan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Kehutanan dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum
mendistorsi asas utama yang ada dalam UU Desa dan tidak menjawab keluhan desa
selama ini. Terbitnya kedua PP ini justru hanya menambah daftar panjang
persoalan di desa.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Keempat,
tujuh PP turunan UU Cipta Kerja telah mereduksi desa menjadi pemerintahan desa.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, sebagaimana diubah terakhir
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019, jelas terlihat hierarki
kekuasaan kepala desa, camat, bupati/wali kota, dan gubernur.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Kelima,
negara harus fokus pada pembangunan SDM yang ada di desa; mempersiapkan
perangkat desa, badan permusyawaratan desa (BPD), juga kelompok-kelompok
potensial yang ada di desa untuk terlibat aktif dalam pengembangan pembangunan
desa, terlebih lagi dalam pengelolaan potensi-potensi yang ada di desa.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Karena
itu, ujar Sutoro, JAMSU merekomendasikan kepada Presiden Joko Widodo untuk
segera mengagendakan penyederhanaan PP terkait desa menjadi satu PP yang
komprehensif, yang semangat nilainya selaras dengan UU Desa. Penyederhanaan PP
ini harus disesuaikan dengan asas <i style="mso-bidi-font-style: normal;">lex
specialist delogat legi generalis</i> alias suatu peraturan perundang-undangan
yang bersifat khusus mengesampingkan peraturan perundang-undangan yang bersifat
umum.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">JAMSU
juga meminta kepada Menteri Desa untuk fokus menggiatkan pemberdayaan
masyarakat desa. Pembangunan fisik tidak cukup bagi desa tanpa disertai
pembangunan kemampuan masyarakat desa untuk mengembangkan diri dan
mengorganisir dirinya untuk terlibat dalam pembangunan di desa.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Kementerian
Desa harus memusatkan program kerjanya pada pengembangan usaha ekonomi petani,
potensi-potensi lokal yang ada di desa, serta mendayagunakan sumber daya alam
dan teknologi di desa. “Menteri Desa harus menetapkan masyarakat desa sebagai
pemilik sekaligus pengelola BUM Desa-nya masing-masing,” ujar Sutoro.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">JAMSU
juga mengingatkan bupati agar bertanggung jawab dan aktif mengawal sumber daya
hasil dari setiap desa dan mempromosikannya ke publik. Bupati juga harus aktif
membantu pengurusan administrasi yang dibutuhkan masyarakat desa.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, sans-serif"><span style="font-size: large;">Oleh
karena itu, “Harus segera dilakukan perubahan peraturan tentang desa secara
cermat dan efektif, mengingat cita-cita dibuatnya UU Desa adalah untuk
menciptakan kemandirian di desa dan menjadi kunci kemajuan negara,” kata
Sutoro. </span><b><span style="color: #2b00fe; font-size: x-small;">ABDI PURMONO</span><span style="font-size: large;"><o:p></o:p></span></b></span></p>
<p class="MsoNormal"><o:p><span style="font-size: large;"> </span></o:p></p><div style="mso-element: comment-list;"><div style="mso-element: comment;"><div class="msocomtxt" id="_com_3" language="JavaScript">
<!--[if !supportAnnotations]--></div>
<!--[endif]--></div>
</div>Abdi Purmonohttp://www.blogger.com/profile/15343730956425062376noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6300066132759541966.post-12047112575979540032021-08-11T15:50:00.007+07:002021-08-11T15:58:24.760+07:00Mahasiswa Teknik Mesin UMM Rancang Radar Pendeteksi Kapal Pencuri Ikan<p> <a href="https://1.bp.blogspot.com/-Y8WEzVMdZZA/YROGNDfe7II/AAAAAAAAQKY/0BDuI6dGoHUlwawjyJcUuDPB0gOwR99MwCLcBGAsYHQ/s2000/Awwaludin%2BUMM%2B1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="1208" data-original-width="2000" height="387" src="https://1.bp.blogspot.com/-Y8WEzVMdZZA/YROGNDfe7II/AAAAAAAAQKY/0BDuI6dGoHUlwawjyJcUuDPB0gOwR99MwCLcBGAsYHQ/w640-h387/Awwaludin%2BUMM%2B1.jpg" title="Tim mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) perancang radar pendeteksi kapal pencuri ikan. Kredit foto: Humas UMM:" width="640" /></a></p><span style="font-family: arial;"><i>Tim mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) perancang radar pendeteksi kapal pencuri ikan. Kredit foto: Humas UMM.</i></span> <blockquote><p class="MsoNoSpacing"><span style="color: #2b00fe; font-family: arial; font-size: medium;"><i>Lima mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengembangkan radar yang bisa dipakai untuk mendeteksi kapal pencuri ikan dengan sisten radar berbasis teknologi </i>internet of things<i>.</i></span></p></blockquote><p><span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: arial; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">ZONA
Ekonomi Eksklusif </span><span style="font-family: arial; mso-fareast-language: IN;">Indonesia </span><span lang="EN-US" style="font-family: arial; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">seringkali diterobos kapal-kapal nelayan pencuri
ikan dari beberapa negara luar. Kasus-kasus pencurian ikan di perairan laut
Indonesia menandakan keamanan </span><span style="font-family: arial; mso-fareast-language: IN;">wilayah laut </span><span lang="EN-US" style="font-family: arial; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">masih lemah. Sumber daya manusia, teknologi
pendukung, dan biaya operasional pengamanan laut masih sangat terbatas.</span><span style="font-family: arial; mso-fareast-language: IN;"> </span><span style="font-family: arial;"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;">Pemerintah sejauh ini masih </span><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">mengupayakan pengecekan berkala, memakai </span><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;">radar yang terpasang pada </span><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">armada </span><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;">kapal perikanan untuk
memantau dan mendeteksi keberadaan kapal </span><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">ilegal yang memasuki perairan laut Indonesia. </span></span></p><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">Namun, penggunaan armada kapal sebagai pendeteksi kapal ilegal masih belum
efisien karena armada kapal tidak selalu siaga di tempat dan keberadaannya
masih gampang dibaca oleh kapal-kapal pencuri sehingga mereka bisa mengakali
jam-jam operasional kapal patroli untuk menggarong hasil laut Indonesia.</span><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;"> </span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span lang="EN-US" style="font-family: arial; font-size: large; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">Kenyataan
itu mendorong lima orang mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuat radar pendeteksi kapal pencuri
ikan. </span></p><table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-sNu5cqPIKN8/YROLKJYNsyI/AAAAAAAAQKg/4SV4fGjiuIkRcbkp67jfPn7kcnkqyoJ0QCLcBGAsYHQ/s2000/Awwaludin%2BUMM%2B2.jpg" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1264" data-original-width="2000" height="405" src="https://1.bp.blogspot.com/-sNu5cqPIKN8/YROLKJYNsyI/AAAAAAAAQKg/4SV4fGjiuIkRcbkp67jfPn7kcnkqyoJ0QCLcBGAsYHQ/w640-h405/Awwaludin%2BUMM%2B2.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span face="Roboto, HelveticaNeueW01-45Light, Helvetica, Arial" style="font-style: italic; letter-spacing: 0.16px; text-align: start;"><span style="font-size: medium;">Prototipe Illegal Fishing Detector buatan kelompok mahasiswa Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kredit: UMM<br /></span><br /></span></td></tr></tbody></table><span lang="EN-US" style="font-family: arial; font-size: large; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;"><br /></span><p></p><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">Awwaludin Rasyid Al-Malik, Atha Caesarda Rafi Naufal, Zidni Ilman Nafian,
Bagus Setyawan, dan Rafiqa Nur Pratiwi menyebut radar rancangan mereka dengan
nama “Radar Pelacak Barang untuk Zona Ekonomi Eksklusif.” Radar ini mereka buat
untuk mengikuti Program </span><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;">Kreativitas Mahasiswa-Karsa
Cipta </span><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">atau PKM-KC, dengan Budiono
sebagai dosen pembimbing. </span><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;"> </span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">Menurut
Awwaludin, ketua kelompok, produk PKM berjudul “Implementasi Teknologi <i>Internet
of Thin</i></span><i><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;">gs</span></i><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;"> (<i>IoT</i>) Berbasis Radar sebagai Pendeteksi <i>Illegal
Fishing</i> di Zona Ekonomi Eksklusif” atau detektor pencurian ikan
rancangan mereka berhasil memperoleh pendanaan dari Direktorat Jenderal
Perguruan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada
Mei lalu.</span><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;"> </span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;">Awwal</span><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;"> mengatakan</span><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;">, </span><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">pe</span><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;">mbuatan radar </span><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">itu </span><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;">bertujuan untuk
menjaga laut Indonesia dari </span><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">pencurian ikan dan juga mendeteksi kehadiran </span><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;">benda asing, seperti pesawat nirawak atau </span><i><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">drone</span></i><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;"> bawah air yang ditemukan di perairan Selat
Malaka pada akhir Desember 2020.</span><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;"> </span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;">“Kejadian <i>illegal fishing</i> dan juga bebasnya <i>drone</i> asing memasuki </span><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">lautan </span><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;">Indonesia membuat kami berinisiatif menciptakan radar pelacak benda ini,”
kata Awwal kepada saya, </span><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">Rabu petang, 21 Juli 2021.</span><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;"> </span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">Awwal
menjelaskan, </span><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;">radar pendeteksi </span><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">buatan mereka dilengkapi </span><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;">fitur</span><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">-fitur </span><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;">canggih dengan </span><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">memanfaatkan </span><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;">panel surya sebagai sumber daya listrik. </span><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">Pemanfaatan panel surya ditujukan untuk
melepaskan ketergantungan pada listrik kabel yang lazim digunakan alias hemat
energi dan ramah lingkungan. Radar </span><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;">mampu bertahan selama
4-6 hari </span><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">walau tanpa pancaran konstan
sinar matahari.</span><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;"> </span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">Radar
tersebut diklaim </span><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;">bisa mendeteksi </span><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">keberadaan </span><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;">kapal
laut </span><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">di atas permukaan dan di bawah
permukaan laut, yang mendapatkan </span><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;">informasi </span><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">secara </span><i><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;">real time</span></i><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;"> sehingga bisa dipantau setiap saat dengan penerapan </span><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">IoT. Di permukaan laut, radar buatan UMM bisa
mendeteksi lokasi dan arah tujuan kapal pencuri ikan.<b> </b></span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">Sebenarnya,
kata Awwal, radar </span><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;">serupa pernah dibuat oleh mahasiswa Institut </span><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">Teknologi Bandung. Namun radar buat ITB ini
berfungsi sebagai radar pasif, yang cuma bisa mendeteksi kemunculan </span><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;">pesawat asing yang melewati </span><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">kedaulatan udara Indonesia. </span><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;">Alat tersebut
digunakan di daratan yang bisa dibawa sampai ke wilayah terpencil tanpa perlu
tambahan mobil pengangkut.<b> </b></span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">Nah,
metode radar buatan ITB itu jadi referensi bagi kelompok Awwal untuk membuat
radar aktif yang lebih inovatif, yang bisa menyampaikan dan menerima sinyal,
untuk difungsikan di permukaan dan di bawah permukaan laut Indonesia. </span></span></p><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: arial; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">“</span><span style="font-family: arial; mso-fareast-language: IN;">Dari penelusuran hak kekayaan intelektual yang kami lakukan, </span><span style="font-family: arial; mso-fareast-language: IN;">di Indonesia
belum ada alat serupa dengan <i style="mso-bidi-font-style: normal;">illegal
fishing</i> </span><i style="font-family: arial;"><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">d</span></i><i style="font-family: arial;"><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;">etector</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: arial; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;"> yang
sedang kami kembangkan,” ujar Awwal.</span></span></p><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><b style="font-family: arial;"><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;">Baca juga: <i><a href="https://tekno.tempo.co/read/1485955/mahasiswa-umm-rancang-radar-detektor-kapal-pencuri-ikan/full&view=ok">Mahasiswa UMM Rancang Radar Detektor Kapal Pencuri Ikan.</a></i> </span></b><span style="font-family: arial;"> </span></span></p><p class="MsoNoSpacing"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-EUxgVIL_PZI/YROMK6xBsXI/AAAAAAAAQKw/HFA-kUDGJQY5tbZayWVI9vQvZ0AcoYlYACLcBGAsYHQ/s2000/Awwaludin%2BUMM%2B3.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="2000" height="342" src="https://1.bp.blogspot.com/-EUxgVIL_PZI/YROMK6xBsXI/AAAAAAAAQKw/HFA-kUDGJQY5tbZayWVI9vQvZ0AcoYlYACLcBGAsYHQ/w640-h342/Awwaludin%2BUMM%2B3.jpg" width="640" /></a></div><span lang="EN-US" style="font-family: arial; font-size: large; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;"><p class="MsoNoSpacing"><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">Radar
detektor pencurian ikan buatan Awwal dan kawan-kawan diklaim mampu mendapatkan
informasi pencurian ikan secara <i>real time</i> dan efektif. Alat
ini juga praktis, bisa dikendalikan dengan memakai gawai berteknologi Android
maupun memakai perangkat lunak lewat komputer, yang harus terdaftar lebih dulu
pada sistem radar.</span><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;"> </span><span face="Arial, sans-serif"> </span></p></span><p></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">Detektor
pencurian ikan dipasang di garis perbatasan laut menggunakan pelampung agar tidak tenggelam. Radar ini bisa mendeteksi kehadiran kapal asing yang
menerobos batas ZEE dengan sistem radar berbasis teknologi IoT dan dapat dipantau dari jarak jauh melalui telepon seluler berbasis Android atau komputer yang terdaftar di komputer. </span><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;"> </span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span style="font-family: arial; mso-fareast-language: IN;">Cara kerja radar ini sederhana. Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan dan
dipantulkan dari suatu benda asing akan ditangkap oleh </span><span lang="EN-US" style="font-family: arial; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">radar. </span><span style="font-family: arial; mso-fareast-language: IN;">Gelombang itu lantas </span><span lang="EN-US" style="font-family: arial; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">dikirim ke perangkat keras
<i>ardunio </i>di dalam radar tersebut. </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;"><i>Arduino</i> adalah pengendali mikro <i>single-board</i> yang
bersifat sumber terbuka, diturunkan dari Wiring <i>platform</i>, dirancang
untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Perangkat keras
<i>ardunio </i>memiliki prosesor Atmel AVR dan </span><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">perangkat lunaknya </span><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;">memiliki bahasa pemrograman sendiri</span><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">.</span><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;"> </span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-family: arial; font-size: large;"><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;">Informasi yang </span><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">diperoleh diolah </span><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;"><i>arduino </i></span><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">melalui
sistem IoT untuk </span><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;">menentukan jarak, kecepatan kapal, koordinat
kapal, dan bisa berkomunikasi langsung dengan pelaku pencurian ikan. </span><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;"><i>Internet of thin</i></span><i><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;">gs</span></i><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;"> </span><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;">merupakan konsep di mana objek tertentu punya kemampuan untuk
mentransfer data lewat jaringan tanpa </span><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">interaksi </span><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;">dari manusia
