Turis Bromo-Semeru Diminta Mewaspadai Tarif Liar

Minggu, Juli 07, 2013
Foto-foto: ABDI PURMONO

MALANG — Turis domestik dan asing yang mengunjungi obyek wisata di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) diminta untuk mewaspadai praktek nakal beberapa sopir jip yang memasang tarif liar.

Kepala Balai Besar TNBTS Ayu Dewi Utari menginformasikan, penerapan tarif liar diketahui dari hasil pemantauan kunjungan wisatawan di Bromo pada Juni lalu. Masalahnya, petugas TNBTS dan pengurus paguyuban jip wisata Bromo kesulitan menindaklanjuti laporan karena pelapor lupa nama dan ciri-ciri pelaku, serta tak tahu ciri fisik, model, dan warna jip yang ditumpangi.


“Jip-jip di Bromo kan mirip-mirip bentuk dan warnanya. Mereka juga tak mencatat nomor polisinya. Tapi kami sudah mengingatkan sopir-sopir lewat paguyuban untuk tetap mematuhi tarif yang sudah disepakati. Mereka siap membina oknum supir yang nakal,” kata Ayu kepada Tempo pada Jumat, 5 Juli 2013.

Menurut Ayu, meski pelakunya hanya segelintir sopir, tapi tindakan mereka bisa mencoreng citra pariwisata TNBTS, terutama nama baik sopir-sopir lainnya. Kenaikan tarif sewa jip di luar kewajaran biasanya terjadi di masa liburan panjang anak sekolah seperti sekarang, juga hari libur lainnya, terutama libur Lebaran, serta libur menjelang dan sesudah pergantian tahun.

Kenaikan tarif antara 30 sampai 50 persen. Sebagai contoh, empat-lima wisatawan melapor dikenai tarif Rp 600 ribu bahkan hingga Rp 1 juta untuk menyusuri rute Cemoro Lawang-Gunung Bromo-Cemara Lawang atau rute Cemoro Lawang-Penanjakan-Laut Pasir-Cemoro Lawang. Padahal harga normalnya antara Rp 400 ribu sampai Rp 500 ribu. 

“Setahu kami, sebelum harga BBM (bahan bakar minyak) naik, belum ada kesepakatan menaikan tarif jip. Memang tarif itu ditetapkan berdasarkan kesepakatan di paguyuban,” kata dia.

Kepala Seksi Wilayah I Cemoro Lawang TNBTS Sarmin menambahkan, sopir jip wisata Bromo yang terdaftar sekitar 620 orang. Mereka tergabung dalam beberapa paguyuban yang ada di Tumpang dan Poncokusumo (Kabupaten Malang), Wonokitri (Kabupaten Pasuruan), serta Dusun Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.

Pintu masuk ke obyek wisata pendakian Gunung Semeru ada di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, serta Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Ranupani menjadi pos pendaftaran pengunjung. Belum ada pengaduan wisatawan yang mengeluhkan tarif jip dari dan ke Ranupani.

Salah seorang operator jip membantah menaikan harga sewa jip di luar kesepakatan. Setahu dia, tarif sewa jip di Wonokitri dan Ngadisari sudah naik Rp 75 ribu dari harga normal setelah pemerintah menaikan harga BBM pada 22 Juni lalu.

“Kalau tarif sewa jip naik dulu sebelum harga BBM dinaikan pemerintah, aku tak tahu, Mas. Harga yang tercantum di blog-ku itu masih harga lama dan belum kuperbarui, Mas,” kata bekas aktivis mahasiswa pecinta alam ini.

Bantahan serupa juga disampaikan dua pengurus paguyuban. Mereka bilang belum ada kesepakatan menaikan tarif transportasi jip meski harga BBM sudah naik. Kemungkinan harga sewa jip naik setelah Lebaran dan kenaikan itu harus berdasarkan kesepakatan antara anggota dan pengurus paguyuban. Kenaikan itu pun akan diberitahukan ke TNBTS dan diumumkan di lokasi.

Mereka memastikan akan memberi peringatan keras satu kali kepada anggota yang nakal dan dipecat dari keanggotaan bila ia terbukti kembali melanggar kesepakatan. Mereka bilang belum ada kesepakatan menaikan tarif meski harga BBM sudah naik. “Tidak ada peringatan satu-dua, cukup satu kali diperingati dan dipecat bila nakal lagi,” kata pengurus di Wonokitri yang menolak namanya disebut.

Dalam pengalaman Tempo, tarif penginapan di Bromo sering ditawarkan tanpa standar. Operator alat transportasi acap memberi informasi yang menyesatkan semisal menyatakan jarak ke suatu lokasi sangat jauh dan sulit dijangkau kendaraan pribadi sehingga perlu menyewa kendaraan. 

Berikut tarif transportasi jip dalam kawasan TNBTS yang diberikan Ayu:

1.    Tumpang-Ranupani Rp 500 ribu.
2.    Tumpang-Savana-Laut Pasir-Gunung Bromo-Tumpang Rp 750 ribu.
3.    Tumpang-Savana-Laut Pasir-Penanjakan-Gunung Bromo-Tumpang    Rp 900 ribu.
4.    Cemoro Lawang-Penanjakan-Gunung Bromo-Cemoro Lawang Rp 
      400 ribu.
5.    Cemorolawang-Penanjakan-Gunung Bromo-Savana-Cemoro 
      Lawang Rp 550 ribu.
6.    Wonokitri-Penanjakan-Wonokitri Rp 250 ribu.
7.    Wonokitri-Penanjakan-Gunung Bromo-Wonokitri Rp 350 ribu.
8.    Wonokitri-Gunung Bromo-Wonokitri Rp 325 ribu.
9.    Wonokitri-Penanjakan-Gunung Bromo-Savana-Wonokitri Rp 550 
       ribu.

ABDI PURMONO


Share this :

Previous
Next Post »