ke manusia </span><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">atau </span><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;">dari manusia ke perangkat </span><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">k</span><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;">omputer untuk ditampilkan di <i>software</i> </span><span face=""Arial","sans-serif"" lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">Android.</span><span face=""Arial","sans-serif"" style="mso-fareast-language: IN;"> </span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p><p class="MsoNoSpacing"><span lang="EN-US" style="font-family: arial; font-size: large; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">Dalam prototipe awal, jangkauan identifikasi radar saat gelombang laut tenang mencapai 10-20 meter. Awwaludin menambahkan, jangkauan radar itu masih bisa diperluas dalam bilangan kilometer, puluhan kilometer, bahkan ratusan kilometer. </span></p><p class="MsoNoSpacing"><span lang="EN-US" style="font-family: arial; font-size: x-large; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;"></span></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-zMH_zCmvsZI/YRONqAS4ShI/AAAAAAAAQK4/7KKbrzaYhuYA395npE28k71mEXll0ZebQCLcBGAsYHQ/s2048/IMG20210811150212_2.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2048" data-original-width="1540" height="640" src="https://1.bp.blogspot.com/-zMH_zCmvsZI/YRONqAS4ShI/AAAAAAAAQK4/7KKbrzaYhuYA395npE28k71mEXll0ZebQCLcBGAsYHQ/w482-h640/IMG20210811150212_2.jpg" width="482" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Rubrik Inovasi Majalah <i>Tempo</i>, edisi 26 Juli - 1 Agustus 2021, halaman 18. </td></tr></tbody></table><p></p><p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: arial; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;">“Radar yang kami rancang baru mencapai tahap 50 persen. Untuk
sementara, radarnya kami desain dulu untuk mampu mengetahui lokasi dan arah
tujuan kapal. Pengembangan berikutnya kami targetkan radarnya mampu mengetahui
identitas, jarak, koordinat, kecepatan, dan terhubung dengan pelaku pencurian
ikan.”</span><span style="font-family: arial; mso-fareast-language: IN;"> </span><span style="font-family: arial;"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span lang="EN-US" style="font-family: arial; mso-ansi-language: EN-US; mso-fareast-language: IN;"><span style="font-size: large;">Awwal dan
kawan-kawan berharap dapat melanjutkan pengembangan radar detektor pencurian
ikan dengan didukung pihak kampus, pemerintah, maupun pihak swasta. </span><b><span style="color: #2b00fe; font-size: medium;">ABDI
PURMONO</span></b></span><span face=""Arial","sans-serif"" style="font-size: 14pt; mso-fareast-language: IN;"><o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face=""Arial","sans-serif"" style="font-size: 14pt;"><o:p> </o:p></span></p>Abdi Purmonohttp://www.blogger.com/profile/15343730956425062376noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6300066132759541966.post-3549612437024707522021-02-25T15:13:00.002+07:002021-02-25T23:08:25.322+07:00AJI Selenggarakan Debat Kandidat Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal<p><span style="font-size: large;"></span></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span style="font-size: large;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-CEaBhtseFR8/YDfEVOaMJNI/AAAAAAAAQD4/pNyTAPmSVIQXIAOK3fIyPky3jrgDKFEHQCLcBGAsYHQ/s1280/WhatsApp%2BImage%2B2021-02-25%2Bat%2B16.00.18.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1031" data-original-width="1280" height="516" src="https://1.bp.blogspot.com/-CEaBhtseFR8/YDfEVOaMJNI/AAAAAAAAQD4/pNyTAPmSVIQXIAOK3fIyPky3jrgDKFEHQCLcBGAsYHQ/w640-h516/WhatsApp%2BImage%2B2021-02-25%2Bat%2B16.00.18.jpeg" width="640" /></a></div><br /></span></div><p></p><p></p><blockquote><span style="color: #2b00fe; font-family: arial; font-size: large;"><i>Acara debat terbuka pasangan kandidat ketua umum dan sekretaris jenderal ini merupakan acara debat pertama sepanjang sejarah dan usia AJI. </i></span></blockquote><p></p><p><span face="Arial, sans-serif" style="font-size: x-large;"><br /></span></p><p><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">JAKARTA
— Aliansi Jurnalis Independen (AJI) akan menggelar Kongres XI secara virtual untuk
memilih ketua umum (ketum) dan sekretaris jenderal (sekjen) periode 2021-2024. Kongres
dihelat dua hari, 27-28 Februari 2021.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Untuk
memeriahkan suasana prakongres, AJI menggelar debat terbuka pasangan kandidat ketum
dan sekjen pada hari ini, Kamis, 25 Febuari 2021, pukul 19.00-21.00 WIB. Acara debat
diselenggarakan oleh Majelis Pertimbangan Organisasi Nasional (MPON) AJI dan difasilitasi
oleh Pengurus Nasional AJI.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Menurut
Abdi Purmono, Sekretaris MPON AJI yang jadi penanggung jawab acara debat,
hingga kini ada dua pasangan kandidat yang sudah mendeklarasikan diri untuk
maju sebagai ketum dan sekjen, yaitu pasangan Sasmito Madrim dan Ika Ningtyas
Unggraini, serta pasangan Revolusi Riza Zulverdi dan Dandy Koswaraputra.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Pasangan
Sasmito-Ika mendeklarasikan diri pada Ahad malam, 7 Febuari 2021. Sedangkan pasangan
Revolusi-Dandy mendeklarasikan diri pada Ahad malam, 21 Februari tahun yang
sama.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Revolusi
kandidat petahana. Wakil Pemimpin Redaksi <i style="mso-bidi-font-style: normal;">CNN
Indonesia TV</i> ini adalah Sekretaris Jenderal AJI Periode 2017-2020 yang berpasangan
dengan Abdul Manan (ketua umum) dalam Kongres X di Surakarta, 24-27 November
2017.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">“Sebutannya
masih pasangan kandidat ketum dan sekjen karena sebutan formal calon ketum dan
calon sekjen baru bisa disahkan dalam kongres nanti,” kata Purmono, Kamis siang
ini.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Purmono
mengatakan, debat bertujuan untuk menyebarluaskan profil, visi, misi, dan
program kerja pasangan kandidat kepada seluruh anggota AJI; memberikan
informasi menyeluruh kepada seluruh anggota dan pengurus AJI Kota sebagai salah
satu pertimbangan dalam menentukan pilihannya di kongres nanti, serta untuk
menggali lebih dalam dan luas setiap tema yang diangkat dalam debat terbuka.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Tema
utama debatnya tentang Tripanji AJI, yakni kemerdekaan pers, profesionalitas
jurnalis, dan kesejahteraan jurnalis.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Debat
terbuka, ujar Purmono, juga jadi semacam uji kapasitas kandidat melalui acara <i style="mso-bidi-font-style: normal;">public speaking</i> agar seluruh anggota
AJI, khususnya pengurus AJI Kota, punya alasan kuat dan rasional untuk memilih
ketum dan sekjen baru; bukan sebuah pilihan yang emosional belaka.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">“Memilih
ketum dan sekjen itu bukan memilih kucing dalam karung. Jadi, silakan pilih
berdasarkan profesionalitas kandidat, integritas, komitmen kandidat terhadap
organisasi, serta komitmennya dalam memperjuangkan Tripanji AJI,” ujar Purmono.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Perhelatan
debat terbuka menorehkan sejarah baru bagi AJI. Sebelumnya, dalam usia 26
tahun, AJI belum pernah mengadakan debat terbuka kandidat di luar dan di dalam
arena kongres, mulai kongres pertama (7-8 Oktober 1995) sampai kongres kesepuluh
di Surakarta atau Solo.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Jadi,
hajatan debat terbuka kandidat jadi semacam terobosan atau <i style="mso-bidi-font-style: normal;">ijtihad</i> bersama AJI, yang bisa menghangatkan dan menggairahkan
suasana prakongres dan kongres di masa pandemi Covid-19.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Kata
Purmono, “Ada dua rekor. Acara debat terbuka virtual nanti malam jadi acara debat
pertama yang diadakan AJI. Sedangkan kongres kali ini juga jadi kongres virtual
pertama AJI.”</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Moderator
debat yang disepakati anggota AJI dan kedua pasangan kandidat adalah Dandhy Dwi
Laksono, aktivis hak asasi manusia dan lingkungan yang juga Koordinator MPON
AJI.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Purmono
menggarisbawahi, penunjukan MPON sebagai penyelenggara sekaligus wasit dalam
acara debat terbuka kandidat dilakukan berdasarkan permintaan anggota yang kemudian
disetujui oleh Pengurus Nasional AJI. Permintaan anggota pertama kali muncul
dalam rapat prakongres Tim A yang menyusun draf Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, dan Peraturan Organisasi AJI, Januari lalu.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Kewenangan
untuk jadi penyelenggara sekaligus wasit debat terbuka belum diatur dalam konstitusi
AJI. Makanya, dalam rumusan AD/ART dan PO yang baru diusulkan dibentuknya
semacam komisi pemilihan umum AJI. Usulan ini pertama kali disampaikan Edho
Sinaga, anggota AJI Pontianak.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Purmono
menegaskan, ia bersama Dandhy Dwi Laksono bersedia jadi penyelenggara dan
moderator bukan sebagai pejabat MPON AJI, melainkan sebagai anggota AJI yang
mendapat amanah untuk jadi wasit lantaran mandat besar MPON adalah mengawasi
pelaksanaan program kerja oleh Pengurus Nasional AJI. “Jika mau beri mandat
baru, silakan ubah AD/ART dulu,” kata Purmono.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Panitia
pelaksana debat terbuka AJI tidak melakukan persiapan khusus. Panitia sudah
merumuskan draf aturan debat yang sudah disepakati kedua pasangan kandidat.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Nanti
ada sesi pendalaman materi visi, misi, dan program kerja oleh Dandhy Dwi Laksono
selaku moderator dengan cara bertanya. Pertanyaan pendalaman oleh moderator
tetap seputar Tripanji AJI. Moderator sudah punya pertanyaan rahasia yang tidak
boleh diketahui siapa pun kecuali oleh moderator sendiri.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Selain
itu, Purmono menambahkan, debat kandidat bisa jadi semacam <i style="mso-bidi-font-style: normal;">pilot project</i> untuk kongres berikutnya. Karena itu dibutuhkan
kehadiran lembaga khusus yang bertindak sebagai penyelenggara pemilihan sekaligus
wasit yang memandu proses pemilihan mulai dari prakongres sampai pasca-kongres.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">“Saya
berharap usulan Tim A disetujui di kongres, apa pun nomenklaturnya nanti. Begitu
pula statusnya, apakah akan dipermanenkan atau cukup jadi lembaga <i style="mso-bidi-font-style: normal;">adhoc</i> dalam masa waktu tertentu,” kata
Purmono.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span style="font-size: large;"><span face="Arial, sans-serif">Ketua
Umum AJI Abdul Manan juga menyetujui penyelenggaraan debat terbuka. Manan
berpendapat, debat terbuka merupakan hal baik yang layak ditradisikan supaya
seluruh anggota AJI punya kesempatan untuk menimbang-nimbang para kandidat
sebelum dipilih di kongres.</span><span face="Arial, sans-serif"> </span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, sans-serif"><span style="font-size: large;">“Ini
kesempatan bagi para calon untuk menjelaskan ide, strategi dan progamnya jika
terpilih. Delegasi AJI perlu mendapatkan gambaran yang memadai agar punya bahan
memadai dalam menentukan pilihannya dalam kongres,” kata Manan. ***<o:p></o:p></span></span></p>
<p class="MsoNoSpacing"><span face="Arial, sans-serif"><o:p><span style="font-size: large;"> </span></o:p></span></p>Abdi Purmonohttp://www.blogger.com/profile/15343730956425062376noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6300066132759541966.post-47447634520957704422020-06-30T14:54:00.001+07:002020-06-30T15:13:22.060+07:00Rumah Belanda di Rawa-rawa Minahasa <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/--o1cFbdW2xM/Xvrn9tl9PQI/AAAAAAAAP3c/KqYoyuZ4zBwsqiTExDOtnM9JoByLhZPnwCLcBGAsYHQ/s1600/Rumah%2BBelanda%2B5%2B%252827012020%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="922" data-original-width="1600" height="368" src="https://1.bp.blogspot.com/--o1cFbdW2xM/Xvrn9tl9PQI/AAAAAAAAP3c/KqYoyuZ4zBwsqiTExDOtnM9JoByLhZPnwCLcBGAsYHQ/s640/Rumah%2BBelanda%2B5%2B%252827012020%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><span style="color: blue; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Rumah bergaya arsitektur Belanda di rawa-rawa Desa Tonsaru, Kecamatan Tondano Selatan, Kabupaten Minahasa, Senin, 27 Januari 2020. Lokasinya dekat Danau Tondano, danau terbesar di Provinsi Sulawesi Utara. Foto-foto: <b>ABDI PURMONO</b> </span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">ANDAIKAN
saat ini kondisi sudah normal dari pandemi Covid-19 dan Anda punya waktu sehari
untuk berwisata di Tondano, Ibu Kota Kabupaten Minahasa. Waktu sehari tentu tak
cukup cukup untuk mengunjungi sedikitnya 15 objek wisata di Minahasa. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Simaklah
penjelasan Roni Sepang, warga Kota Tomohon, tetangganya Tomohon. Tondano dan
Tomohon dua daerah administratif mandiri di Provinsi Sulawesi Utara yang
terpaut jarak sekitar 12 kilometer dengan waktu tempuh 20 menit menggunakan
mobil, melewati kontur jalan perbukitan. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">Menurut
Roni, Pemerintah Kabupaten Minahasa sedang menggiatkan promosi 15 objek wisata,
yaitu Danau Tondano, Benteng </span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Moraya, rumah </span><span class="il"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">Belanda</span></span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">, Uluna Tondano,
Sumaru Tondano, kolam air panas Citos </span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Koya,</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> kolam air panas
Marfel Tataaran 1, wisata kuliner Boulevard, Gua Jepang Tonsealama, Taman Kota </span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Tondano, rumah </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">pohon
Puncak Urango, Patung Korengkeng Sarapung, Makam Pahlawan Nasional </span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Sam </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">Ratulangi,
dan Kampung Jawa yang populer dengan sebutan Kampung Jaton alias Jawa
Tondano. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">“Ya,
minimal tiga hari bisa puas mengunjungi semua objek,” kata Roni Sepang kepada
saya dan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Hasudungan Sirait </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">pada Senin, 27 Januari 2020. Saat itu
kami melakukan perjalanan dari Kota Manado (Ibu Kota Provinsi Sulawesi Utara)
dengan melintasi Tomohon dan berakhir di Tondano. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-E8mAJ8VpB8s/XvrpHbsjVAI/AAAAAAAAP3o/bSYFsQLyP642wzTmt0UhyP8V9BNJzTK9gCLcBGAsYHQ/s1600/Rumah%2BBelanda%2B7%2B%252827012020%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1077" data-original-width="1600" height="430" src="https://1.bp.blogspot.com/-E8mAJ8VpB8s/XvrpHbsjVAI/AAAAAAAAP3o/bSYFsQLyP642wzTmt0UhyP8V9BNJzTK9gCLcBGAsYHQ/s640/Rumah%2BBelanda%2B7%2B%252827012020%2529.jpg" width="640" /></a></span></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">Lalu, </span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">wartawan </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">sebuah
harian di Kota Manado itu merekomendasikan tujuan ke Danau Tondano, danau
terbesar di Provinsi Sulawesi </span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Utara dengan luas
4.278 hektare atau 42,78 kilometer persegi</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">. Kami masih bisa menikmati suasana kota
Tondano</span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">, terutama saat melintasi pasar dan taman kota,</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> selepas </span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">keluar dari </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">wilayah
Tomohon </span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">mengarah ke lokasi danau yang </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">objek wisata andalan
utama Kabupaten Minahasa itu. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Dari pusat
kota Tondano kami mengarah ke selatan. Jalanan lebar beraspal mulus. Sekitar
250 meter dari taman kota kami bersua Patung Korengkeng Sarupung yang berlokasi
di pertigaan ujung Boulevard Tondano. <o:p></o:p></span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;"><b>Tonton juga: <i><a href="https://www.youtube.com/watch?v=q2Q5mPY5HLQ&t=38s" target="_blank">Wah, Rumah Belanda di Rawa-rawa.</a></i></b></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">Monumen di
Kelurahan Roong, Kecamatan Tondano Barat, ini dibangun untuk mengenang
perjuangan Korengkeng dan Sarupung sebagai pemimpin rakyat Minahasa dalam
Perang Tondano (1808-1809) melawan Belanda. Perang Tondano berpusat di Desa Purba Minawanua dan ditandai dengan bangunan Benteng Moraya. </span></span><br />
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Benteng Moraya terpaut jarak sekitar 200 meter </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">dari Patung
Korengkeng Parupung</span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">. Berlokasi di tepi Danau
Tondano, secara administratif Benteng Moraya berada di tepi Jalan Raya Tonsaru,
Kecamatan Tondano Selatan.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Benteng itu jadi salah satu lokasi favorit <i>tongkrongan </i>warga
kota dan tujuan wisatawan. Bentengnya dipugar semenarik mungkin dan tampak
disesuaikan dengan selera generasi milenial. Cukup banyak <i>spot </i>foto yang <i>Instagramable </i>terutama di lokasi tegaknya 12 pilar kokoh yang bertuliskan
kisah sejarah Minahasa.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Tapi kami tidak turun dari mobil untuk melihat dari
dekat Benteng Moraya lantaran kami harus selekas mungkin tiba di Danau Tondano
sebelum sore tiba, apalagi kami pun belum makan siang.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Masalahnya, tak jauh dari Benteng Moraya pandangan
kami bersua pemandangan bentangan luas rawa-rawa yang berlatar Pegunungan
Mahawu atau Mawo dalam pelafalan orang Minahasa. Ada lima rumah bergaya
arsitektur <span class="il">Belanda</span> yang menyita perhatian. Roni
bilang rumah Belanda itu objek wisata baru yang mulai populer. Maka, kami pun
berhenti sejenak.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Roni mengatakan, <span class="il">rumah</span>-<span class="il">rumah</span> itu dibangun oleh orang Tondano asli yang bermukim
di <span class="il">Belanda</span>. Mereka membangunnya untuk mendukung
pengembangan pariwisata Tondano, khususnya di rawa-rawa Desa Tonsaru, Kecamatan
Tondano Selatan, itu.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Seingat Roni, <span class="il">rumah</span>-<span class="il">rumah</span> itu dibangun antara 2016 dan 2018. Beberapa rumah
model serupa sedang dibangun, lengkap dengan kafe, sehingga jadi pemandangan
menarik bagi pelancong yang menuju Danau Tondano.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">“Sebagian rawa sudah dikavling-kavling untuk dijual.
Sebagian bangunan baru itu milik orang sini yang tinggal di Minahasa atau Manado.
Sedangkan rumah-rumah Belanda yang duluan ada memang dibangun orang Tondano yang
tinggal di <span class="il">Belanda</span>. Istilahnya, mereka ingin
membangun kampung halaman lewat pariwisata,” ujar Roni, 40 tahun.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-SHOllai_tHo/XvruBA_qjsI/AAAAAAAAP4A/ZKJX_T1OXNYMiQxbty2WGSMZXlkhusgTQCLcBGAsYHQ/s1600/Rumah%2BBelanda%2B4%2B%252827012020%2529%2B.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1323" height="370" src="https://1.bp.blogspot.com/-SHOllai_tHo/XvruBA_qjsI/AAAAAAAAP4A/ZKJX_T1OXNYMiQxbty2WGSMZXlkhusgTQCLcBGAsYHQ/s640/Rumah%2BBelanda%2B4%2B%252827012020%2529%2B.jpg" width="640" /></a></span></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Ada dua <span class="il">rumah</span> yang
tampak paling mencolok dan paling banyak dikunjungi pelancong. Kedua rumah terpisah jarak 150 meter dan sama-sama punya kolam cukup luas. Lingkungan <span class="il">rumah</span> dihiasi beragam
tanaman air atau hidrofit seperti melati air (<i>Eichinodorus paleafolius</i>),
papirus payung (<i>Cyperus alternifolius</i>), lidi air (<i>Typha angustifolia</i>),
ekor kucing/stok (<i>Typha latifolia</i>), dan teratai merah muda (<i>Nelumbo
nucifera</i>).</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Di salah satu <span class="il">rumah</span> <span class="il">Belanda</span> bercat hitam kecokelatan tampak seorang pria
mengayuh rakit di sebuah kolam luas. Kolam ini ditumbuhi teratai. Tidak
diketahui nama pemiliknya. </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Sedangkan satu <span class="il">rumah</span> lagi
diketahui milik keluarga Lekow Wangko. Wangko merupakan salah satu marga etnis
Minahasa. <span class="il">Rumah</span> inilah yang paling banyak
dikunjungi sehingga identik dengan nama objek wisata Lekow Wangko. <span class="il">Rumah</span> ini memiliki beberapa <i>spot</i> foto,
antara lain, balon udara, kincir angin, taman bunga, dan <span class="il">rumah</span> Hobbit.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Saya tidak masuk ke dalam rumah akibat keterbatasan waktu. Dari keterangan pengunjung dan warga setempat saya jadi
tahu aslinya <span class="il">rumah</span>-<span class="il">rumah</span> bergaya
Negeri Kincir Angin itu semula difungsikan sebagai <span class="il">rumah</span> tinggal.
Namun, </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">lama-</span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">kelamaan rumah </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">tersebut </span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">ramai dikunjungi warga dan pelancong Danau Tondano.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;"><b>Baca juga: <i><a href="https://travel.tempo.co/read/1346171/merasakan-suasana-belanda-di-rawa-rawa-minahasa" target="_blank">Merasakan Suasana Belanda di Rawa-rawa Minahasa.</a></i></b></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Rovi Manda, seorang warga mengatakan, Lekow Wangko
paling banyak dikunjungi sore hari, terutama pada akhir pekan Sabtu-Minggu. Umumnya pengunjung berburu momen </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">matahari terbenam </span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">atau <i>sunset</i>.
Hasil foto kemudian diunggah ke media sosial.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Semuula pengelola rumah menggratiskan biaya kunjungan semasa masih sepi pengunjung. Saat itu mayoritas pengunjung hanya
berfoto-foto di tepi jalan, di titian kayu di atas kolam, maupun di selasar <span class="il">rumah</span>. Belakangan, baru dua tahun terakhir pengelola rumah mengenakan
ongkos “tanda terima kasih” Rp 10 ribu per orang yang ingin berswafoto di
perkarangan dan dalam <span class="il">rumah</span>.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Berawal cuma buat foto-foto biasa, Lekow Wangko serta <span class="il">rumah</span>-rumah <span class="il">Belanda</span> lainnya
makin diminati wisatawan dan pengunjung yang ingin membuat foto pranikah atau <i>prewedding</i> di dalam dan luar <span class="il">rumah</span>.
Nah, akhirnya, pengelola mematok tarif tertentu.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Supaya makin menarik minat pengunjung, pengelola pun
menyewakan baju-baju ala <span class="il">Belanda</span>, Jepang, dan Korea,
lengkap dengan pernak-perniknya. Baju-baju tematik ini disediakan di lantai dua
Lekow Wangko dengan harga sewa antara Rp 25 ribu sampai Rp 20 ribu. Pengunjung
bebas berpose di seluruh area <span class="il">rumah</span> kecuali
kamar tidur pemilik.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">“Sekarang, setahu saya, <span class="il">rumah</span> Lekow
Wangko dan rumah <span class="il">Belanda</span> di
sebelahnya juga sudah difungsikan sebagai tempat penginapan. Tapi saya enggak
tahu berapa tarifnya per malam karena masih baru sekali sebagai penginapan,”
kata Rovi Manda.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Lalu kami melanjutkan perjalanan ke Danau Tondano yang
tinggal berjarak 1,5 kilometer lagi dari deretan rumah Belanda. Roni sempat menunjukkan lokasi kampus Universitas
Negeri Manado yang kami lewati.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> </span></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-3LNqfgbpfYY/XvrvjQL2pUI/AAAAAAAAP4Y/qir4DFOSbeIn3-pRka4lMYnIA4_IzUy-gCLcBGAsYHQ/s1600/IMG20200127171652%257E2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1050" data-original-width="1600" height="420" src="https://1.bp.blogspot.com/-3LNqfgbpfYY/XvrvjQL2pUI/AAAAAAAAP4Y/qir4DFOSbeIn3-pRka4lMYnIA4_IzUy-gCLcBGAsYHQ/s640/IMG20200127171652%257E2.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Nah, saya dan Hasudungan baru tahu alasan Roni
menyarankan kami ke Danau Tondano. Dengan sekali jalan dari pusat kota Tondano,
kami bisa menikmati lima objek wisata sekaligus dalam satu kali perjalanan.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Saya sempat mengatakan pada Roni bahwa walau
lanskapnya tidak sama, keberadaan rumah-rumah Belanda itu mengingatkan
saya pada artikel tentang Desa Giethoorn di Provinsi Overijssel, <span class="il">Belanda</span>. Desa berpopulasi sekitar 2.900 jiwa ini terkenal
dengan <span class="il">rumah</span>-<span class="il">rumah</span> cantik
dan terhubung dengan jembatan-jembatan unik. Suasananya sangat asri dan bersih.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Bisa saja, kelak suatu saat, </span><span class="il" style="font-size: large;">rumah</span><span style="font-size: large;">-</span><span class="il" style="font-size: large;">rumah</span><span style="font-size: large;"> </span><span class="il" style="font-size: large;">Belanda</span><span style="font-size: large;"> di Desa Tonsaru
itu bisa seperti Giethoorn dan bahkan lebih keren asal asal ditata
dan dikelola sungguh-sungguh. </span><b><span style="color: blue;">ABDI
PURMONO</span></b></span><b style="font-size: x-large;"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div style="height: 0px;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
Abdi Purmonohttp://www.blogger.com/profile/15343730956425062376noreply@blogger.com0Danau Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Indonesia1.2236791 124.89551951.0966791 124.73415800000001 1.3506791 125.056881tag:blogger.com,1999:blog-6300066132759541966.post-54804375513230783142020-03-23T19:58:00.001+07:002020-03-26T09:48:27.045+07:00Warganet Jangan Sembarangan Sebarkan Foto dan Video Orang Terduga Kena Virus Korona <div>
<img height="360" src="https://statik.tempo.co/data/2020/03/19/id_924435/924435_720.jpg" width="640" /></div>
<span style="font-family: "roboto" , , "helvetica" , "arial"; letter-spacing: 0.11px;"></span><br />
<div style="color: #777777; font-size: 11px; font-style: italic;">
<span style="font-family: "roboto" , , "helvetica" , "arial"; letter-spacing: 0.11px;"><span style="color: #777777; font-family: "roboto" , , "helvetica" , "arial"; font-size: 11px; font-style: italic; letter-spacing: 0.11px;"><br /></span></span></div>
<span style="font-family: "roboto" , , "helvetica" , "arial"; letter-spacing: 0.11px;">
ILUSTRASI: Petugas kesehatan melakukan penyemprotan cairan disinfektan di Pesestrian Kawasan Sudirman, Jakarta, Kamis, 19 Maret 2020. Penyemprotan ini bertujuan untuk antisipasi penyebaran Covid-19 di ruang publik. <b>TEMPO/Muhammad Hidayat</b></span><br />
<div>
<br />
<br /></div>
<div>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large; letter-spacing: 0.11px;">Kawan-kawanku yang baik…</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large; letter-spacing: 0.11px;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large; letter-spacing: 0.11px;">Mungkin di antara kalian ada yang menerima foto-foto maupun video berisi orang-orang yang semaput/sekarat dan mungkin sudah meninggal, yang disebut-sebut meninggal karena terjangkit virus korona.</span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large; letter-spacing: 0.11px;">Foto dan videonya banyak beredar lewat media sosial, khususnya lewat aplikasi percakapan Whatsapp. </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large;"><span style="letter-spacing: 0.11px;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large;"><span style="letter-spacing: 0.11px;">Saya </span></span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large; letter-spacing: 0.11px;">juga dapatkan foto dan video semacam itu. Tapi sengaja tidak saya sebarkan ke mana-mana. Paling-paling saya kirimkan di grup kecil khusus kawan-kawan seprofesi sebagai bahan diskusi, minimal untuk mengecek faktanya seperti apa. </span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: large; letter-spacing: 0.11px;"><br /></span>
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: large; letter-spacing: 0.11px;">Ada foto orang terjatuh karena penyakit ayannya kumat dan tak ada orang berani menolong. Ada orang yang meninggal akibat serangan jantung. Ada juga orang pingsan karena belum makan dari pagi. </span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: large; letter-spacing: 0.11px;"><br /></span>
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: large; letter-spacing: 0.11px;">Ya, ada juga yang meninggal karena terjangkit virus korona. </span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: large; letter-spacing: 0.11px;"><br /></span>
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: large; letter-spacing: 0.11px;">Cobalah menahan diri untuk tidak ikut menyebarluaskan foto dan video semacam itu. Begitu pula dengan kiriman informasi yang enggak jelas asal-usul maupun sumbernya. Bertabayun, carilah klarifikasinya.</span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: large; letter-spacing: 0.11px;"><br /></span>
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: large; letter-spacing: 0.11px;">Terus, semisal informasinya benar bahwa itu foto maupun video itu berisi orang meninggal karena korona, apalah manfaatnya bagi diri kita dan orang lain. </span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: large; letter-spacing: 0.11px;"><br /></span>
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: large; letter-spacing: 0.11px;">Sebagai peringatan untuk waspada bagus, tapi kan sudah banyak informasi tentang betapa berbahaya dan mematikannya virus korona.</span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: large; letter-spacing: 0.11px;"><br /></span>
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: large; letter-spacing: 0.11px;">Saat ini, lebih baik kita kirimkan foto maupun video yang positif, yang bisa menginspirasi orang-orang untuk tetap optimistis melewati masa-masa sulit sekarang ini. </span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: large; letter-spacing: 0.11px;"><br /></span>
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: large; letter-spacing: 0.11px;">Penyebarluasan foto dan video semacam itu justru bisa memperparah kepanikan masyarakat, yang malah bisa membuat orang-orang pesimistis seolah-olah tiada lagi harapan hidup kita. </span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: large; letter-spacing: 0.11px;"><br /></span>
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: large; letter-spacing: 0.11px;">Coba ceritanya dibalik begini: bagaimana perasaan kita jika orang-orang semaput maupun meninggal dalam foto dan video itu adalah orang-orang terdekat/tercinta kita? </span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: large; letter-spacing: 0.11px;"><br /></span>
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: large; letter-spacing: 0.11px;">Atau, misalkan, diri kita sendiri yang ada di dalam foto maupun video itu. Bagaimana perasaan orang-orang terdekat/tercinta kita? </span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: large; letter-spacing: 0.11px;"><br /></span>
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: large; letter-spacing: 0.11px;">Jadi, tolong jangan menyebarluaskan foto maupun video semacam itu. Cobalah bersimpati dan berempati terhadap perasaan keluarga korban. Hormati perasaan traumatik mereka. </span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: large; letter-spacing: 0.11px;"><br /></span>
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: large; letter-spacing: 0.11px;">Bayangkan jika hal yang sama terjadi pada diri kita sendiri.</span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: large; letter-spacing: 0.11px;"><br /></span>
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: large; letter-spacing: 0.11px;">Semoga tetap sehat, kuat, bersemangat, dan selamat. Kita saling mengingatkan dan menguatkan. </span><br />
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: large; letter-spacing: 0.11px;"><br /></span>
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: large; letter-spacing: 0.11px;">Demikian dariku. Terima kasih ya…</span></div>
<div>
<br />
<div>
<span style="color: #777777; font-family: "roboto" , , "helvetica" , "arial"; font-size: 11px; font-style: italic; letter-spacing: 0.11px;"><br /></span></div>
<div>
<span style="color: #777777; font-family: "roboto" , , "helvetica" , "arial"; font-size: 11px; font-style: italic; letter-spacing: 0.11px;"><br /></span></div>
<div>
<span style="color: #777777; font-family: "roboto" , , "helvetica" , "arial"; font-size: 11px; font-style: italic; letter-spacing: 0.11px;"><br /></span></div>
<div>
<span style="color: #777777; font-family: "roboto" , , "helvetica" , "arial"; font-size: 11px; font-style: italic; letter-spacing: 0.11px;"><br /></span></div>
<div>
<span style="color: #777777; font-family: "roboto" , , "helvetica" , "arial"; font-size: 11px; font-style: italic; letter-spacing: 0.11px;">----------------------------------------------------</span></div>
<div>
<span style="color: #777777; font-family: "roboto" , , "helvetica" , "arial"; font-size: 11px; font-style: italic; letter-spacing: 0.11px;"><br /></span></div>
<div>
<span style="font-family: "roboto" , , "helvetica" , "arial"; letter-spacing: 0.11px;"><b>CATATAN:</b></span></div>
<div>
<span style="font-family: "roboto" , , "helvetica" , "arial"; letter-spacing: 0.11px;"><b><br /></b></span></div>
<div>
<span style="font-family: "roboto" , , "helvetica" , "arial"; letter-spacing: 0.11px;"><b>Surat terbuka itu pertama kali saya bagikan di akun pribadi Facebook saya, empat grup Facebook, dan sejumlah grup Whatsapp pada Senin sore, 23 Maret 2020. </b></span></div>
<div>
<span style="font-family: "roboto" , , "helvetica" , "arial"; letter-spacing: 0.11px;"><b><br /></b></span></div>
<div>
<span style="font-family: "roboto" , , "helvetica" , "arial"; letter-spacing: 0.11px;"><b><br /></b></span></div>
<div>
<span style="font-family: "roboto" , , "helvetica" , "arial"; letter-spacing: 0.11px;"><b><br /></b></span></div>
<div>
<span style="color: #777777; font-family: "roboto" , , "helvetica" , "arial"; font-size: 11px; font-style: italic; letter-spacing: 0.11px;"><br /></span></div>
<div>
<span style="color: #777777; font-family: "roboto" , , "helvetica" , "arial"; font-size: 11px; font-style: italic; letter-spacing: 0.11px;"><br /></span></div>
</div>
Abdi Purmonohttp://www.blogger.com/profile/15343730956425062376noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6300066132759541966.post-23159487137879199512019-12-30T00:04:00.000+07:002019-12-30T00:05:13.705+07:00Gereja Jago, Tempat Ibadah dan Rahasia Negara<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-Uz3pQEmYxxM/XgjYM8q3-QI/AAAAAAAAPyU/j8qDdEoC8ug7oFe_uGH3yPkI3RiAdrZDACLcBGAsYHQ/s1600/Gereja%2BImmanuel%2B7%2B%252819122019%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1115" data-original-width="1600" height="446" src="https://1.bp.blogspot.com/-Uz3pQEmYxxM/XgjYM8q3-QI/AAAAAAAAPyU/j8qDdEoC8ug7oFe_uGH3yPkI3RiAdrZDACLcBGAsYHQ/s640/Gereja%2BImmanuel%2B7%2B%252819122019%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><span style="color: blue; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">GPIB Immanuel Malang terlihat pada Kamis, 19 Desember 2019. Foto: <b>ABDI PURMONO</b></span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">D</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">I KOTA MALANG </span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">terdapat tiga gereja pertama yang dibangun Pemerintah Hindia Belanda dan
pada 2018 ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya atau <i>heritage</i>.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;"> </span></div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">Menurut Kepala Bidang Promosi
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang Agung Harjaya Buana, pada 2018 Wali
Kota Malang Sutiaji menandatangani surat keputusan tentang penetapan 32
bangunan dan struktur cagar budaya, yang terdiri dari gedung pemerintahan,
gedung perusahaan negara, gedung sekolah, kantor bank, <i>brandweer</i>,
dan tempat ibadah.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;"> </span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">Penetapannya </span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">merupakan pelaksanaan amanat Undang-Undang Nomor </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">11 tahun 2010 </span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">tentang Cagar Budaya serta Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 1 Tahun
2018 tentang Cagar Budaya.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">“Dari seluruh bangunan cagar
budaya, ada empat yang merupakan bangunan tempat ibadah, yaitu satu gereja
Protestan, dua gereja Katolik, dan satu kelenteng. Keempatnya sudah jadi <i>landmark </i>Kota
Malang,” kata Agung kepada </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">saya, </span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Minggu, 22 Desember 2019.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Keempat tempat ibadah itu juga
telah didaftarkan dalam Sistem Registrasi Nasional Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan sebagai penegasan legalitas bahwa keempatnya merupakan bangunan
cagar budaya sehingga tidak satu pihak pun yang boleh mengubah atau menambah
bangunan baru di empat tempat ibadah tersebut.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Sesuai urutan nomor dalam daftar
bangunan dan struktur cagar budaya, keempat tempat ibadah itu ialah Gereja
Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Immanuel alias <a href="https://www.batikimono.com/2019/12/seabad-lebih-gereja-immanuel-malang.html" target="_blank">Gereja Immanuel aliasGereja Jago</a> (nomor urut 4), Gereja Santa Theresia alias Gereja Katolik Santa
Perawan Maria dari Gunung Karmel alias Gereja Katedral Ijen (nomor 5), Gereja
Katolik Paroki Hati Kudus Yesus alias Gereja Kayutangan (nomor urut 21), serta
Kelenteng Eng Ang Kiong (nomor urut 28).</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Biasanya, kata Agung, ketiga
gereja mendapat perhatian khusus masyarakat, dan juga para wisatawan, menjelang
dan saat pelaksanaan Hari Natal dan perayaan tahun baru. Terlebih lagi jika
dihubungkan dengan toleransi dan kerukunan antarumat beragama, khususnya antara
pemeluk Kristen dan Katolik dengan pemeluk Islam.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Dari ketiga gereja, Gereja
Immanuel yang paling tua usianya. <a href="https://travel.tempo.co/read/1286785/100-tahun-lebih-gereja-immanuel-malang-mewarnai-toleransi" target="_blank">Gereja Immanuel </a>dibangun pada 1861.
Pembangunan Gereja Ijen dimulai pada 11 Februari dan diresmikan penggunaanya
pada 28 Oktober tahun yang sama. Sedangkan Gereja Kayutangan </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">dibangun pada
1905. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><b>Tonton video: <i><a href="https://www.youtube.com/watch?v=OE4RHwTIdZI" target="_blank">Gereja Jago Punya Alkitab Berusia Ratusan Tahun</a></i></b></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-QqYCNbuXV4Y/XgjYy0n-hHI/AAAAAAAAPyc/3Fr64EOewiceRKiKXFiVC4e0tKk19XuGQCLcBGAsYHQ/s1600/Gereja%2BImmanuel%2B3%2B%25281112019%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1115" data-original-width="1600" height="444" src="https://1.bp.blogspot.com/-QqYCNbuXV4Y/XgjYy0n-hHI/AAAAAAAAPyc/3Fr64EOewiceRKiKXFiVC4e0tKk19XuGQCLcBGAsYHQ/s640/Gereja%2BImmanuel%2B3%2B%25281112019%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><span style="color: blue; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">GPIB Immanuel Malang dipotret pada Rabu, 11 Desember 2019. Foto: <b>ABDI PURMONO</b></span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Sekretaris Tim Ahli Cagar Budaya
(TACB) Kota Malang itu </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">menjelaskan,
Gereja </span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">Immanuel mulai
dibangun 30 Juli 1861 dan resmi digunakan sejak 31 Oktober tahun yang sama</span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">,</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> dengan
nama <i>Protestanche Gemente te Malang</i></span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">Arsitektur
Gereja Immanuel dan Gereja Kayutangan bergaya Gotik, yang merupakan ciri khas
gereja-gereja masa pertengahan Abad 19</span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">. </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">Sedangkan Gereja Ijen
bergaya neogotik atau <i>neo-Gothic</i>, perkembangan dari arsitektur
gereja selepas Abad 19. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Posisi </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">Gereja Immanuel dan
Gereja Kayutangan terpisah jarak sekitar 250 meter. Berbeda dengan Gereja
Immanuel, Gereja Kayutangan tidak langsung berhadapan dengan Alun-alun Merdeka
Kota Malang, melainkan menghadap Jalan Basuki Rahmat (dulu Jalan Kayutangan),
jalan protokol </span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">penghubung </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">Malang-Surabaya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">Sebaliknya,
Gereja Immanuel merupakan jiran terdekat Masjid Agung Jamik, masjid yang
dibangun Pemerintah Hindia Belanda sepanjang 1890-1903. Kedua tempat ibadah ini
sangat berdekatan, hanya dipisahkan sebuah bangunan perusahaan asuransi milik
negara, serta sama-sama menghadap alun-alun atau persisnya di barat alun-alun</span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">, tepatnya di Jalan Merdeka Barat. Gereja Immanuel berada di ujung
paling utara atau pojok sisi dalam pertemuan Jalan Merdeka Barat dan Jalan Arif
Rahman Hakim.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Menurut Agung, struktur bangunan
Gereja Immanuel tidak berubah dalam usia 158 tahun. </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">Gereja </span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Immanuel pernah dibongkar </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">pada 1912 dan dibangun kembali </span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">sesuai bentuk aslinya. Cetak biru rancangan renovasi ini bertanggal 25
April 1910 dan masih dipajang di salah satu ruangan. </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">Gambar rancangan
sedikit berbeda dengan bangunan asli</span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">, antara lain
jumlah jendela </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">hanya
lima buah. Padahal di bangunan gereja berjajar tujuh jendela. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Gereja Immanuel juga pernah
mengalami perbaikan, antara lain pada 1998 dan 2015. Pihak pengelola gereja
mengganti rangka kayu yang lapuk dengan rangka besi.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">“Secara keseluruhan, kegiatan
renovasi pada 1912 dan beberapa perbaikan di masa lalu tidak sampai mengubah
bentuk asli bangunan gereja,” ujar Agung.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: right; margin-left: 1em; text-align: right;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-Mta2-jgm_P0/XgjZSWxHfUI/AAAAAAAAPyk/oXKOf2UP3KYhNizKVeHjfkIB35Ou4_kBACLcBGAsYHQ/s1600/Gereja%2BImmanuel%2B8%2B%25281112019%2529.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-Mta2-jgm_P0/XgjZSWxHfUI/AAAAAAAAPyk/oXKOf2UP3KYhNizKVeHjfkIB35Ou4_kBACLcBGAsYHQ/s400/Gereja%2BImmanuel%2B8%2B%25281112019%2529.jpg" width="300" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="color: blue; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: x-small;">Rabu, 11 Desember 2019. Foto:<b> ABDI PURMONO</b></span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">Bangunan Gereja Immanuel terdiri
dari dua lantai dengan luas tanah sekitar 1.375 meter persegi. Di lantai satu
terdapat ruang peribadatan, perpustakaan, dan ruang konsistori. Di lantai dua
terdapat ruang serbaguna untuk kegiatan kesekretariatan gereja.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;"> </span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Di bagian samping bangunan utama
gereja dibangun sebuah ruang tambahan yang difungsikan sebagai tempat
pengajaran umat.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Di masa lalu, <a href="https://www.batikimono.com/2019/12/seabad-lebih-gereja-immanuel-malang.html" target="_blank">Gereja Immanuel</a>mempunyai halaman luas nan hijau, dipenuhi banyak pohon sampai seolah-olah
menyatu dengan alun-alun di seberang gereja. Namun, karena posisinya persis di
persimpangan jalan utama, halaman gereja ikut menyempit saat Kota Malang makin
berkembang maju dan mapan. Kondisi serupa juga dialami bangunan-bangunan di
sekitarnya.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><b>Baca juga: <i><a href="https://www.batikimono.com/2019/12/seabad-lebih-gereja-immanuel-malang.html" target="_blank">Seabad Lebih Gereja Immanuel Malang Mewarnai Toleransi</a></i></b></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><b><br /></b></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Menurut Ketua Majelis Jemaat GPIB
Immanuel Malang Pendeta Richard Agung Sutjahjono Agung, selain keaslian bentuk
bangunan, Gereja Immanuel menyimpan sejumlah ornamen dan peninggalan kuno
Belanda.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Salah satu peninggalan terpenting
berupa dua buah Alkitab Protestan yang berangka cetakan tahun 1618 dan 1715
Masehi atau sudah berusia 401 dan 304 tahun. Bahasa dalam Alkitab menggunakan
bahasa Belanda kuno.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Alkitab tersebut </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">bersampul </span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">warna cokelat yang terbuat dari </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">kulit </span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">domba jantan Belanda. Terdapat pengait sampul depan dan belakang yang
terbuat dari logam berkadar emas muda. Ketebalannya sekitar 10 sentimeter dengan
berat hampir 5 kilogram.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">Saya </span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">melihat kedua Alkitab
Protestan disimpan dalam sebuah lemari kaca berbingkai kayu jati. Kedua Alkitab
disinari lampu untuk mencegah pelapukan.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> </span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;"> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-GfKhrZPCV4s/XgjZvr103ZI/AAAAAAAAPys/zAPDrjKxhAYduiAewfJMxC5xJM_lD8VJACLcBGAsYHQ/s1600/Pendeta%2BRichard%2B3%2B%252820122019%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1065" data-original-width="1600" height="426" src="https://1.bp.blogspot.com/-GfKhrZPCV4s/XgjZvr103ZI/AAAAAAAAPys/zAPDrjKxhAYduiAewfJMxC5xJM_lD8VJACLcBGAsYHQ/s640/Pendeta%2BRichard%2B3%2B%252820122019%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><span style="color: blue; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Ketua Majelis Jemaat GPIB Immanuel Malang Pendeta Richard Agung Sutjahjono, Jumat, 20 Desember 2019. Foto: <b>ABDI PURMONO</b></span></td></tr>
</tbody></table>
</span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;"><br /></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">Menurut Ketua Majelis Jemaat GPIB
Immanuel Malang Pendeta Richard Agung Sutjahjono, kedua Alkitab pernah diminta
oleh Pemerintah Kota Malang untuk disimpan. Pernah pula wisatawan Belanda
hendak membeli kedua Alkitab untuk dikembalikan ke Belanda.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;"> </span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Namun, permintaan pemerintah kota
dan keinginan pembeli ditolak dengan alasan kedua Alkitab merupakan bagian tak
terpisahkan dari sejarah Gereja Immanuel, serta “saksi” pertumbuhan dan
perkembangan Kota Malang.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">“Enggak ada artinya sejarah
gereja ini tanpa dua Alkitab Protestan tersebut,” ujar Richard.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Selain Alkitab, Gereja Immanuel
juga mempunyai sebuah brankas besi setebal 5 sentimeter. Di dalam brankas
terdapat berkas-berkas penting dan berharga milik gereja, termasuk berkas
notulensi Belanda.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Di lantai dua terdapat piano
klasik yang bisa dipakai untuk mengiringi prosesi peribadatan. Namun, pianonya
sudah tidak bisa digunakan lagi sehingga dijadikan pajangan di sisi ruang
serbaguna.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Keunikan lain Gereja Immanuel ada
di puncak menara yang dilengkapi jam dan lonceng yang masih asli sejak gereja
selesai dibangun dan resmi difungsikan. Loncengnya berbahan besi dengan
diameter sekitar 1 meter dan setebal 5 sentimeter.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Siapa pun yang ingin ke puncak
menara harus melewati tangga besi berbentuk spiral yang umurnya sebaya dengan
usia gereja. Antara lantai dua dan menara dihubungkan dengan dengan sebuah
tangga kayu jati.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">“Sebenarnya, yang lebih unik
lagi, di pucuk menara terdapat ornamen ayam jago terbuat dari besi. Itulah
sebabnya gereja kami disebut Gereja Jago,” ujar Richard.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Gereja Immanuel atau Gereja Jago
semula hanya dikhususkan sebagai tempat ibadah orang-orang Belanda dan
Eropa. </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">Pendeta</span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">, </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">pejabat
gereja, </span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">serta </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">guru agama berasal dari Belanda</span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">. Seluruh peribadatan pun memakai bahasa Belanda. </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">Pendeta pertamanya
bernama JFG Brumund yang meninggal di Malang pada 1863. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">Kaum
pribumi Protestan</span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">, </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">termasuk para tentara
KNIL (<i>Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger</i>) beserta keluarganya</span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">, dilarang beribadah di Gereja Immanuel. </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">Sebagai gantinya,
mereka dibuatkan gereja setengah permanen yang sekarang dikenal sebagai Gereja
Ebed di Jalan Pattimura 10, Kota Malang. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Namun, pendeta dan pejabat gereja atau majelis gereja tetap dijabat
orang Belanda.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Larangan itu terkait kerahasiaan
politik pemerintahan, dagang, dan pertahanan Belanda.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-F6EnL89aDx0/XgjbTJhjFPI/AAAAAAAAPy4/O7wLxnTSwGso55pvRFFn-qPVrkbCU9F_gCLcBGAsYHQ/s1600/Gereja%2BImmanuel%2B16%2B%252811122019%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1511" height="640" src="https://1.bp.blogspot.com/-F6EnL89aDx0/XgjbTJhjFPI/AAAAAAAAPy4/O7wLxnTSwGso55pvRFFn-qPVrkbCU9F_gCLcBGAsYHQ/s640/Gereja%2BImmanuel%2B16%2B%252811122019%2529.jpg" width="604" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><span style="color: blue; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">GPIB Immanuel Malang, Rabu, 11 Desember 2019. Foto: <b>ABDI PURMONO</b></span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Menurut Richard, dulu pejabat
pemerintahan Belanda, perwira militer, dan pengusaha Belanda sering mengadakan
pertemuan khusus di Gereja Immanuel. Tentara Belanda juga menyimpan
persenjataan dan logistik di dalam gereja.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">“Tidak salah juga bila gereja ini
dulunya bekas gudang walau fungsi utamanya tetaplah tempat ibadah Protestan.
Penyebutan bekas gudang sebenarnya sangat terkait dengan sistem politik
pemerintahan, pertahanan, dan perekonomian Belanda di masa itu, serta dinamika
sejarah setelahnya,” kata Richard.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Di masa itu terdapat dua majelis
gereja, yaitu </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">Majelis
Gereja Belanda dan Majelis Gereja Melayu. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Tapi </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">Majelis
Gereja Melayu belum diakui oleh pejabat gereja pemerintah (<i>Kerkbestuur</i>)</span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;"> sehingga urusan </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">keuangan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">tetap </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">dipegang oleh
Bendahara Majelis Gereja Belanda. </span><i><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Kerkbestuur</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;"> baru mengakui eksistensi Majelis Gereja Melayu lewat pemberian
otonomi pengelolaan keuangan kepada Gereja Melayu pada 18 September 1938.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Di masa Perang Dunia Kedua,
Gereja Immanuel berfungsi sebagai tempat Perkumpulan Kerohanian Kristen. Saat
Jepang menguasai Malang, para jemaat asal Belanda melarikan diri. Gereja
Immanuel kemudian dijadikan sebagai gudang logistik, khususnya untuk menyimpan
beras.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Kondisi berubah lagi setelah
Jepang kalah perang. Pada 3 Desember 1948, segala hak milik jemaat Belanda
diserahkan kepada </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">GPIB
Jemaat Malang termasuk Panti Asuhan Kristen (PAK Kampar). Keputusan </span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">ini dilakukan berdasarkan </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">Staatsblad Indonesia tahun 1948 No.305
tanggal 3 Desember 1948 tentang penetapan GPIB sebagai gereja </span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">mandiri yang berbadan hukum.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Semenjak itulah pendeta dan
pejabat gereja berasal dari orang-orang Indonesia dan jemaatnya pun beragam
suku bangsa di Indonesia.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif; line-height: 107%;">Saat ini, ujar
Richard, Gereja Immanuel mempunyai jemaat lebih dari 500 keluarga yang tersebar
di 9 wilayah. Gereja Immanuel mempunyai gedung gereja di wilayah Kota Malang
dan satu gereja lagi di Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif; line-height: 107%;"><b><span style="color: blue;">ABDI
PURMONO</span></b></span><span style="font-family: "arial" , sans-serif; line-height: 107%;"><span style="color: blue;"> </span></span>Abdi Purmonohttp://www.blogger.com/profile/15343730956425062376noreply@blogger.com0Alun Alun Kota Malang, Jl. Merdeka Selatan, Kiduldalem, Kec. Klojen, Kota Malang, Jawa Timur 65119, Indonesia-7.9825246000000014 112.63080130000003-33.5045591 71.322207300000031 17.5395099 153.93939530000003tag:blogger.com,1999:blog-6300066132759541966.post-54079569528603518192019-12-26T17:59:00.001+07:002019-12-26T18:51:06.746+07:00Seabad Lebih Gereja Immanuel Malang Mewarnai Toleransi <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-bTZtpyuBJW0/XgSO47iezeI/AAAAAAAAAvU/7fySuknyYPowlnxsT0wUypPiVADfsaYCQCLcBGAsYHQ/s1600/Gereja%2BImmanuel%2B5%2B%252819122019%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1031" data-original-width="1600" height="412" src="https://1.bp.blogspot.com/-bTZtpyuBJW0/XgSO47iezeI/AAAAAAAAAvU/7fySuknyYPowlnxsT0wUypPiVADfsaYCQCLcBGAsYHQ/s640/Gereja%2BImmanuel%2B5%2B%252819122019%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><span style="color: blue; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Immanuel, Kota Malang, terlihat pada Kamis, 19 Desember 2019. Foto: <b>ABDI PURMONO</b></span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">KEGAIRAHAN menyambut Hari Natal 2020 di Kota Malang mulai tampak sepekan
sebelum 25 Desember. Sejumlah gereja Protestan dan Katolik mulai berhias. </span></span></div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large; letter-spacing: 0.1pt;">Malang merupakan
salah satu kota tertua di Jawa Timur. Jejak riwayatnya sudah ada seja</span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large; letter-spacing: 0.1pt;">k</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large; letter-spacing: 0.1pt;"> ab</span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large; letter-spacing: 0.1pt;">ad</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large; letter-spacing: 0.1pt;"> pertengahan, ketika Singasari berkuasa.
Saat Belanda menguasai Nusantara, Mala</span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large; letter-spacing: 0.1pt;">ng </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large; letter-spacing: 0.1pt;">merupakan salah
satu kota besar di Jawa Timur milik Belanda.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; letter-spacing: 0.1pt;"><span style="font-size: large;">Dalam kurun waktu itu, setidaknya terdapat tiga gereja kuno, yang telah
seabad lebih menjadi pusat peribadatan umat Kristiani di Malang. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; letter-spacing: 0.1pt;"><span style="font-size: large;">Secara berurutan sesuai usianya, ketiga gereja itu ialah Gereja Protestan
di Indonesia bagian Barat (GPIB) Immanuel alias Gereja Immanuel atau disebut
pula Gereja Jago.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; letter-spacing: 0.1pt;"><span style="font-size: large;">Kemudian, Gereja Katolik Paroki Hati Kudus Yesus (HKY) alias Gereja
Kayutangan, serta Gereja Santa Theresia alias Gereja Katolik Santa Perawan
Maria dari Gunung Karmel yang populer dengan sebutan Gereja Katedral
Ijen. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; letter-spacing: 0.1pt;"><span style="font-size: large;">Ketiganya merupakan gereja pertama yang dibangun oleh Pemerintah Hindia
Belanda dan kini jadi <i><span style="border: none windowtext 1.0pt; mso-border-alt: none windowtext 0cm; padding: 0cm;">landmark</span></i> Kota
Malang yang kemudian ditetapkan oleh Pemerintah Kota Malang sebagai bangunan
cagar budaya. Penetapannya mengacu pada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang
Cagar Budaya dan Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Cagar
Budaya. Dengan demikian, tidak boleh mengubah maupun menambah bangunan baru di
tiga gereja itu.</span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; letter-spacing: 0.1pt;"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; letter-spacing: 0.1pt;"><span style="font-size: large;"><b>Tonton video: <i><a href="https://www.youtube.com/watch?v=OE4RHwTIdZI&t=98s">Alkitab Umur Ratusan Tahun Milik Gereja Tertua di Kota Malang</a></i></b></span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; letter-spacing: 0.1pt;"><span style="font-size: large;"><br /></span></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-kvgbJG-fQjo/XgSQYADSkhI/AAAAAAAAAvg/5C-NvXrXlnsaF1oiidREd3TY3lnv-2LSgCLcBGAsYHQ/s1600/Gereja%2BImmanuel%2B17%2B%252811122019%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1520" data-original-width="1600" height="608" src="https://1.bp.blogspot.com/-kvgbJG-fQjo/XgSQYADSkhI/AAAAAAAAAvg/5C-NvXrXlnsaF1oiidREd3TY3lnv-2LSgCLcBGAsYHQ/s640/Gereja%2BImmanuel%2B17%2B%252811122019%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="color: blue; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Gereja Immanuel Malang terlihat pada Rabu, 11 Desember 2019. Foto: <b>ABDI PURMONO</b></span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Gereja
Immanuel mulai dibangun 30 Juli 1861 dan resmi digunakan sejak 31 Oktober tahun
yang sama dengan nama <i>Protestanche Gemente te Malang</i> sebagai
tempat ibadah orang-orang Belanda dan Eropa. Pendeta pertamanya bernama JFG
Brumund yang meninggal di Malang pada 1863.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Gereja
Kayutangan dibangun pada 1905. Sedangkan Gereja Ijen mulai dibangun 11 Februari
1934 dan diresmikan penggunaannya pada 28 Oktober 1934. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">Arsitektur
Gereja Immanuel dan Gereja Kayutangan bergaya </span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">g</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">otik,
yang merupakan ciri khas gereja-gereja masa </span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Abad Pertengahan, </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">baik
gereja Protestan maupun gereja Katolik. Sedangkan Gereja Ijen bergaya neogotik</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">atau <i>neo-Gothic</i>,
perkembangan dari arsitektur gereja sesuah Abad 19. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Lokasi
Gereja Immanuel dan Gereja Kayutangan terpisah jarak sekitar 250 meter. Berbeda
dengan Gereja Immanuel, Gereja Kayutangan tidak langsung berhadapan dengan
Alun-alun Merdeka Kota Malang, melainkan menghadap Jalan Basuki Rahmat (dulu
Jalan Kayutangan), jalan protokol yang menghubungkan Malang-Surabaya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Sebaliknya,
Gereja Immanuel merupakan jiran terdekat Masjid Agung Jamik, masjid yang
dibangun Pemerintah Hindia Belanda sepanjang 1890-1903. Kedua tempat ibadah
Protestan dan Islam ini sangat berdekatan, hanya dipisahkan sebuah bangunan
perusahaan asuransi milik negara, serta sama-sama menghadap alun-alun atau
persisnya di barat alun-alun. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">“Gereja
ini dibangun setelah alun-alun dibangun lebih dulu pada tahun 1700 oleh VOC (<i>Vereenigde
Oost-Indische Compagnie </i>atau Persatuan Dagang Hindia Timur). Setelah
VOC bubar (31 Desember 1799), maka kendali pemerintahan dan kegiatan
perdagangan diambil alih oleh Pemerintah Hindia Belanda, termasuk mendirikan
gereja ini dan Masjid Agung Jamik,” kata Ketua Majelis Jemaat GPIB Immanuel
Pendeta Richard Agung Sutjahjono kepada </span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">saya, </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">Jumat,
20 Desember 2019.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;"><br /></span></span></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-5uaioSy2J1E/XgSRR8Ox7KI/AAAAAAAAAv4/iWJsFQkBfg0oxyenqh6VoHAxzlb-YyF9gCLcBGAsYHQ/s1600/Gereja%2BImmanuel%2B14%2B%25281112019%2529.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1168" height="400" src="https://1.bp.blogspot.com/-5uaioSy2J1E/XgSRR8Ox7KI/AAAAAAAAAv4/iWJsFQkBfg0oxyenqh6VoHAxzlb-YyF9gCLcBGAsYHQ/s400/Gereja%2BImmanuel%2B14%2B%25281112019%2529.jpg" width="291" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><span style="color: blue; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Rabu, 11 Desember 2019</span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">Menurut
Richard, pembangunan Gereja Immanuel oleh Pemerintah Hindia Belanda berhubungan
erat dengan pembangunan pusat kota sebagai pusat pemerintahan sekaligus pusat
perekonomian yang dicirikan oleh, antara lain, pembangunan alun-alun, gereja,
masjid, bank, penjara, kantor pos, tempat hiburan, serta pertokoan yang
memenuhi kebutuhan sandang dan pangan warga kota, khususnya bagi warga Belanda
dan warga Eropa lainnya. </span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Pembangunan
Gereja Immanuel dan Masjid Agung Jamik juga merupakan strategi politik
imperialisme Pemerintah Hindia Belanda demi menjaga kenyamanan dan ketenangan,
serta kemapanan Malang yang sudah tercipta pada 1729. Dulu, Malang masih bagian
dari Karesidenan Pasuruan. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Strategi
serupa diterapkan Pemerintah Hindia Belanda di Jakarta dan Semarang untuk
mengantisipasi munculnya pemberontakan rakyat jajahan, termasuk pemberontakan
yang bermuatan agama melawan Belanda maupun konflik horisontal antarumat beragama,
sehingga Belanda tetap bisa tenang dan berkonsentrasi menjalankan politik
imperialisme mereka. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">“Belanda
juga memainkan politik toleransi agama-agama untuk melindungi kepentingan
imperialisme mereka. Namun ada positifnya juga bahwa politik toleransi yang
digunakan Belanda merupakan momentum yang mempersatukan keragaman atau
kebinekaan seperti yang kita kenal sekarang. Dulu, orang yang sengaja
mengganggu atau merusak toleransi berarti telah melakukan tindakan makar
terhadap pemerintahan Belanda,” kata Pendeta Richard. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Pendeta Richard
menekankan bahwa toleransi antarumat beragama seperti tercermin oleh posisi
Gereja Immanuel dan Masjid Agung Jamik yang berdampingan tidak melulu harus
diekspresikan lewat kegiatan gotong-royong maupun saling bantu-membantu. </span></span><br />
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><o:p><span style="font-size: large;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-qYWbIwyBFRg/XgSSHYh-pRI/AAAAAAAAAwA/Pq9Xaz04dbctupIYViPYD44M1sY_7w81wCLcBGAsYHQ/s1600/Gereja%2BImmanuel%2B3%2B%25281112019%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1115" data-original-width="1600" height="446" src="https://1.bp.blogspot.com/-qYWbIwyBFRg/XgSSHYh-pRI/AAAAAAAAAwA/Pq9Xaz04dbctupIYViPYD44M1sY_7w81wCLcBGAsYHQ/s640/Gereja%2BImmanuel%2B3%2B%25281112019%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><span style="color: blue; font-size: small;">Gereja Immanuel Malang di Jalan Merdeka Barat, Kota Malang, terlihat pada Rabu, 11 Desember 2019. Foto: <b>ABDI PURMONO</b></span></td></tr>
</tbody></table>
</span></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">Sudah
jamak diketahui, jemaat Gereja Immanuel rutin membantu menyediakan parkir bagi
para jemaah salat Jumat atau salat Idul Fitri dan Idul Adha, maupun saat
pelaksanaan acara keagamaan Islam. Begitu pula sebaliknya. </span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Namun,
toleransi bukan hanya sebatas saling bersilaturahim maupun saling memberikan
fasilitas. Lebih dari itu, toleransi harus terwujud dalam pola hidup yang
praksis melalui lembaga-lembaga ukhuwah keagamaan, misalnya lewat Forum
Komunikasi Umat Beragama dan forum-forum dialog tentang agama. </span><b><span style="color: blue;">ABDI PURMONO</span></b><span style="font-size: large;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<br />Batikimonohttp://www.blogger.com/profile/14974445628721207317noreply@blogger.com0Malang, Kota Malang, Jawa Timur, Indonesia-7.9666204 112.63263210000002-8.0924199 112.47127060000003 -7.8408209 112.79399360000002tag:blogger.com,1999:blog-6300066132759541966.post-6359595079330190632019-12-26T16:50:00.000+07:002019-12-26T19:04:40.300+07:00Tahu yang Merantau ke Borneo<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-SWYd5pHzFu0/XgSBSC-dv1I/AAAAAAAAAus/26Hv6Y1qWrMXb2tu5bhRNcfiJ_VaPrQKACLcBGAsYHQ/s1600/RM%2BTahu%2BSumedang%2BSamboja%2B2%2B%252812122019%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="976" data-original-width="1600" height="390" src="https://1.bp.blogspot.com/-SWYd5pHzFu0/XgSBSC-dv1I/AAAAAAAAAus/26Hv6Y1qWrMXb2tu5bhRNcfiJ_VaPrQKACLcBGAsYHQ/s640/RM%2BTahu%2BSumedang%2BSamboja%2B2%2B%252812122019%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><span style="color: blue; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Suasana di Rumah Makan Tahu Sumedang Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Kamis, 12 Desember 2019. Foto-foto: <b>ABDI PURMONO</b></span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">BONTANG — <span class="il">Tahu</span> <span class="il">Sumedang</span> identik sebagai kuliner Provinsi Jawa Barat dan
cukup gampang ditemukan di banyak kota besar di Pulau Jawa. Namun, kepopuleran tahu <span class="il">sumedang</span> juga
sudah merambah ke luar Pulau Jawa.</span></span></div>
<a name='more'></a><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">Jika Anda berencana maupun sedang menempuh perjalanan sejauh 115 kilometer atau 3 jam bermobil dari Kota Balikpapan (kota terbesar kedua di
Provinsi Kalimantan Timur) ke Kota Samarinda (Ibu Kota Provinsi Kalimantan
Timur), misalnya, Anda bisa beristirahat di Rumah Makan Tahu Sumedang Samboja. Lokasinya berada di dalam kawasan Taman
Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto. Luas Tahura ini 61.850 hektare.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;"> </span><br />
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Secara administratif, RM <span class="il">Tahu</span> <span class="il">Sumedang</span> Samboja berada di
tepi Jalan Nasional Soekarno-Hatta alias Jalan Poros Balikpapan-Samarinda atau
Jalan Poros Samarinda (tergantung dari arah kedatangan) di Desa Bukit Merdeka,
Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">“Kalau dari Balikpapan, lokasi
ini disebut Kilo 50 atau Kilometer 50. Kalau dari Samarinda disebut Kilo 60. Di
sini paling ramai mobil dan pengunjung tiap Sabtu dan Minggu atau hari libur.
Tapi sehari-harinya juga lumayan ramai, enggak pernah sepi,” kata Sobirin,
salah seorang juru parkir yang saya jumpai pada Kamis sore, 12 Desember 2019.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Menurut Sobirin, pemilik dan
seluruh pekerja di RM Tahu <span class="il">Sumedang</span> asli
orang Sunda dari Provinsi Jawa Barat. Seingatnya, pemilik sekaligus pengelola RM Tahu Sumedang bernama
Nanang Somantri.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Semula RM <span class="il">Tahu</span> <span class="il">Sumedang</span> Samboja mulai pukul 7 pagi sampai pukul 22.00
WITA (Waktu Indonesia Bagian Tengah). Namun, karena tiap hari banyak konsumen,
maka RM Tahu Sumedang buka
24 jam.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Beberapa pengunjung mengaku,
singgah di RM Tahu Sumedang untuk
istirahat, melaksanakan salat, dan makan. Ada beberapa tempat rehat <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>di kawasan Tahura Bukit Soeharto, tapi RM Tahu
Sumedang RM Tahu Sumedang dipilih karena menunya variatif dan tempat parkirnya
luas.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">“Kami sempatkan istirahat di sini
jika ke Samarinda atau Bontang. Bagi saya di sini bukan tempat istirahat biasa
karena lokasinya tepat berada di tengah jalan poros Balikpapan-Samarinda.
Pilihan lokasinya sangat strategis dan suasananya lumayan asyik,” kata Novi
Abdi, warga Balikpapan yang sedang menuju Bontang, Jumat, 13 Desember 2019.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Menurut Novi, pengendara mobil
pribadi dari Balikpapan biasanya mampir untuk menyegarkan diri karena butuh
konsentrasi tinggi sebelum melintasi jalan nasional berbukit dan berkelok-kelok
dalam kawasan Tahura Bukit Soeharto.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Sebaliknya, dari arah Samarinda
pengendara mampir untuk menyegarkan diri sebelum melanjutkan perjalanan ke
Balikpapan yang konturnya relatif lurus dan membosankan. Jalanan yang panjang
dan lurus cenderung membuat pengendara jadi mengabaikan batas kecepatan.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><br /></span></span>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><b>Tonton video: <i><a href="https://www.youtube.com/watch?v=pieXOZNMU0M&t=109s">Jauh-jauh ke Bontang, Makannya Tahu Sumedang</a></i></b></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<br />
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Hal senada disampaikan Poniran,
rekan Novi. Bagi pria berusia 49 tahun ini, keberadaan RM Tahu Sumedang Samboja menjadi sangat unik. Menurut dia, RM Tahu <span class="il">Sumedang</span> Sambojo
dan warung-warung lain di dekatnya berada di wilayah administratif Kabupaten Kutai
Kartanegara (Kukar). Idealnya, makanan yang dijual atau ditawarkan kepada
masyarakat ialah kuliner khas Kukar.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">“Faktanya kan tidak begitu. Di
sini justru tahu sumedang yang sudah sangat terkenal sebagai kuliner khas Jawa Barat. Tapi hal ini disikapi
positif saja bahwa tahu sumedang di sini justru memperkaya keragaman kuliner Nusantara di Kalimantan Timur,
khususnya di Kukar,” ujar Poniran.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span class="il"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Tahu</span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;"> jadi merek dagang sekaligus menu andalan utama. Tahunya biasa
dijual paketan Rp 25 ribu (isi 15 potong) sampai Rp 30 ribu (isi 30 potong).
Penjualan potongan tahu juga bisa disesuaikan
dengan kemauan pesanan di luar harga paketan. Kalau konsumen beli 10 potong, ya
tetap dilayani. </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Selain <span class="il">tahu</span>,
RM <span class="il">Tahu</span> <span class="il">Sumedang</span> juga
menjajakan banyak menu. Menu makanannya antara lain karedok, sop buntut, soto
bandung, ayam goreng, dan karedok. Menu gorengan, antara lain lumpia, pisang
keju, gemblong, dan bakwan. </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Menurut Sobirin, si juru parkir,
RM <span class="il">Tahu</span> <span class="il">Sumedang</span> dulunya
merupakan Warung Bambu dan di seberangnya merupakan Rumah Makan Nusa Dua. Dua
warung itu kemudian dibeli pengusaha dari Jawa Barat dan diubah jadi RM Tahu Sumedang Samboja. </span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Berkat kepiawaian sang pemilik, RM Tahu Sumedang Samboja sukses
jadi salah satu rumah makan terlaris di Kalimantan Timur, khususnya bagi para
pelaju di jalan poros Balikpapan-Samarinda maupun Samarinda-Balikpapan.</span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Ketenaran RM <span class="il">Tahu</span> <span class="il">Sumedang</span> menginspirasi pengusaha lain mendirikan rumah
makan sejenis dengan.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">“Sekarang cukup banyak
rumah <span class="il">tahu</span> <span class="il">Sumedang</span>. Ada
di Samarinda, tapi enggak seramai atau selaris di sini. Apalagi kalau pas
Lebaran, di sini pasti jadi lokasi posko atau pos pantau Lebaran
sekaligus <i>rest area</i>, di sini tambah ramai,” kata Sobirin.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-HpfWb0V9_yE/XgSCKygR1GI/AAAAAAAAAu0/s5cuiGeAmY8Xanwv0egqJ8ucezdBQCmCwCLcBGAsYHQ/s1600/RM%2BTahu%2BSumedang%2BSamboja%2B3%2B%252812122019%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1111" data-original-width="1600" height="444" src="https://1.bp.blogspot.com/-HpfWb0V9_yE/XgSCKygR1GI/AAAAAAAAAu0/s5cuiGeAmY8Xanwv0egqJ8ucezdBQCmCwCLcBGAsYHQ/s640/RM%2BTahu%2BSumedang%2BSamboja%2B3%2B%252812122019%2529.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Walau sudah sangat terkenal,
ternyata RM Tahu Sumedang Samboja sempat ditutup oleh Dinas Kehutanan Provinsi Kalimatan Timur melalui Unit
Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Tahura Bukit Soeharto pada 1 Juli 2018. Rumah
makan itu ditutup karena ada persyaratan izin yang belum dipenuhi.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Berdasarkan Peraturan Menteri
Kehutanan Nomor 48 Tahun 2010, ada enam izin usaha yang diperbolehkan di
kawasan taman hutan raya, termasuk Tahura Bukit Soeharto, yakni izin usaha
informasi pariwisata, pramuwisata, transportasi, perjalanan wisata,
cinderamata, serta makanan dan minuman.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">Untuk </span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">mendapatkan izin, pemilik perorangan maupun badan usaha mengajukan
permohonan kepada UPTD Bukit Soeharto. Permohonan ditembuskan ke Kepala Dinas
Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur. Beberap syarat yang harus dilengkapi,
antara lain, kartu tanda penduduk, Nomor Pokok Wajib Pajak, sertifikasi
keahlian hingga rekomendasi dari forum masyarakat untuk bidang usaha yang ingin
didirikan.</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Nah, RM </span><span class="il" style="font-size: large;">Tahu</span><span style="font-size: large;"> </span><span class="il" style="font-size: large;">Sumedang</span><span style="font-size: large;"> Sambojo ditutup karena belum memenuhi syarat
pembentukan forum, yakni forum usaha jasa minuman, membentuk kelompok
masyarakat peduli api, serta kelompok tani. Setelah semua kekurangan syarat ini
dipenuhi, maka RM </span><span class="il" style="font-size: large;">Tahu</span><span style="font-size: large;"> </span><span class="il" style="font-size: large;">Sumedang</span><span style="font-size: large;"> Samboja
pun boleh beroperasi kembali hingga sekarang. </span><b><span style="color: blue;">ABDI PURMONO</span></b></span><span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<br />Batikimonohttp://www.blogger.com/profile/14974445628721207317noreply@blogger.com0Kec. Semboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Indonesia-0.97712420000000011 117.03233049999994-1.4851592 116.38688349999994 -0.46908920000000009 117.67777749999995tag:blogger.com,1999:blog-6300066132759541966.post-38441920865009751032019-11-20T09:54:00.001+07:002019-12-26T19:02:52.872+07:00Mengademkan Badan di Coban Jahe<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-igO1r5xdZnI/XdSpqIIGEtI/AAAAAAAAPug/8Z74hupOZWo9cRbFUNRycLE6Av28c54_wCLcBGAsYHQ/s1600/Coban%2BJahe%2B2%2B%252826102019%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1075" data-original-width="1600" height="428" src="https://1.bp.blogspot.com/-igO1r5xdZnI/XdSpqIIGEtI/AAAAAAAAPug/8Z74hupOZWo9cRbFUNRycLE6Av28c54_wCLcBGAsYHQ/s640/Coban%2BJahe%2B2%2B%252826102019%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><span style="color: blue; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Suasana di lokasi Coban Jahe, Dusun Begawan, Desa Pandansari Lor, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Foto-foto: <b>ABDI PURMONO</b></span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">KOTA-KOTA
di Provinsi Jawa Timur dilanda musim kemarau panjang. Hujan tidak turun merata di
bulan November ini. Surabaya dan Malang, misalnya, dipanggang suhu lebih dari
33 derajat Celsius tiap hari.</span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><o:p><span style="font-size: large;"></span></o:p></span></div>
<a name='more'></a><span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">Jadi,
wajar jika banyak warga Jawa Timur memilih berwisata alam ke sejumlah lokasi air
terjun di Malang, seperti yang dilakukan Rizal dan seorang temannya. Kedua mahasiswa
ini bermain siram-siraman di aliran <a href="https://travel.tempo.co/read/1273927/malang-sedang-panas-dinginkan-di-coban-jahe" target="_blank">air terjun Coban Jahe</a>, Dusun Begawan, Desa
Pandansari Lor, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.</span><br />
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Mereka
sengaja ke Coban Jahe untuk mendinginkan badan karena suhu di Kota Malang
tempat mereka berkuliah semester satu di Program Studi Antropologi Fakultas
Ilmu Budaya Universitas Brawijaya sedang sangat panas. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">“Sebagai
mahasiswa pendatang kami juga penasaran ingin melihat objek wisata air terjun
yang tidak ada di tempat kami. Saya dari Situbondo dan kawan saya ini dari
Surabaya,” kata Rizal kepada saya, Minggu, 17 November 2019. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Setelah
itu mereka berfoto-foto dengan latar air terjun setinggi 45 meter. Begitu pula
yang dilakukan pengunjung lainnya. Mayoritas pengunjung datang berombongan. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Lokasi
Coban Jahe dekat dengan pintu masuk kawasan Taman Nasional Bromo Tengger
Semeru, berjarak sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Malang ke arah timur,
dengan waktu tempuh maksimal 1 jam bermobil dan 45 menit bersepeda motor. Akses
jalan ke sana sudah cukup baik. Jalan desa sudah beraspal dan dilebarkan. Hanya
jalan dari ujung desa ke lokasi yang masih berupa jalan tanah. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Menurut
Hadi Suyitno, penanggung jawab pengelolaan Coban Jahe, objek wisata Coban Jahe
berada dalam kawasan hutan produksi kepunyaan Perhutani Unit II Jawa Timur
Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Malang, yang secara teknis dalam kewenangan
pengelolaan oleh Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Sukopuro, Kecamatan Jabung. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Pengelolaan
objek wisata Coban jahe dikerjasamakan Perhutani dengan Lembaga Kemitraan Desa
Pengelola Hutan (LKDPH) Pandansari Lor sejak 2012 dan kemudian resmi dibuka
buat wisatawan mulai 2014. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">“Sekarang
perkembangannya di sini menggembirakan walau jumlah pengunjung kami tidak
sebanyak dari objek coban (air terjun) yang lebih dulu populer di Malang,” kata
Hadi. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Rata-rata
tiap pekan ada 700-an orang yang mengunjungi Coban Jahe. Jumlah pengunjung
terbanyak datang di akhir pekan, Sabtu dan Minggu, dengan kisaran pengunjung
antara 300 sampai 400 orang.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Tiket
masuk Rp 10 ribu per orang. Anak-anak usia di bawah lima tahun bebas tiket.
Parkir sepeda motor Rp 2 ribu dan mobil Rp 5 ribu. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Hadi
mengklaim tiket masuk ke Coban Jahe lebih murah dibanding objek wisata air
terjun yang lebih dulu populer dan juga dikelola Perhutani, seperti Coban Rondo
dan Coban Pelangi.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Bukan
hanya air terjun dan tamannya yang bisa dinikmati pengunjung. Pengelola juga
menyediakan rumah pohon dan lokasi perkemahan. Waktu Tempo ke sana, ada sekitar
5 rombongan berbeda, termasuk rombongan Pramuka, yang berkemah dan melakukan
kegiatan outbound. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Kata
Hadi, di sana juga ada sebuah gua yang lubang masuknya sempit sehingga hanya
boleh dimasuki oleh penelusur gua profesional yang tentu saja harus membawa
perlengkapan khususnya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Saat
ini pengelola Coban Jahe sedang mematangkan rencana menyiapkan kegiatan arung
jeram. <o:p></o:p></span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;"><br /></span></span>
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;"><b>Tonton video: <i><a href="https://www.youtube.com/watch?v=HYC7dHUKYxo&t=2s">Ademkan Badan di Coban Jahe</a></i></b></span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-XtCraCmcVxE/XdSqyoPf3oI/AAAAAAAAPuo/YSBRNlnAltgIn7YGEQOvEBa9oYR-Z3l7ACLcBGAsYHQ/s1600/Coban%2BJahe%2B12%2B%252826102019%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1097" data-original-width="1600" height="438" src="https://1.bp.blogspot.com/-XtCraCmcVxE/XdSqyoPf3oI/AAAAAAAAPuo/YSBRNlnAltgIn7YGEQOvEBa9oYR-Z3l7ACLcBGAsYHQ/s640/Coban%2BJahe%2B12%2B%252826102019%2529.jpg" width="640" /></a></span></div>
<br />
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;"><br /></span></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Kisah Tragis dari Nama
Coban Jahe <o:p></o:p></span></span></b></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">OBJEK
wisata alam Coban Jahe mulai populer di wilayah Malang Raya. Wilayah ini
mencakup tiga daerah administratif, yaitu Kabupaten Malang, Kota Malang, dan
Kota Batu.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Namun,
nama belakang air terjun setinggi 45 meter itu sejatinya tidak dipungut dari
nama tanaman jahe, tanaman berkhasiat obat bernama ilmiah <i style="mso-bidi-font-style: normal;">Zingiber officinale</i>. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Berdasarkan
cerita Menurut Hadi Suyitno, penanggung jawab pengelolaan Coban Jahe, nama
belakang objek wisata yang dapat dijangkau dalam tempo 45 menit dengan
bersepeda motor itu diambil dari <a href="https://travel.tempo.co/read/1274023/ini-kisah-tragis-di-balik-nama-air-tejun-coban-jahe" target="_blank">kata <i>pejahe</i></a>, yang dalam bahasa Jawa berarti
meninggal dunia. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">“Kisah
latar belakang lokasi ini memang menyedihkan, terkait sejarah perjuangan para
pejuang kita dulu,” ujar Hadi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Mengutip
cerita dari leluhurnya, Hadi menyampaikan bahwa lokasi lokasi hutan dan air
terjun seluas 1 hektare itu dulunya jadi tempat pembantaian gerilyawan
Indonesia oleh pasukan Belanda pada 1948. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Sebanyak
38 pejuang yang bersembunyi di sana ketahuan oleh tentara Belanda dan kemudian
ditembaki dari atas bukit. Semua prajurit gugur dan mereka dimakamkan di taman
makam pahlawan (TMP) yang berlokasi sekitar 500 meter sebelum masuk Coban Jahe.
TMP ini ditandai dengan sebuah Tugu Makam Kali Jahe. </span><b><span style="color: blue;">ABDI PURMONO</span></b><span style="font-size: large;"><o:p></o:p></span></span><br />
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><b><span style="color: blue;"><br /></span></b></span>
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><b><span style="color: blue;"><br /></span></b></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-f_bmVaPjM5M/XdSrIoVJ2kI/AAAAAAAAPuw/h-3lPq-yiGcKULoa5HEj5K2WLmM6GKu1wCLcBGAsYHQ/s1600/Coban%2BJahe%2B8%2B%252826102019%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1088" data-original-width="1600" height="434" src="https://1.bp.blogspot.com/-f_bmVaPjM5M/XdSrIoVJ2kI/AAAAAAAAPuw/h-3lPq-yiGcKULoa5HEj5K2WLmM6GKu1wCLcBGAsYHQ/s640/Coban%2BJahe%2B8%2B%252826102019%2529.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><b><span style="color: blue;"><br /></span></b></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<br />Abdi Purmonohttp://www.blogger.com/profile/15343730956425062376noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6300066132759541966.post-90127724898357986042019-11-16T16:12:00.001+07:002019-12-26T18:59:57.650+07:00Wisata Telusur Rimba di Bukit Lawang<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-5y9tQUfxZ5k/Xc-8v6NhalI/AAAAAAAAPuE/V4SxaJWRk2Yf5AW0751__6hIDlQQrhEFACLcBGAsYHQ/s1600/Orangutan%2BSumatera%2B2%2B%252810062019%2529%2B.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="717" data-original-width="1267" height="362" src="https://1.bp.blogspot.com/-5y9tQUfxZ5k/Xc-8v6NhalI/AAAAAAAAPuE/V4SxaJWRk2Yf5AW0751__6hIDlQQrhEFACLcBGAsYHQ/s640/Orangutan%2BSumatera%2B2%2B%252810062019%2529%2B.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><span style="color: blue; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Seekor induk mawas atau orangutan sumatera (<i>Pongo abelii</i>) bernama Wati dan anaknya sedang mencari makan dalam kawasan Taman Nasional Gunung Leuser, Senin, 10 Juni 2019. Foto: <b>ABDI PURMONO</b> </span></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">KEGIATAN </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">wisata alam dan kehidupan liar atau <i>wildlife tourism </i>belum
begitu populer di Indonesia walau destinasinya sudah cukup banyak.</span></span></div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">Secara umum, kegiatan wisata jenis ini lebih disukai
warga negara asing ketimbang orang Indonesia. Untuk jenis <i>wildlife tourism</i>, </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">kegiatannya yang populer, antara lain, melihat komodo (<i>Varanus komodoensis</i>) dan </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">orangutan.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Destinasi <i>wildlife tourism </i>umumnya
berupa taman nasional. Di Indonesia terdapat 54 taman nasional. Salah satu yang
terpopuler ialah Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), taman nasional seluas
1.094.692 hektare, dengan batas kawasan sepanjang 850 kilometer. Sekitar 80
persen wilayah TNGL berada di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan sisanya di
Provinsi Sumatera Utara.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Kawasan TNGL jadi satu-satunya taman nasional di
Indonesia yang dihuni empat satwa liar endemik yang sangat terancam punah,
yakni orangutan atau mawas sumatera (<i>Pongo abelii</i>), gajah sumatera (<i>Elephas
maximus sumatrensis</i>), badak sumatera (<i>Dicerorhinus sumatrensis</i>), dan
harimau sumatra (<i>Panthera tigris sumatrae</i>).<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Lembaga konservasi dunia IUCN (International Union for
Conservation of Nature) memasukkan keempat satwa ke dalam daftar merah atau
IUCN Red List dengan kategori critically endangered alias sangat terancam
punah. Keempatnya juga masuk daftar Apendiks I Konvensi Perdagangan
Internasional untuk Tumbuhan dan Satwa Liar (Convention on International Trade
in Endangered Species/CITES).<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><b>Tonton video: <i><a href="https://www.youtube.com/watch?v=H3jePwYJ8YM&t=20s">Wati Orangutan Gendong Anak dari Pohon ke Pohon</a></i></b></span></span><br />
<div>
<br /></div>
</div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Pintu masuk utama kawasan TNGL yang paling populer dan
hampir selalu ramai dikunjungi wisatawan ialah Desa Bukit Lawang, salah satu
desa utama penyangga TNGL yang berada di Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat,
Sumatera Utara. Saya tiga kali mengunjungi desa seluas 3.200
hektare itu.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Bukit Lawang berada berada 68 kilometer sebelah barat
laut Kota Binjai, kota terbesar dan terpadat kedua di Sumatera Utara setelah
Kota Medan. Sedangkan antara Bukit Lawang dan pusat Kota Medan (Kantor Pos
Besar) terpisah jarak sekitar 90 kilometer.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Menurut Muhammad Ilham alias Iboh, salah satu pemandu
wisata dari Sumatra Green Life Adventure, Bukit Lawang menjadi destinasi
andalan TNGL dan Sumatera Utara sejak lama, bahkan jauh sebelum ia lahir 26
tahun silam.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Bukit Lawang terkenal sejak awal dekade 1970 berkat
keberadaan pusat rehabilitasi orangutan jinak seluas 200 hektare dan panorama
belantara hujan tropis. Orangutan yang direhabilitasi merupakan hasil sitaan
dari masyarakat untuk dilepasliarkan kembali ke alam. Orangutan yang
dilepasliarkan tergolong semi-liar. Pusat rehabilitasi orangutan ini tidak lagi
beroperasi sejak 2017.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">“Berdasarkan pengalaman selama jadi <i>tour guide</i>,
saya tahu hampir 100 persen turis asing ke Bukit Lawang pasti ingin lihat
orangutan karena orangutan hanya ada di Indonesia, yakni di Sumatera dan
Kalimantan,” kata Iboh kepada </span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">saya, </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">Rabu, 9 Oktober 2019.<o:p></o:p></span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><br /></span></span>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><b>Tonton video: <i><a href="https://www.youtube.com/watch?v=MRYthllinJ8&t=31s">Wajah Bukit Lawang Setelah Hancur 16 Tahun Lalu</a></i></b></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><o:p><span style="font-size: large;"><br /></span></o:p></span></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-xhg9WNKKIuw/Xc-5vMI5tyI/AAAAAAAAPt0/qAbzYkmHgLM4k4z7ocadztPqa3bbHEKfwCEwYBhgL/s1600/Bukit%2BLawang%2B31%2B%252810062019%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="581" data-original-width="1061" height="350" src="https://1.bp.blogspot.com/-xhg9WNKKIuw/Xc-5vMI5tyI/AAAAAAAAPt0/qAbzYkmHgLM4k4z7ocadztPqa3bbHEKfwCEwYBhgL/s640/Bukit%2BLawang%2B31%2B%252810062019%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><span style="color: blue; font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Penyedia jasa wisata arung jeram dengan ban karet (<i>tubbing</i>) di Sungai Bahorok, Desa Bukit Lawang, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, Senin, 10 Juni 2019. Foto: <b>ABDI PURMONO </b></span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">Beragam kegiatan bisa dirasakan pengunjung. Banyak
pelaku wisata di Bukit Lawang yang menawarkan</span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;"> paket telurus rimba atau <i>jungle trekking</i> </span><span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">dan mengarungi jeram Sungai
Bahorok dengan ban (<i>tubbing</i>) dan bot karet.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">Biasanya, kedua kegiatan tersebut dijadikan satu
paket. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Dalam paket </span><i><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">jungle trekking</span></i><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">, pemandu mengajak wisatawan menyusuri trek orangutan.
Tentu saja wisatawan bisa menjumpai beragam jenis tumbuhan dan satwa. Selain
orangutan, primata yang gampang dijumpai adalah kedih (<i>Presbystis thomasi</i>),
monyet endemik Pulau Sumatera yang populasi terbanyak ada di dalam kawasan
TNGL.<o:p></o:p></span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><br /></span></span>
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><b>Tonton video: <i><a href="https://www.youtube.com/watch?v=5NIFR-moQmY&t=32s">Bertemu Kedih di Bukit Lawang</a></i></b></span></span><br />
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: arial, sans-serif; font-size: large;">Menurut Frans Ginting, rekan Iboh, paket melihat
orangutan lebih diminati wisatawan asing. Selain karena sangat peduli
konservasi, umumnya mereka mampu membayar paket tersebut. Turis mancanegara
yang mengunjungi Bukit Lawang didominasi warga negara Jerman, disusul Belanda,
Swiss, Prancis, Australia, Spanyol, Amerika Serikat, dan Inggris.</span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Sedangkan mayoritas wisatawan domestik lebih suka
bersenang-senang di tepian Sungai Bahorok untuk berfoto-foto maupun
makan-makan, serta mandi-mandi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Harga paket yang ditawarkan pelaku wisata di Bukit
Lawang tidak seragam. Tapi umumnya harga yang dipatok beda-beda tipis dan
wisatawan masih bisa menawarnya. Harga paket sudah termasuk izin masuk kawasan
konservasi (Simaksi) TNGL.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Harga paket <i>jungle trekking</i>, misalnya,
berbeda menurut durasi perjalan dan jumlah orang. Durasi waktu yang ditawarkan
antara lain 3 jam, 6 jam, dan 12 jam. Semakin lama durasi dan banyak orangnya,
maka semakin mahal ongkosnya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">“Umumnya paket orangutan trek 3 jam yang paling banyak
dipilih oleh wisatawan yang tidak punya waktu banyak dan ingin menghemat
bujet,” kata Frans.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Untuk wisatawan domestik, paket 3 jam rata-rata
dipatok antara Rp 250 ribu sampai Rp 300 ribu per orang. Minimal tiga orang
dalam satu rombongan yang dipandu seorang pramuwisata. Rombongan beranggotakan
lebih dari 10 orang mendapat diskon harga antara Rp 75 ribu sampai Rp 150 ribu
per orang.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Sedangkan turis asing dikenai tarif 45 euro per orang
untuk durasi 6 jam, dengan satu rombongan minimal berisi tiga orang. Paket yang
ditawarkan ke mereka umumnya memang paket 6 jam karena mereka lebih suka
menjelajahi hutan lebih jauh dan lama.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Selain <i>jungle trekking</i>, wisatawan bisa menikmati air
terjun, menjelajah gua, berkemah, menyaksikan atraksi budaya masyarakat
setempat (Melayu, Karo, Jawa, dan Batak), serta menikmati kuliner khas lokal.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;">Di Bukit Lawang tersedia para pemandu wisata yang
tergabung dalam Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) dan pondok-pondok
penginapan. Sekitar 35 penginapan dimiliki orang asing yang menikah dengan
warga asli Bukit Lawang sehingga tak heran turis luar negeri yang paling banyak
menginap di sana. Harga inap biasanya sudah disatupaketkan dengan</span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;"> kegiatan telurus rimba. </span><b><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="color: blue;">ABDI PURMONO</span></span></b><span style="font-family: "arial" , sans-serif; font-size: large;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<br />Abdi Purmonohttp://www.blogger.com/profile/15343730956425062376noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6300066132759541966.post-66294628714636632712019-11-15T09:54:00.000+07:002019-11-15T09:55:59.760+07:00Warganet Jangan Sebarkan Video dan Foto Kekerasan<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img alt="Petugas kepolisian berhamburan keluar gedung usai terjadi aksi bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan, 13 November 2019. Diduga dua pelaku aksi bom bunuh mengenakan atribut Ojek Online. Foto/Istimewa" src="https://statik.tempo.co/data/2019/11/13/id_888808/888808_720.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Suasana di Markas Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Medan usai terjadi bom bunuh diri, Rabu pagi, 13 November 2019. Foto: tangkapan layar video di grup Whatsapp.</span></td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">UMUMNYA warganet (<i>netizen</i>) ingin menjadi orang pertama yang mengetahui dan mengabarkan
sebuah kejadian atau peristiwa. Terlebih lagi peristiwa yang besar seperti bom
bunuh di Markas Kepolisian Resor Kota Besar (Mapolrestabes) Medan pada Rabu</span><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;"> pagi</span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">, 13 November 2019.</span></span></div>
<a name='more'></a><br />
<div class="MsoNoSpacing" style="-webkit-text-stroke-width: 0px; font-variant-caps: normal; font-variant-ligatures: normal; orphans: 2; text-align: start; text-decoration-color: initial; text-decoration-style: initial; widows: 2; word-spacing: 0px;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">Tapi,
masalahnya, sangat sering terjadi warganet bermental “primitif” dengan
gampangnya menyebarluaskan informasi berbentuk video, foto, dan gambar
bermuatan aksi kekerasan yang brutal. Seharusnya warganet bijak memilih dan
memilah informasi, jangan hanya ingi<span class="textexposedshow">n mengumbar
sensasionalitas</span></span><span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;"> tanpa memikirkan dampak negatifnya</span></span><span class="textexposedshow"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">.
</span></span><span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">Mungkin,
maksud </span></span><span class="textexposedshow"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">hati </span></span><span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">hendak </span></span><span class="textexposedshow"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">mengingatkan,
tapi justru </span></span><span class="textexposedshow"><span lang="EN-US" style="font-family: "arial" , sans-serif;">ia </span></span><span class="textexposedshow"><span style="font-family: "arial" , sans-serif;">jadi penyebar kekerasan itu sendiri.</span></span><span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Unggahan
informasi oleh warganet “primitif” bisa menimbulkan trauma bagi keluarga korban
maupun pelaku. Warganet yang “barbar” enteng-enteng saja menyebarluaskannya
karena ia tidak merasakannya sendiri. Warganet model begini sudah kehilangan
empati maupun simpatinya terhadap korban maupun keluarga pelaku. Ia kehilangan
kepekaan terhadap peristiwa kemanusiaan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Terkait
peristiwa dugaan bom bunuh diri di Medan, warganet janganlah menyebarluaskan
atau memviralkannya dalam bentuk foto, gambar, maupun video. Perhatikanlah
dampak negatif penyebaran konten tersebut, bisa saja justru memicu tindakan
kekerasan lain oleh pelaku berbeda, sekaligus menimbulkan ketakutan di
masyarakat.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Ingat
pula bahwa konten foto, gambar, atau video yang mengandung aksi kekerasan
merupakan konten yang melanggar Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<span style="font-family: "arial" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Jadi,
cukup mengunggah pesan tanpa perlu disertai foto, gambar, maupun video kecuali
tidak berkonten negatif. ***<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<br />Abdi Purmonohttp://www.blogger.com/profile/15343730956425062376noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-6300066132759541966.post-65061362817449275652019-10-24T13:33:00.001+07:002019-10-24T13:34:44.325+07:00Angin Kencang Merusak Separuh Kawasan Arboretum Sumber Brantas<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-88nWoURAOh8/XbFCmHP1OSI/AAAAAAAAPso/CCQJZRmphZI3bIFm5zcmpKeEQcHV_aCcwCLcBGAsYHQ/s1600/Arboretum%2B2%2B%252816072019%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="768" data-original-width="1366" height="358" src="https://1.bp.blogspot.com/-88nWoURAOh8/XbFCmHP1OSI/AAAAAAAAPso/CCQJZRmphZI3bIFm5zcmpKeEQcHV_aCcwCLcBGAsYHQ/s640/Arboretum%2B2%2B%252816072019%2529.jpg" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: left;"><span style="color: blue;"><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Suasana di kawasan Arboretum Sumber Brantas di Kota Batu pada Selasa siang, 16 Juli 2019. </span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: small;">Foto: <b>ABDI PURMONO</b></span></span></td></tr>
</tbody></table>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large;">MALANG — Angin kencang yang merusak tiga desa di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, ternyata lebih dulu merusak sebagian besar kawasan Arboretum Sumber Brantas. Kawasan seluas 12 hektare ini dikelola oleh Perusahaan Umum Jasa Tirta I.</span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large;">Arboretum Sumber Brantas bukan tempat sembarangan. Ia menjadi kawasan pelestarian mata air yang jadi hulu atau titik nolnya Sungai Brantas, sungai terpanjang kedua di Pulau Jawa setelah Bengawan Solo. Mata airnya ditandai oleh papan bertuliskan dalam dwibahasa “Dari Tempat Ini Berasal Air Kali Brantas (<i>From this Site Spring the Water of the Brantas River</i>).</span><span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large;">” </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large;">Direktur Utama Perum Jasa Tirta I Raymond Valiant Ruritan mengatakan, angin kencang memasuki area arboretum sejak Jumat malam, 18 Oktober, sampai Sabtu pagi, 19 Oktober. Dampaknya, <a href="https://tekno.tempo.co/read/1263631/angin-kencang-merusak-separuh-kawasan-arboretum-sumber-brantas" target="_blank">7 hektare atau 60 persen dari seluruh luas Arboretum rusak.</a> Area yang rusak ini melingkupi lokasi mata air Sungai Brantas. </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large;">Berdasarkan hasil identifikasi kerusakan dalam kawasan diketahui ada sekitar 200 pohon yang tumbang maupun patah. Sebagian pohon merupakan pohon besar berusia tua dan berkanopi tinggi.</span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large;"><b>Baca juga: <i><a href="https://www.batikimono.com/2009/06/wisata-peduli-sungai-brantas_26.html" target="_blank">Wisata Peduli Sungai Brantas.</a></i></b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large;">Menurut Raymond, dalam waktu dekat Perum Jasa Tirta I berencana melakukan perbaikan-perbaikan untuk mengurangi dampak kerusakan tanaman dan mencegah kerusakan lebih lanjut apabila muncul angin kencang lagi baik di tahun ini maupun tahun-tahun mendatang. </span><br />
<br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large;">“Proses pendataannya sedang berjalan, Mas. Saat ini kami berupaya memulihkan kondisi vegetasi di dalam Arboretum,” kata Raymond kepada <i><a href="https://tekno.tempo.co/read/1263631/angin-kencang-merusak-separuh-kawasan-arboretum-sumber-brantas" target="_blank">Tempo</a></i>, Selasa malam, 22 Oktober 2019. </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large;">Banyak pohon yang batangnya patah segera dipotong dan mungkin akan diganti dengan tanaman baru sejenis. Semua tanaman di dalam Arboretum punya fungsi konservasi sehingga tidak sembarangan pohon yang ditanam. </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large;">Arboretum berasal dari bahasa Latin yang biasa ditemukan dalam disiplin ilmu kehutanan dan biologi. Istilah arboretum berarti kawasan yang ditanami dengan spesies pohon tertentu bagi tujuan pemeliharaan sumber genetik, pendidikan, dan penelitian. </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large;"><b>Tonton video: <i><a href="https://www.youtube.com/watch?v=FOPgm52areo&t=5s" target="_blank">Inilah Titik Nol Sungai Brantas.</a></i></b></span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large;">Pada umumnya arboretum menyerupai hutan biasa yang menampung semua jenis tanaman tahunan baik yang langka maupun yang telah dibudidayakan. </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large;">Arboretum Sumber Brantas berlokasi sekitar 18 kilometer sebelah utara Kota Batu, yang secara administratif berada di Dusun Jurangkuali, Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, serta terletak di sebelah timur kaki Gunung Anjasmoro dan bertetangga dengan kawasan Taman Hutan Raya Raden Soerjo. </span><br />
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif; font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-family: "arial" , "helvetica" , sans-serif;"><span style="font-size: large;">Air yang keluar dari mata air di Arboretum mengalir sejauh 320 kilometer yang melewati wilayah Kota Batu, Kabupaten Malang, Kota Malang, Blitar, Kediri, Jombang, Mojokerto, Sidoarjo, Surabaya, dan bermuara di Selat Madura. Sungai Brantas mempunyai 39 anak sungai dengan daerah aliran sungai seluas 11.800 kilometer persegi atau 25 persen dari luas Provinsi Jawa Timur. </span><b><span style="color: blue;">ABDI PURMONO</span></b></span>Abdi Purmonohttp://www.blogger.com/profile/15343730956425062376noreply@blogger.com0